Mohon tunggu...
Kuncoro Adi
Kuncoro Adi Mohon Tunggu... profesional -

Lahir di semarang, tinggal di Jakarta. Penulis, editor buku dan pembicara publik. Tulisan tentang kerohanian, bisa di akses di blog pribadi http://kuncoroadi.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasoepati, Kawal Jokowi Sampai ke DKI !

11 September 2012   06:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:38 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak terjang dan ayunan langkah Jokowi menuju Jakarta 1 ternyata tidak mulus. Hadangan, sandungan, jebakan maupun tebasan tertebar disepanjang langkah kakinya menuju Jakarta untuk membuat perubahan yang revolusioner.

Hadangan terbaru adalah digulirkannya wacana untuk menghentikan laju Jokowi seandainya ia menang pada 20 september 2012 nanti. Skenarionya memanfaatkan koalisi partai pendukung Foke yang ada di DPRD II Solo. Jadi setelah Jokowi menang putaran ke dua, lalu ia minta ijin untuk mundur sebagai walikota Solo, langkah itu akan ditebas dengan cara tidak mengijinkan pengunduran dirinya. Preseden hal ini sudah terjadi di DPRD I Jakarta yang menolak pengunduran diri Priyanto sebagai Wagub Jakarta.

Hitung-hitungan di atas kertas, kursi PDI-P plus Gerindra hanya 21, tidak mencukupi untuk meloloskan permintaan mundur Jokowi, sebab dibutuhkan minimal persetujuan 2/3 anggota dari total 45 anggota DPRD II Solo agar hal itu bisa terlaksana.

Lalu apa yang harus dilakukan masyarakat Solo seandainya hal itu terjadi ? Ada 2 opsi yang bisa dilakukan masyarakat Solo (dalam hal ini saya berharap Pasoepati menjadi pelopornya) :

Pertama, melakukan lobi politik.

Setahu saya presiden Pasoepati sekarang – mas Bimo Putranto – pernah menjadi anggota DPRD II Solo. Nah, tentu ia masih punya akses dan komunikasi politik ke anggota-anggota DPRD Solo yang sekarang. Dibantu dengan duet sesepuh Pasoepati Mayor Haristanto dan Bambang Haryanto, rasanya lobi politik ini akan cukup punya power untuk meluluhkan hati para angota dewan non PDI-P dan Gerindra.

Sebab bagaimanapun keberhasilan Jokowi memenangi Pilkada Jakarta adalah prestasi besar bagi Solo Raya. Filosofi Jokowi yang sangat njawani seperti, nglurug tanpo bolo, digdaya tanpa aji dan menang tanpo ngasorake, secara tidak langsung akan melejitkan nama Solo dalam kancah perpolitikan nasional. Artinya, dari Solo ternyata ada tokoh kaliber nasional yang pantas diperhitungkan dalam konstelasi politik Indonesia masa depan. Tokoh local namun dengan pemikiran global/mondial!

Selain itu nama Solo akan semakin moncer bila Jokowi resmi jadi gubernur DKI. Sekarang ini Indinesia sedang dilanda “Jokowi fever”. Jokowi nampaknya menjadi panutan sekaligus idealita dari sosok pemimpin daerah dimasa depan. Banyak sekali daerah yang sebentar lagi menggelar pilkada mencari dan meniru sosok yang seperti Jokowi. Sewaktu jalan-jalan ke Bandung pada Ramadhan kemarin, saya menjumpai ada poster calon gubernur/wakil gubernur yang posternya pakai baju kotak-kotak mirip Jokowi.

Kedua, melakukan tekanan moral

Kalau cara pertama tidak berhasil, maka cara ke dua mutlak harus dilakukan, yaitu melakukan tekanan moral lewat demo besar-besaran ke kantor DPRD II Solo. Di sini peran strategis Pasoepati sebagai kelompok suporter di Solo Raya akan sangat menentukan. Dengan jumlah angota sekitar 30 ribu orang, maka kekuatan tekanan moral dari Pasoepati akan membuat gentar kubu penjegal Jokowi.

Demonstrasi adalah sesuatu yang halal dilakukan dalam negara demokrasi, sepanjang tidak dilakukan dengan anarki!

Cara yang dipakai oleh Mahasiswa/massa pada tahun 1998 yang menguasai dan menduduki senayan ketika meminta Soeharto mundur, mungkin bisa dijadikan sebagai inspirasi.

Saya yakin tekanan demo secara massiv 30.000 sampai 40.000 ribu manusia akan mempengaruhi mental para anggota dewan yang tadinya berniat menjegal Jokowi.

Harmoko saja bisa berubah pikiran karena kekuatan demo yang ibarat air bah, apalagi cuma anggota DPRD II Solo.

Tulisan ini bukan sekedar himbauan, tetapi seruan! Ayo Pasoepati, kalian punya kans besar untuk kembali menorehkan tinta emas di blantika kehidupan masyarakat Indonesia. Jangan hanya puas bisa menggusur rejim Nurdin Halid di PSSI, sebentar lagi kalian punya kesempatan untuk bisa mempecundangi koalisi partai korup dan oportunis yang bersekongkol menjegal langkah Jokowi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun