Mohon tunggu...
Rizwanda
Rizwanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengingat itu berat, makanya ditulis aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nyulo, Tradisi Mencari Udang dan Kepiting di Malam Hari

25 Juni 2024   17:49 Diperbarui: 27 Juni 2024   21:43 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Tangkapan kepiting. (Foto via KOMPAS.ID)

Belitung, sebuah pulau indah di Indonesia, tidak hanya dikenal dengan pantai-pantai pasir putihnya yang menakjubkan dan batu granit yang megah. Di malam hari, di balik gemerlap bintang, terdapat sebuah tradisi yang menarik dan unik yang disebut nyulo. 

Tradisi ini merupakan sebuah kegiatan mencari udang dan kepiting menggunakan senter dan tanggok, kegiatan yang biasanya dilakukan penduduk pesisir Pulau Belitung pada saat malam ketika air laut sedang surut.

Keunikan Tradisi Nyulo
Nyulo bukan sekadar kegiatan mencari makanan laut, tetapi sebuah sebuah tradisi yang telah diwariskan turun-temurun di komunitas pesisir Belitung. Kegiatan nyulo kini juga menjadi salah satu mata pencaharian  tambahan bagi sebagian masyarakat pesisi belitung. 

Nyulo juga menjadi kegiatan rekreasi atau pelepas penat bagi sebagian orang yang suntuk akan hingar bingar kehidupan. 

Para nelayan nyulo memasuki perairan gelap dengan senter sebagai pandu, mencari tanda-tanda keberadaan udang dan kepiting yang bersembunyi di antara pasir.

Persiapan dan Peralatan
Sebelum memulai nyulo, nelayan menyiapkan peralatan seperti senter kepala dan tanggok. Tanggok yang digunakan nelayan terbagi menjadi dua jenis yakni tanggok udang dan tanggok kepiting, perbedaan jenis tanggok ini didasari oleh perbedaan jenis buruan yang akan ditangkap. 

Tanggok udang memiliki pola jaring yang lebih kecil agar udang tidak bisa lolos saat ditangkap, sedangkan tanggok kepiting memiliki pola jaring yang lebih besar dan menggunakan bahan jaring atau nilon yang lebih tebal agar tidak mudah rusak terkena capit kepiting. 

Petualangan Malam di Pesisir Belitung
Saat matahari terbenam dan kegelapan mulai menyelimuti pesisir Belitung, nelayan nyulo memulai perjalanan mereka menuju lokasi yang dipilih dengan cermat. 

Mereka melangkahkan kaki di antara air laut yang sedang surut atau menjelajahi tepi laut mencari tempat-tempat di mana udang dan kepiting sering berkumpul.

desawisatabelitung.com
desawisatabelitung.com

Teknik Mencari
Teknik utama dalam nyulo melibatkan keterampilan dalam menggunakan senter untuk menerangi perairan yang gelap dan kejelian mata untuk melihat kepiting dan udang yang bersembunyi, biasanya mata kepiting dan udang akan terlihat menyala merah ketika terkena lampu senter. 

Begitu mereka melihat mata udang atau kepting yang menyala merah terkena senter tanggok digunakan dengan hati-hati untuk menangkapnya tanpa menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitar.

Keindahan dan Keheningan Malam
Nyulo tidak hanya tentang mencari hasil laut, tetapi juga tentang menikmati keindahan malam di pesisir Belitung. 

Suara gemericik air, angin malam yang sepoi-sepoi, dan langit yang penuh bintang menambahkan nuansa romantis dan tenang menjadikan nyulo sebagai kegiatan yang cukup mengasyikan untuk sekedar melepas penat dari hingar bingar kehidupan.

Pentingnya Pelestarian Tradisi
Nyulo bukan sekadar kegiatan untuk mencari makanan laut. Kegiatan ini adalah cerminan dari hubungan harmonis antara manusia dan alam yang telah terjalin selama berabad-abad di pulau Belitung. 

Melalui nyulo, kita diajarkan untuk menghargai dan memahami betapa pentingnya menjaga tradisi ini sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kehidupan masyarakat pesisir Belitung. 

Dalam setiap langkah nelayan di perairan gelap malam hari,  tradisi nyulo tidak hanya soal mencari udang dan kepiting, tetapi juga menghormati aturan-aturan yang turun-temurun tentang cara berinteraksi dengan alam.  

Belajar untuk tidak hanya mengambil, tetapi juga memberi kembali kepada ekosistem pesisir yang memberi mereka hasil laut yang melimpah. 

Pentingnya nyulo terletak pada peran pentingnya dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Dengan mempraktikkan teknik-tentik tradisional dan memperhatikan ekologi lokal, peserta nyulo membantu mempertahankan keseimbangan alam di pesisir Belitung. 

Menjaga lingkungan adalah kunci untuk memastikan bahwa kegiatan seperti nyulo dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Nyulo bukan hanya tentang masa kini, tetapi juga tentang masa depan. 

Ini adalah kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai tentang pelestarian lingkungan kepada generasi muda, yang akan mewarisi tanggung jawab untuk merawat Belitung. 

Melalui nyulo, mereka belajar bahwa upaya kecil untuk menjaga lingkungan dapat memiliki dampak besar dalam mempertahankan keindahan alam dan kekayaan budaya Belitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun