Kita semua pergi ke sekolah untuk belajar, namun salah satu peristiwa yang sering terjadi saat akhir-akhir semester ini adalah yang paling kita tunggu-tunggu.Â
Sesaat sesudah guru keluar dari kelas, telah melewati tiga meter, seisi kelas langsung teriak terutama untuk siswa laki-laki. Berbeda dengan zaman sekarang, di mana ada jam kosong pasti akan digunakan untuk bermain alat elektronik mereka masing-masing, baik itu android, tablet, atau mungkin laptop.Â
Berbeda zaman berbeda kebiasaannya, di mana zaman sekarang yang sudah dikuasai oleh teknologi. Lalu, bagaimana saat zaman batu? Apa yang dilakukan bocil awal tahun 2000an? Saya memfokuskan pada saat kita duduk di bangku sekolah dasar. Kuylah.
1.Pergi ke Kantin
"Ayo ke kantin. Si Budi yang bayarin!" Inilah salah satu yang akan langsung dilakukan setelah ada jam kosong, membawa rezeki kepada ibu kantin. Apalagi jika jam kosong terjadi di pagi hari, gorengan yang akan kita temui masih panas dan memiliki sambal dan saos yang masih penuh. Masa ini belum ada kegiatan nitip menitip, semua pergi ke kantin. Kita akan sangat beruntung jika salah satu teman kita merupakan orang kaya plus orang dermawan.Â
Setiap istirahat akan kenyang. Bagaimana jika terjadi di siang hari? Beberapa jam sebelum bel pulang? Kita akan menikmati butiran-butiran tepung kecil yang tidak sengaja lepas dari gorengan utamanya atau biasa disebut "korak" gorengan. Jika beruntung, kita masih dapat memakan beberapa bakwan layu atau tempe kecil. Jangan berharap untuk memakannya dengan sambal atau saos, kecuali jika kau ingin mengoreknya langsung dari botol atau mangkuknya.Â
Selain makanan, cerita juga banyak terjadi di kejadian ini. Cerita sholat Maghrib berjama`ah kemarin ketika melewati gang yang gelap dan sempit, cerita mimpi buruk dikejar pocong, dan masih banyak cerita sci-fi lainnya. Namun, jangan terlalu keras, apalagi jika kantinnya berada di samping kantor guru.
2.Main Bola atau Olahraga Lainnya
"Ada yang bawa bola?" Opsi ini muncul jika semua teman kita sudah tidak memiliki uang jajan sama sekali. Namun, jarang sekali terjadi di mana salah satu teman kita mengatakan, "Aku bawa bola!".Â
Oleh karena itu, akrablah dengan guru olahraga. Hormati dia, temani dia. Semua guru berlaku, supaya jika ketahuan, hukumannya menjadi ringan. Beberapa sekolah memiliki gimnasium, tapi bagaimana jika tidak? Seperti pengalaman ana, semua bola disimpan di ruang pak guru olahraga. Itulah perlu meningkatkan keakraban dengan beliau.Â
Jika berhasil, walaupun siang bolong, permainan akan berlanjut dengan sepatu sekolah atau batu besar sebagai tiang gawangnya jika sepak bola. Jika permainan kasti, pecahan keramik sebagai target lemparannya.Â
Bagaimana dengan pemukulnya? Ranting juga bisa. Tapi berhati-hatilah jika sampai di rumah. Usahakan saat bermain tidak memakai seragam sekolah. Jika ketahuan, kuping akan ditarik seperti menarik genset.
3.Main Kartu-Kartu
Jangan su`udzan dulu. Bukan kartu judi. Kartu dengan gambar Ultraman, Satria Baja Hitam, Power Ranger, Super Hero, dan masih banyak lagi. Kita memiliki banyak opsi.Â
Kita bisa bermain seperti di permainan Yugi-Oh, atau beradu kekuatan. (Hanya berlaku untuk kartu kekuatan). Kita bisa melakukan barter dengan nilai yang rasional sesama pemilik kartu.Â
Skill negosiasi kita sudah terlatih dari dulu. Namun, hati-hati jika jam kosong yang terjadi di hari tersebut, kemungkinannya kecil. Bisa-bisa kartu anda ditahan guru, atau lebih buruk dibawa pulang oleh guru tersebut. Anda bisa memberikan goodbye kiss kepada kartu tersebut.Â
Walaupun kegiatan di atas bertolak belakang dengan tujuan kita datang ke sekolah kecuali olahraga, namun itu merupakan kegiatan berbaur di masa kecil.Â
Melatih untuk berteman, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang non negatif, dan menghindari bolos sekolah. Semua kegiatan di atas akan terus terukir di kepala kita. Ana bahkan masih mengingatnya seperti baru saja terjadi kemarin.Â
Ana merasa sedikit kasihan dengan bocil zaman sekarang yang kemungkinan kecil melakukan kegiatan-kegiatan di atas. Well, can`t do anything bout it.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H