LOBANG HITAM MASA REMAJA
Oleh; Wahyu Bobi Handoko Lubis
Penggiat budaya pesisir_Penikmat masalah sosial budaya
Peneliti Madya di Departemen Antropologi USU&UI
Disela_sela istirahat saya menyaksikan sekolompok anak muda yang merayakan ulang tahun seorang kawan dengan cara memecahkan telor kekepala, menyiramkan air parit macam_macam lah yang penting saat itu yang punya hajat gembira yang tak jelas ketawa tanpa ada yang lucu, melihat fenomena yang semacam ini terbersit dibenak saya betapa kusutnya pengertian harga diri,mungkin setidaknya ada 3 faktor yang mewarnai hal tersebut; Dimensi Budaya, Telor ayam busuk, Cairan pembersih, Air parit, Kemeriahan yang terasing yang merupakan lobang hitam masa remaja.
DIMENSI BUDAYA
Kita ketahui bersama dunianya anak muda tidak terlepas dari uji coba dangkal yang ingin mengetahui sesuatu yang tidak jelas untungnya Menurut Dr. Ali Asraf (1993) menjelaskan bahwa pendidikan seharusnya diarahkan untuk mengembangkan individu sepenuhnya. maklum saja secara real psycology mereka tidak labil darah muda masih bergemuruh mengetepikan norma&nilai yang sebagian menganggap hal itu tabuh/pantang, Ada beberapa bukti dari masyarakat primitif yang bisa dihadirkan di sini. Penelitian antropologis oleh Margaret Mead di kepulauan Samoa dan Papua memperlihatkan bahwa “anak laki-laki menjadi pria dewasa dan anak wanita menjadi wanita dewasa tanpa mengalami kecemasan dan kesukaran emosional yang di Amerika dianggap tak terhindarkan.”[James M. Tanner & Gordon Rettray Taylor 1975:111 ]
terkait akan hal itu ungkapan melayu mengingatkan kita yang bunyinya;’’adat muda menanggung rindu | adat tua menangung resam’’. disini perlunya memahami interaksi anak muda berjalan dengan sendirinya sebab dalam pergaulan ada harta, tahta,kuasa.
TELOR AYAM BUSUK, CAIRAN PEMBERSIH, AIR PARIT
Tak tanggung_tanggung pula ungkapan kebahagian dengan melempar telor ayam busuk, cairan pembersih dan menyiramkan air parit bisa kita bayangkan betapa kotor nya kelakuan itu, sekiranya pada saat itu sang empunya ultah marah , tentu terjadi konflik of interest yang melibatkan teman sebaya terjadilah permusuhan saling dendam akan tindakan konyol tersebut disini memang harus berfikir jangan berani tanpa memperhitungkan risiko pasti akan mati konyol, dimata orang tua nya pasti sudah tidak elok dipandang pakaian basah berlumuran dengan kotoran bagaimana pun juga tersinggung disisi lingkungan sosial mereka_mereka yang menyaksikan perhelatan kecil itu pun akan menimbulkan riak gelombang ada yang keberatan ada yang tidak lagi pula untungnya juga tidak banyak. sebaiknya jabat tangannya lalu ucapkan semoga tuhan memberi keberkahan diusiamu ini murah rejeki dan sukses dalam hidup perkataan itu mengandung doa kalau rejeki kita berlebih berikan kado yang pantas baginya mudah_mudahan dengan perbuatan itu mendorong kearah yang lebih baik
KEMERIAHAN YANG TERASING
Perayaan apapun itu mestilah disikapi dengan bijak bukan bermaksud apriori melainakan asaz manfaat harus utama dalam tiap tindakan anak muda, sudahlah kini kita disibukkan dengan krisis, kabut yang sampai saat ini belum jelas penanggulangannya manfatkan waktu yang ada buat nilai hidup lebih berarti. Ikatan emosional remaja mengundang yang lain untuk menghargai perasaan sehingga mereka_meraka bisa berbahagia dalam kecilnya moment hingga dana yang fantastis jauh dari nuansa mewah ekonomi mungkin jadi satu penghambat mereka tidak bisa seperti remaja dari kalangan ekonomi menengah keatas tentunya dalam membuat perayaan pesta ulang tahun dihotel berbintang lima makanan yang serba lezat menjadi sajian utama dalam struktur status sosial, justru makanan kaki lima seperti ikan bakar, sambal pete menjadi idola banyak orang harusnya itu yang dibudayakan. namun apapun ceritanya sederhana tidak suatu ejekan. banyak orang sukses memulai dihidup sederhana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H