Mohon tunggu...
Almanico Islamy Hasibuan
Almanico Islamy Hasibuan Mohon Tunggu... Bankir - Saya adalah Forever Blues.

Saya hobi menulis dan bermain sepak bola seperti Eden Hazard.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semakin Metropolitan Semakin Senjang

23 Agustus 2022   13:30 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:40 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kesenjangan sosial, mengapa bisa terjadi? Seharusnya kota metropolitan yang kita anggap megah dan telah maju dalam beberapa aspek masih menyimpan satu permasalahan yang fatal akibatnya jika terus dibiarkan. Apakah itu? 

Orang-orang pernah mengatakannya, "Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin." Atau bisa kita sebut sebagai salah satu dari kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial ini dilihat dari sisi keuangannya. Kota di mana bangunannya telah berdiri tegak dengan banyak lantainya justru menutupi sisi kota lainnya. 

Mereka tertutupi oleh bangunan megah itu. Kita bisa menggambarkannya seperti minyak dan air yang dicampur dalam satu gelas. Walaupun mereka berada pada tempat yang sama, minyak dan air tetap tidak akan bersatu. 

Sama halnya dengan kesenjangan sosial yang sedang terjadi di kota-kota besar di Indonesia saat ini. Ibukota kita juga termasuk daerah yang memiliki kesenjangan sosial yang tinggi. Kita masih bisa melihat sisi kota Jakarta yang kumuh dan rumah yang bisa dibilang tidak memadai untuk ditinggali.

Salah satu penyebab kesenjangan sosial yang terjadi di kota-kota besar adalah kota besar itu sendiri. Pada zaman sekarang, bagi penduduk yang tinggal di desa, merantau ke kota untuk mencari pekerjaan merupakan hal yang membanggakan. 

Saat bulan Ramadhan tiba, mereka akan pergi mudik dan menceritakan kehidupannya di kota. Warga desa sangat kagum terhadap masyarakatnya yang tinggal di kota. Tapi, apakah hal tersebut tidak memiliki dampak negatif? Tentu saja ada.

Itulah salah satu penyebab kesenjangan sosial tersebut. Mengapa? Penduduk di kota akan meningkat dan menyebabkan permintaan terhadap tenaga kerja meningkat, namun perusahaan atau instansi tidak mungkin dapat menampung semua tenaga kerja tersebut, baik pendatang dari desa atau penduduk yang sudah menetap di kota itu. 

Penyebab lainnya yaitu persaingan dalam permintaan tenaga kerja tersebut. Masyarakat kota memiliki nilai tambah daripada masyarakat desa yang sedang mencari pekerjaan baik dalam hal teknologi atau pendidikan. 

Masyarakat dari desa pasti memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan teknologi-teknologi di kota dan pendidikan di kota sudah pasti lebih maju daripada di desa. 

Jadi, apa yang terjadi terhadap masyarakat desa yang tidak mendapatkan pekerjaan di kota? Apakah mereka pergi pulang? Tidak, mereka biasanya menjadi pedagang asongan, kaki lima, atau bahkan menjadi pengangguran di kota tersebut. Inilah yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial. Semakin banyak masyarakat desa yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan, semakin tinggi kesenjangan sosial yang terjadi .

Jadi, bagaimana cara mengatasinya? Mari kita melihat dari sisi keuntungannya. Masyarakat yang tinggal di desa biasanya mengandalkan sektor pertanian mereka. Namun, hal ini bukan merupakan kenyataan lagi. 

Masalah penjualan produk pertanian, modal, tengkulak, dll menyebabkan masyarakat di desa merasa rugi jika tetap melanjutkan pekerjaannya di sektor pertanian. 

Selanjutnya, mereka akan menganggap mencari pekerjaan di kota lebih menguntungkan. Sebagai pemerintah yang memiliki wewenang dalam membuat aturan, kebijakan pertanian perlu ditingkatkan agar tidak hanya memihak salah satu pihak saja, tetapi memihak kepada seluruh rakyat Indonesia. 

Kita juga bisa melihat dari sisi generasi muda di desa-desa. Mereka juga menganggap bekerja di perkotaan akan lebih bergengsi daripada menjadi seorang petani. 

Jadi, kebanyakan perantau dari desa merupakan generasi muda dari desa tersebut. Hal ini juga bergantung dari kebijakan pemerintah. Jika mereka menganggap kebijakan pemerintah dapat menguntungkan sektor pertanian, mereka akan berpikir panjang sebelum pergi merantau ke kota. 

Masyarakat desa yang ingin pergi menetap di daerah perkotaan juga disebabkan oleh perbedaan fasilitas dan sarana publik. Sarana dan jalur transportasi yang baik akan mengurangi biaya produksi petani dalam hal menjual produknya ke daerah perkotaan. 

Hal ini akan meningkatkan permintaan tenaga kerja di sektor pertanian dan mengurangi perantau. Perbedaan dalam hal pelayanan kesehatan dan pendidikan juga berkontribusi besar terhadap kesenjangan.

Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menuntaskan masalah kesenjangan ini. Perbedaan perkembangan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu faktornya. 

Jika perkembangan setiap daerah merata maka tidak akan terjadi pergerakan tenaga kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan di daerah tujuan. 

Namun apakah hal ini mudah diwujudkan? Tidak hanya pemerintah, masyarakat itu sendiri juga memiliki peran yang penting untuk mewujudkannya. Setiap daerah pasti memiliki kelebihannya masing-masing, contohnya sumber daya di daerah tersebut lebih berlimpah. 

Marilah kita memanfaatkan yang ada di depan mata kita daripada mengharapkan sesuatu jauh di sana yang tidak menentu. Jangan sampai burung gelatik di tangan lepas akibat ingin menggapai burung jalak bali yang sedang terbang. 

Ini hanya sebatas pandangan, bersifat subyektif, bisa benar atau bisa salah. Semoga ada hal yang bisa dipetik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun