Mohon tunggu...
Dzulfikri Ulya
Dzulfikri Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Akun Premium Netflix Murah, Legalkah?

5 November 2021   21:55 Diperbarui: 5 November 2021   21:59 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Semenjak pandemi virus covid-19 melanda dunia, semua orang mulai beraktivitas penuh di rumah masing-masing. Mulai dari bekerja dari rumah atau work from home, bersekolah dari rumah atau school from home, hingga berjualan via daring. 

Di sela-sela kegiatan masyarakat tersebut yang membuat jenuh dengan rutinitas yang sama setiap harinya, banyak masyarakat yang mulai mencari hiburan untuk mengembalikan mood atau sekedar hanya mengisi waktu ketika senggang.

Karena sekarang sudah memasuki zaman digital dan semua orang sudah memiliki smartphone maupun media digital lainnya, membuat banyak industri memanfaatkan hal tersebut untuk menyampaikan penyiaran melalui platform digital. 

Hingga sekarang sudah banyak platform digital yang bersaing dari berbagai negara. Mulai dari Youtube, Netflix, Disney hotsar untuk penyiaran video. Spotify dan joox untuk penyiaran musik.

Namun untuk menggunakan layanan platform tersebut tidaklah gratis, kita diharuskan untuk berlangganan selama beberapa waktu dengan fasilitas yang berbeda tiap harganya. Namun sekarang sudah marak beredar penjualan akun langganan atas platform tersebut, dijual di twitter hingga Instagram.

Sebagai seorang generasi Z yang mempunyai media sosial, penulis juga sering menemui penjualan akun Netflix, Spotify, Youtube, dan sebagainya dalam platform twitter. Banyak sekali penjual yang menawarkan akun Netflix dan spotify premium di komentar berbagai utas di twitter. 

Rentang harga yang ditawarkan mulai dari Rp25.000,00 per bulan untuk akun sharing, sedangkan untuk akun privat dimulai dari harga Rp160.000,00. Untuk akun youtube premium yang ditawarkan dimulai dari harga Rp7.000,00- per bulan. 

Sedangkan akun premium spotify dimulai dari harga Rp13.000,00 per bulan. Harga tersebut merupakan harga rata-rata dari beberapa penjual yang saya temui di twitter.

Penulis pernah mencoba untuk membeli akun premium Netflix di salah satu penjual di twitter. Transaksi dilakukan lakukan pada tanggal 17 Desember 2020. Motivasi penulis membeli adalah karena ada salah satu serial film yang menarik tayang perdana di Netflix. 

Pertama kali penulis mencoba untuk mendaftarkan akun di aplikasi resmi Netflix, penulis diberi pilihan beberapa paket langganan per bulan. Mulai dari paket ponsel, dasar, standar, dan premium. 

Untuk harga paket ponsel sebesar Rp54.000,00 dengan tidak mendapat banyak fasilitas, yaitu hanya mendapat kualitas video yang standar yaitu sebesar 480p maksimal, tidak bisa diputar di TV maupun komputer. 

Untuk paket dasar diberikan harga Rp120.000,00 dengan kualitas video yang sama dengan paket ponsel, namun pada paket dasar ini dapat diputar di TV maupun komputer pengguna. 

Selanjutnya pada paket standar dikenakan harga Rp153.000,00 dengan mendapat fasilitas yang lebih baik dari paket-paket sebelumnya, kualitas video yang didapatkan berada di 1080p dimana resolusi tersebut merupakan resolusi yang cukup tinggi. 

Setelah paket standar terdapat paket premium, dihargai sebesar Rp186.000,00 dengan mendapat kualitas video yang paling baik diantara paket seblumnya, yaitu 4K + HDR dimana kualitas tersebut merupakan yang paling tinggi.

Namun, penulis mendapat informasi bahwa berlangganan melalui akun premium yang dijual di twitter lebih murah. Setelah penulis mencari berbagai akun di twitter, akhirnya memutuskan untuk membeli di salah satu penjual dengan harga Rp28.000,00 per bulan. 

Fasilitas yang tersedia sudah cukup lengkap karena sudah mencakup kualitas video 1080p. Dengan harga tersebut jika dibandingkan dengan berlangganan di Netflix resmi cukup jauh untuk selisih harga antara harga dari penjual di twitter dengan resmi dari Netflix.

Akhirnya penulis memesan melalui penjual tersebut, lalu diberi pilihan pembayaran melalui berbagai metode. Dapat melalui aplikasi dana, ovo, gopay, shopeepay, dan transfer bank. Setelah penulis mengirimkan biayanya, lalu mendapatkan email dan password untuk masuk ke aplikasi Netflix di komputer beserta dengan pilihan profil sekaligus PIN profilnya.

Setelah diberikan akun Netflix yang akan digunakan, dibawahnya disertai dengan beberapa syarat, yaitu diantaranya dilarang menggunakan VPN agar tidak terjadi restart membership, dan jika memakai akan terkena hold dan tidak mendapatkan garansi. Kedua tidak diperbolehkan mengganti email, password, nomor hp, dan payment. 

Yang ketiga diperbolehkan mengganti nama profil dan foto profil. Selanjutnya tidak boleh mengganti nama profil dan foto profil orang lain. diperbolehkan login hanya pada satu perangkat. 

Yang keenam tidak diperkenankan menekan tombol batal berlangganan. Yang terakhir sebelum login dianjurkan untuk memasang ulang aplikasi Netflix. Pada akhir peraturan diberikan peringatan jika kesalahan pengguna menyebabkan hilangnya garansi akun tersebut.

Dilansir dari laman web mojok.co , motivasi para pedagang akun tersebut menjual akun secara murah adalah karena laba usaha yang menjanjikan. Pada salah satu pelaku usaha yang diwawancari tim mojok, mereka memberikan keterangan bahwa laba kotor sehari dari berjualan akun Netflix premium dapat mencapai 2 juta rupiah.

Terdapat berbagai cara untuk mendapatkan akun-akun murah tersebut, salah satu narasumber mojok, Mursidi (19) mengatakan ada 3 cara untuk mendapatkan akun murah tersebut. Cara pertama, Si penjual umumnya seorang hacker dan scammer, membobol data kartu kredit milik manusia-manusia tidak berdosa dari benua Eropa dan Amerika.

Melakukan scamming pada akun-akun email yang pemiliknya sulit membedakan yang mana modus tipu-tipu, yang mana peringatan resmi dari Netflix. 

Akun ilegal ini otomatis dijual sangat murah, bisa di bawah Rp10 ribu untuk satu bulan. Mengingat penjualnya bermodalkan skill tanpa sepeser pun rupiah keluar.

Cara kedua, memanfaatkan bugs atau sistem Netflix. Dulu, para penjual memanfaatkan akun trial Netflix untuk mencuri akses. Akun trial tidak berbayar, namun pengguna perlu mencantumkan nomor kartu kredit dan setidaknya memberikan simulasi pembayaran di awal untuk ditagihkan pada bulan selanjutnya. Celah inilah yang kemudian jadi rupiah.

Cara ketiga, cara yang paling legal. Yaitu dengan penjual membeli akun Netflix asli dengan 4 pengguna lalu dijual tiap profilnya. Namun kelemahan cara ini adalah biaya yang dikeluarkan lebih banyak dan tidak dapat menjanjikan bersaing dengan penjual yang menggunakan cara curang. 

Cara ini dapat diatasi dengan membagi lagi dengan beberapa orang yang digabungkan menjadi satu grup whatsapp agar dapat bergantian menonton film di Netflix dengan akun asli dan mendapat kualitas video terbaik.

Menurut penulis, ketiga cara tersebut tetaplah illegal karena pembelian tidak dilakukan di akun Netflix resmi. Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah akun premium yang dijual tersebut merupakan akun illegal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun