Mohon tunggu...
Kiki Rahmawati
Kiki Rahmawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Film Me Vs Mami dengan Pendekatan Penyelesaian Masalah Melalui Negosiasi

5 November 2021   13:32 Diperbarui: 22 November 2021   11:18 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari film Me VS Mami ini terdapat berbagai masalah yang terjadi, mulai dari awal film ini dimulai, kita disuguhkan pemandangan perdebatan yang terjadi antara Mira dan Maminya yang ditengahi oleh Om Hengky, dimana Om Hengky menengahi ibu dan anak ini, dengan memberikan kertas untuk menulis hal-hal yang tidak disukai satu sama lain, dengan harapan mereka dapat mengetahui isi hati masing-masing dan dapat memperbaiki hubungan keduanya. 

Dari scene tersebut pun dapat kita lihat bahwa terdapat negosiasi antara Mira, Maudy, dan Om Hengky, ketika mereka diharuskan menuliskan apa yang tidak mereka sukai satu sama lain, karena di awal mereka masih memperbedatkan kenapa harus melakukan hal seperti itu, namun dengan bujukan Om Hengky akhirnya mereka menyepakati hal tersebut.

Beralih ke scene dimana Maudy meminta izin cuti kepada sutradara acara memasaknya  karena ingin menemani putrinya bertemu dengan neneknya yang sakit di Padang. 

Awalnya Doni sang produser tidak mengizinkan Maudy untuk pergi, sehingga terjadi perdebatan diantara mereka, namun dengan kepala dingin akhirnya Maudy meminta izin cuti hanya sehari saja, sehingga Doni pun akhirnya memperbolehkan. 

Hal ini berkaitan dengan teori negosiasi, dimana dalam melakukan negosiasi kita tidak bisa saling mengedepankan ego masing-masing, karena jika demikian, kita tidak akan menemukan titik terang dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Begitu juga dengan scene ini yang akhirnya Maudy menurunkan egonya untuk hanya mengambil cuti satu hari saja, sehingga Doni pun akhirnya membolehkannya untuk mengambil cuti.

Scene lain yang menggambarkan proses negosiasi adalah ketika Rio menabrak Kerbau Pak Nurdin, yang akhirnya mengharuskan mereka menyelesaikan permasalahan tersebut di Rumah Jorong, yang dimaksud Pak Jorong disini adalah ibaratkan di Kota itu sebagai Ketua RT/RW. Dalam permasalahan ini Pak Jorong berperan sebagai negosiator untuk permasalahan yang terjadi antara Pak Nurdin dengan Maudy, Mira dan Rio. 

Sebagai negosiator Pak Jorong menanyakan keinginan dari Pak Nurdin, dikarenakan disini pihak yang dirugikan adalah Pak Nurdin karena telah kehilangan kerbaunya, walaupun pihak Maudy pun dirugikan karena mobilnya yang rusak, namun itu terjadi dikarenakan kesalahan mereka yang menabrak kerbau Pak Nurdin. 

Sebagai negosiator Pak Jorong menyampaikan keinginan Pak Nurdin ke pihak Maudy  bahwa mereka diminta menemani Pak Nurdin untuk membeli kerbau di Pasar Ternak Payakumbuh. Maudy mencoba melakukan negosiasi dengan hanya menyewakan mobil serta supir untuk mengantarkan Pak Nurdin membeli kerbau, dikarenakan mereka diburu waktu untuk dapat segera sampai di rumah nenek Mira. 

Namun tawaran Maudy ditolak oleh Pak Nurdin dan tetap ingin merekalah yang mengantarkannya membeli kerbau. Akhirnya negosiasi tersebut pun mendapatkan hasil dengan Maudy mengalah untuk mengantarkan Pak Nurdin ke Pasar Ternak. Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa dalam melakukan negosiasi harus dapat menyesuaikan dan menurunkan egonya agar terjadi kesepakatan. 

Begitu juga dengan Pak Nurdin yang sudah menurunkan egonya, dikarenakan awal ia ingin diganti sampai ke cucu kerbau tersebut, dikarenakan kerbau tersebut jika tidak mati akan bisa beranak cucu, namun akhirnya ia menurunkan egonya dengan hanya menerima ganti satu kerbau saja. Begitulah dalam negosiasi, keduanya harus menurunkan ego masing-masing agat menemukan titik tengah yang mana tidak saling merugikan satu sama lain, namun tetap dengan win win solution.

Baca juga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun