Mohon tunggu...
Haykal Rafsanjani
Haykal Rafsanjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Interested in Economics

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksin Merah Putih: Hasil Karya dalam Negeri yang Jatuh dari Dukungan

7 Juli 2022   15:15 Diperbarui: 7 Juli 2022   15:34 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk melakukan satu uji klinis dibutuhkan Rp20 juta pada satu subjek saja. Jika misalnya Rp20 ribu subjek dikalikan Rp20 Juta maka biaya yang dibutuhkan Rp400 miliar. Di sisi lain, Pemerintah saat ini lagi mengutamakan pembangunan pabrik vaksin Cina di Indonesia. 

 Anggota komisi VII DPR Ri Mulyanto mengkritisi pemerintah tentang hal ini. Beliau mengatakan "Semestinya pemerintah memprioritaskan pembangunan pabrik vaksin Merah Putih, bukan malah mempromosikan pabrik vaksin dari China. Apalagi para ahli kita mampu memproduksi vaksin tersebut. 

Inikan kontra produktif”. Bila sebelumnya pemerintah mengimpor ratusan juta dosis vaksin dari China, kini pemerintah akan memfasilitasi pendirian pabrik vaksin dari China di Indonesia.Di sisi lain, Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto impor vaksin Covid-19 yg tinggi kentara memboroskan devisa negara, tetapi pada sisi lain impor vaksin ini demi merusak penyebaran virus corona pada tanah air.

"Kita harap ketergantungan impor vaksin yang memakan devisa mendekati Rp 70 triliun bisa berkurang,” Untuk mengurangi pemborosan devisa ini, Airlangga berharap Indonesia sanggup segera menghasilkan vaksin Covid-19 protesis sendiri, dimana istilah beliau ketika ini pemerintah tengah melakukan pengembangan vaksin Merah Putih. 

Saat ini pengembangan vaksin Merah Putih terus mendapatkan kemajuan yang bagus dan diharapkan mulai produksi untuk penggunaan umum tahun 2022. Pemerintah memang sudah bagus dan tegas dalam menegakkan berbagai macam protokol kesehatan dan syukurnya kasus-kasus sekarang mulai menurun. 

Tetapi di sisi lain Pemerintah sendiri juga tidak mendukung secara full dengan penelitan vaksin Merah Putih. Jika Pemerintah mulai meninvestasikan perhatiannya secara penuh dengan penelitian Negara sendiri daripada memfasilitasi dan membiayai pembuatan vaksin asing yang lain, 

Vaksin yang berbau Negara sendiri  akan lebih cepat di uji coba dan dapat di produksi dan digunakan oleh Masyarakat seluruh Indonesia dengan persentase efektivitas yang tinggi dan Pemerintah akan juga bisa mulai mengekspor Vaksin Merah Putih ke Negara-negara lain 

dan demi sedikit memperbaiki Ekonomi. Sedangkan Kita juga para mahasiswa dan masyarakat juga harus mendukung and memasang sikap optimism terhadap proses pembuatan Vaksin ini. Semoga vaksin Merah Putih bisa menjadi kebanggaan utama kita sebagai warga Indonesia yang akan membantu tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun