Mohon tunggu...
syam s
syam s Mohon Tunggu... -

its me. no more no less. : ]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu dia

20 Desember 2013   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia yang jiwanya erat memeluk Illahi. Mungkin sedang bersimpuh sujud. Ku hanya menunggu. Ketika Bulir ketakwaannya dengan bijak ia bagi. Ia yang begitu haus akan ilmu. Mungkin imajinya sedang mengembara. Dan akan kutunggu. Saat Jemarinya menari mengukir kata-kata indah . Ia yang tuturnya begitu terjaga. Mungkin kini bercengkrama dgn para belahan jiwanya Namun selalu kurindukan. Ketika senyumnya menghiasi canda-canda kami. Walaupun sampai kini tak kutemui. Hanya berharap pada hari esok. Ketika pipi kemerahannya menyapa. Tetes penyejuk hati yg lama sepi. @5yam_s 20-Des-2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun