Mohon tunggu...
Hikmah lycium
Hikmah lycium Mohon Tunggu... Mahasiswa - Adriantara

Lihat amati & taklukkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesadaran Kognitif Pemancing #Dalam Menjaga Kesehatan Mental dan Hubunganya dalam Aspek Ekologi

21 Oktober 2024   23:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum, memancing adalah aktivitas menangkap ikan dengan menggunakan alat pancing seperti kail, senar, joran, dan umpan. Kegiatan ini bisa dilakukan di perairan tawar seperti sungai, danau, dan kolam, serta di perairan laut. Selain sebagai hobi atau kegiatan rekreasi, memancing juga bisa menjadi bagian dari olahraga atau bahkan mata pencaharian bagi sebagian orang. Teknik dan alat yang digunakan dalam memancing dapat bervariasi tergantung pada jenis ikan yang ditargetkan dan lokasi memancingnya.

Secara filosofis Mancing adalah sebuah rutinitas yang memberikan kesenangan, kegembiraan dan ketenangan dan berlaku secara subjektif, karena bentuk pengepresian kegembiraan setiap orang yang berbeda.

Jadi Filosofis memancing bisa dilihat sebagai cara pandang atau pendekatan yang lebih dalam terhadap kegiatan memancing. Dalam perspektif filosofis, memancing tidak hanya sekadar menangkap ikan, tetapi juga bisa menjadi refleksi tentang kehidupan, ketenangan, kesabaran, dan hubungan manusia dengan alam.

Bagi beberapa orang, memancing adalah meditasi aktif, yang mengajarkan kesabaran dan ketenangan pikiran. Menunggu ikan menggigit umpan bisa diibaratkan dengan menunggu kesempatan dalam hidup proses yang membutuhkan kesabaran dan ketenangan. Selain itu, memancing juga melatih kita untuk menghargai momen sekarang, memperhatikan lingkungan sekitar, dan merasakan keterhubungan dengan alam.

Filosofi memancing juga bisa dikaitkan dengan konsep Stoisisme, yang menekankan penerimaan terhadap hal-hal di luar kendali kita. Seperti halnya dalam hidup, saat memancing kita tidak bisa mengontrol apakah ikan akan menggigit umpan atau tidak, tetapi kita bisa mengontrol reaksi kita terhadap situasi tersebut dan terus berusaha dengan tenang dan sabar.

Sebab Kesabaran dan ketekunan di dalam memancing. Dapat menjadi aktivitas yang menenangkan dan memberikan kepuasan batin ketika ikan berhasil ditangkap. Hal ini juga dapat mengembangkan keterampilan mengelola emosi dan stres.

Dalam dimensi Sosial Memancing adalah sebagai kegiatan yang rekreasi atau olahraga yang dilakukan bersama teman atau keluarga, yang dapat menguatkan ikatan sosial dan komunikasi yang lebih baik antarindividu dan meningkatkan rasa kebersamaan dan kolaborasi.

Sedangkan dari segi perekonomian memancing juga dijadikan sebuah sumber penghasilan atau mata pencaharian. Sebab mampu Memberikan penghidupan bagi individu atau komunitas yang bergantung pada  perikanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti penjualan peralatan pancing dan wisata pemancingan

Memancing juga memiliki banyak pengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan, seperti perkembangan teknik memancing serta terhadap dampak nya dalam budaya manusia sepanjang sejarah, dapat kita lihat dalam artikel di Encyclopedia of Life Support Systems (EOLSS) yang membahas sejarah perkembangan mancing dalam prespektif Evolusi Metode Memancing, Teknik memancing dasar seperti tombak, jaring, dan pancing sudah ada sejak sekitar 3500 SM di Mesir dan terus berkembang seiring waktu. Penelitian arkeologis menunjukkan bukti memancing sudah ada sekitar 3200 tahun lalu di Kepulauan Torres antara Australia dan Papua Nugini.

Seperti Metode Tradisional Masyarakat pesisir menggunakan perahu dari alang-alang dan jaring kapas untuk menangkap ikan, yang membantu menopang populasi lokal hingga ribuan orang. Alat memancing tradisional juga mencakup berbagai teknik seperti memancing tangan dan penggunaan jaring yang terbuat dari serat tumbuhan atau rambut hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun