Mohon tunggu...
Ach Wildan Al Faizi Al Madury
Ach Wildan Al Faizi Al Madury Mohon Tunggu... -

Lahir di Kabupaten Sumenep Madura pada tanggal 07 Februari 1990. menempuh pendidikan MI, MTs dan MA di Al Karimiyyah Sumenep. kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di kota malang tepatnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. selama kuliah di malang, ikut terlibat dalam beberapa organisasi seperti PMII, IPNU, HMJ dan juga BEM UIN Malang. saat ini tercatat sebagai Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah program magister.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buya atau Anda yang Harus Bagaimana?

18 November 2015   15:20 Diperbarui: 18 November 2015   16:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buya menyapa masyarakat, anda bilang itu cuma Pencintraan.

Tapi kalau Zainal sok dekat dengan masyarakat sudah dianggap calon pemimpin yang merakyat.

Buya Blusukan menemui rakyatnya, anda katakan “Ah..!! itu karena mau nyalon lagi”.

Tapi ntah kenapa kau tak mengatakan hal yang sama ketika tiba-tiba Zainal peduli dan mau menemui  masyarakat sumenep.

Buya atau Anda yang Harus Bagaimana..??

 

Walaupun mendapatkan puluhan penghargaan, anda bilang kalau Buya tak punya Prestasi.

Tapi bisakah anda menyebutkan tiga saja prestasi yang membanggakan dari Zainal?

Katanya Buya itu tak bisa memberikan apa-apa untuk masyarakat Sumenep.

Lalu kalau Zainal sudah memberikan apa..??

Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Anda bilang, Buya nyalon Bupati Cuma ingin mencari kekayaan.

Padahal anda tau sendiri kan harta kekayaan Zainal dan Eva jauh lebih banyak dari Buya..??

kekayaan Buya 2 Miliyar, anda masih nuduh gila Harta.

Kalau Eva dan Zainal punya kekayaan yang melebihi dari Buya malah dianggap biasa.

Lalu, Buya harus bagaimana atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Buya dengan pengalamannya sebagai ketua DPRD, anda katakan “dia tidak pantas jadi Bupati”.

Kalau Zainal yang cuma bemodal Birokrasi Pemprov sudah dianggap cocok mimpin Sumenep.

Andapun juga bilang kalau Fauzi yang hanya lulusan SMA tidak layak jadi Wakil Bupati.

Lalu anda menganggap Nyi Eva layak jadi pemimpin walaupun selalu gagal dalam pencalonannya.

Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Ketika Buya menyampaikan Program dan gagasannya, anda katakan “itu Cuma janji kosong”.

Tapi kenapa anda tak berani mengomentari program dan gagasan Zainal yang tak jelas itu?

Buya berkarya dengan beberapa bukunya, anda anggap Cuma pencitraan  saja.

Tapi kalau Zainal yang Cuma pensiunan sudah jadi kebangaan.

Lalu, Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Buya Nyalon kembali jadi Bupati, anda bilang Buya itu ambisus dan gila jabatan.

Kalau Eva tiap ada pemilihan selalu nyalon, menurut anda itu sebagai pengabdian pada masyarakat.

Buya Istiqomah dengan PKB-Nya, anda masih anggap Buya tak becus di PKB.

Tapi kalau Eva berkelana mulai dari PKB, PKNU dan PPP itu dianggap sebuah perjuangan.

Lalu, Buya harus bagaimana atau anda yang harus bagaimana..??

 

Buya dan Fauzi di usung PDIP, anda katakan “antek PDI”.

Tapi Kalau Zainal ngemis dukungan delapan Parpol anda bilang “kita harus menjalin komunikasi yang baik dengan semua partai”

Buya bawah istri sendiri, anda katakan pamer dan sok romantis.

Tapi kalau Zainal dan Eva selalu berduaan, anda anggap wajar dan tidak ada masalah karena merekalah calon Bapak Ibu Sumenep.

Lalu, Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Dosa Politik PKB, PDI-P dan Nasdem, anda anggap itu juga dosa Buya.

Tapi kalau dosa Politik Demokrat, PAN, PKS dan dan koalisinya anda bilang “ini Pemilihan Bupati bung, kita pilih orang bukan partai”

Karena kasus Sekjen Nasdem, Anda bilang Buya didukung partai korupsi.

Tapi anda pura-pura lupa kalau Zainal di Usung partai korupsi Hambalang, Daging Impor, Dana Haji dan lain-lain.

Kalau begitu, Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Karena Nasdem ikut mendukung Buya, Anda bilang “berapa Miliar yang di habiskan Buya untuk membeli dukungan.?”

Kalau di tanya berapa Triliun yang dihabiskan Zainal untuk dapat dukungan Demokrat, PKS, PAN, Gerindra, Golkar dan PPP, malah anda bilang jangan asal “Tuduh dan Fitnah”.

Sahnan ikut mendukung Buya, anda kembali curiga “jangan-jangan nanti kalau jadi dapat proyek”.

Tapi anda tak berani mengatakan hal yang sama ketika K. Romdlan rela meninggalkan pesantrennya hanya untuk mengkampanyekan Zainal.

Lalu, Buya harus Bagaimana atau anda yang harus bagaimana..??

 

Anda bilang dengan lantang kalau Buya itu Cuma anteknya Said Abdullah.

Tapi kenapa anda tak berani mengatakan kalau Zainal juga jongosnya Karwo..??

Anda juga bilang kalau Fauzi jadi Cawabup Cuma karena ponakannya Said.

Tapi lagi-lagi anda tak berani mengatakan kalau Zainal jadi Cabup cuma karena titipan Karwo.

Lalu, Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Setiap kampanye anda selalu bilang jangan dukung calon yang di usung PDIP, karena PDIP itu partai Komunis dan banyak syiahnya.

Tapi giliran ada yang bilang jangan dukung calon yang di usung PKS karena PKS partai Wahabi, kenapa anda ngamuk..??

Anda juga bilang jika Buya masih jadi Bupati,  Sumenep akan semakin hancur. tapi anda diam  saja  ketika Partai yang anti Amaliyah NU ada dibelakang Zainal.

Lalu Buya harus bagaimana atau Anda yang harus Bagaimana..??

 

Saat Debat kandidat kemarin, Fauzi jarang bicara, anda katakan Cawabup Buya Bodoh.

Kalau Zainal dan Eva bicara dengan melihat contekan di kertas sudah dianggap orang hebat.

Buya menyampaikan hasil kinerjanya selama 5 tahun, anda bilang tidak ada perubahan apa-apa.

Tapi giliran di tanya apa program Zainal, malah Eva ngomongin nikah Sirrih.

Buya harus Bagaimana atau anda yang harus bagaimana..??

 

Kalau Buya di dukung  Kiai, anda bilang “Sudahlah Kiai tak perlu ikut-ikutan ngurus Politik ”.

Tapi kalau ada kiai kampanye siang malem  untuk Zainal anda kok diam  seribu bahasa..??

Anda juga bilang, NU harus netral tidak boleh  mendukung siapapun.

Terus kalau Muslimat di jadikan alat politiknya Nyi Eva anda kok tidak protes..??

Nah kalau begini Buya atau anda yang harus bagaimana..??

 

Dimana-mana anda selalu bilang Zainal itu di dukung Kiai Ramdlan, Kiai Safraji dan Kiai Rahem.

Tapi Giliran saya bilang Buya itu di dukung Kiai Basyir, Kiai Fayat, Kiai Imam, Kiai Taufiq, Kiai Taifur, Kiai Bajigur dan Kiai sepuh lainnya, anda kok malah protes dan minta jangan seret-seret nama kiai sepuh ke urusan Politik.

Kalau ada pengurus Ansor yang dukung Buya anda juga protes.

Tapi kalau Pengurus Muslimat di paksa mendukung Eva anda kemana saja..??

Kalau begitu, Buya harus bagaimana atau anda yang harus bagaimana..??

 

Buya ceramah dimana-mana dituduh jual Agama.

Kalau Zainal kemana-mana Cuma berkalung surban  sudah  dianggap figur yang agamis.

Buya punya Program mencetak 5000 wirausahawan muda kau anggap itu program ngawur.

Tapi kalau Eva belum apa-apa sudah mau mendirikan Rumah Dinas di Kepulauan kok malah di anggap program bagus..!!??

Buya harus bagaimana atau anda yang harus bagaimana..??

 

Kalau pendukung Buya nyerang Zainal dan Eva, anda tiba-tiba jadi orang bijak dengan mengatakan “Berpolitiklah yang santun, jangan saling menjelekan”.

Tapi giliran Buya tiap hari di fitnah dan di tuduh macam-macam anda malah bilang “wajar sebagai pemimpin memang harus siap di kritik”.

Tak hanya itu, anda juga sering bilang “Fauzi itu tidak ada kontribusinya ke Sumenep, kok tiba-tiba datang nyalon wakil Bupati”

Emangnya Zainal itu orang mana dan besar dimana..??

Kalau begitu Buya atau Anda yang harus bagaiaman..??

 

Anda bilang, Pendukung Buya jangan anti kritik.

Tapi Giliran Zainal dan Eva di Kritik anda tidak terima juga.

Buya tidak pernah  menyerang Zainal dan Eva, anda  masih saja mau menghujatnya.

Giliran K. Romdlan yang menjelek-jelekan Buya, tetap saja anda mengikutinya.

Lalu, Buya atau Anda yang harus Bagaimana..??

Ah, Sudahlah...!!!

Biarkan Rakyat Memilih sesuai dengan hati Nuraninya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun