Amankan Pilkada 2024 dengan membumikan Pancasila
Oleh : A. Fajar Yulianto (Direktur YLBH Fajar Trilaksana).
Kontestasi pilkada  serentak sudah mulai naik tensi,  tahapan pendaftaran bacalon pemimpin Daerah melalui kendaraan partai dan jalur independen juga mulai dalam perbincangan di masyarakat mulai "siapa dia, pasangan dengan siapa, dari partai apa, asal wilayah daerah mana dan golongan apa sampai identifikasi dari ras serta agamanya apa"Â
Pertanyaan pertanyaan itu wajar sebagai parameter latar belakang penentu siapa akan berbuat apa sehingga terukur kompetensi atau kemapuannya dalam memimpin warga  dalam satu wilayah kepemilihannya itu.
Namun rangkaian pertanyaan diatas jika terus terbawa hingga dijadikan satu parameter keperpihakan dan perjuangan hanya sebatas  memburu kemenangan  kelompok dan golonganya, sebatas adu gengsi kelompok dan golongan serta  pembelaan atas jiwa korsa, maka ini ancaman serius  untuk perpecahan diantara satu warga dengan warga yang lain dan terjadi ketidak rukunan hingga sikap intoleran.Â
Kita punya alat perekat demi keutuhan persatuan, kesatuan, menjaga kerukunan hingga  penjagaan toleransi diantara keheterogenitasan yaitu bernama pemahaman terhadap nilai- nilai luhur yang telah tergali dari bumi pertiwi  nusantara yaitu sebuah falsafah bangsa dan Negara Republik Indonesia yang terkristal terdiri atas lima nilai luhur, yaitu Pancasila  (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara konstitusi Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Sedangkan UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila harus tetap membumi di mana  warga negara berpijak disuatu wilayah Indonesia demi nilai budi luhur dan menjaga persatuan dan kesatuan.
Untuk mewujudkan itu pada moment Pilkada 2024 ini, demi tetap terjaganya persatuan kerukunan, terhindar perpecahan sehingga kondusif dan aman maka hanya satu pesan moral dalam kontestasi Pilkada yaitu "Pilih calon Pemimpin yang berintergtitas, berkualitas dan  berjiwa Toleransi yang tinggi, dan betul betul hindari calon yang Intoleran".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H