Mohon tunggu...
62_ Ni Komang Era Swati_ Lupus
62_ Ni Komang Era Swati_ Lupus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik agama hindu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelebihan Adanya Banten Dalam Tradisi Hindu

3 Januari 2023   09:17 Diperbarui: 3 Januari 2023   09:39 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upacara yang berasal dari kata sansekerta, Upa dan Cara, Upa berarti Sekeliling atau menunjuk segala dan Cara berarti Gerak atau Aktifitas. Sehingga Upacara dapat diartikan dan dimaknai Gerakan Sekeliling Kehidupan Manusia dalam upaya menghubungkan diri dengan Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa. Aktifitas ini dilakukan berlandaskan Kitab Suci Weda dan Satra Agama Hindu. Sarana Upacara adalah Upakara. Di Bali Upakara di Populerkan dengan Istilah Banten, yang dimana Banten artinya wali. Maka dari itu Upakara Dewa Yadnya sering disebut Puja Wali. Wali yang berarti wakil mengandung pengertian Simbolis dan Filosofis, bahwa banten itu merupakan Wakil dari pada isi Alam semesta yang ciptakan oleh Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Kehidupan Agama Hindu Khususnya di Bali telah muncul keinginan Umatnya untuk meningkatkan cara -- cara hidup beragama serta mendalami Ajaran -- ajaran Agamanya yang menggunakan Pendekatan Rasionalis dan Filosofis guna menembus Kajian Sastra Agama yang terhimpun dalam berbagai Pustaka Lontar peninggalan Leluhur.. Banten merupakan wujud dari pemikiran yang sangat lengkap dan didasari dengan hati yang suci dan tulus guna mengwujudkan Banten yang dapat dilihat oleh masyarakat dengan wujud yang snagat indah, rapi, meriah,rumit dan unik yang banyak mengandung simbol. Disertakan dengan pemikiran yang suci, tulus dan bersih.Dengan membuat Banten, masyarakat yang khususnya beragama Hindu akan selalu ingat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Banten dibuat untuk persembahyangan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan rasa tulus dan ikhlas, maka pada saat membuat banten masyarakat seolah-olah membiasakan diri untuk bersabar dan mengendalikan diri, agar tidak marah dan egoisme. Dengan membuat banten dapat membantu mendorong peningkatan gizi masyarakat. Dengan pembuatan banten dapat membantu perekonomian masyarakat yang mempunyai keahlian dalam bidang banten dengan menjualnya, banten yang kedua adalah wujud usaha untuk menyeimbangkan alam semesta, seperti nyomia bhuta kala agar tidak mengganggu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun