Mohon tunggu...
Irvan Sembiring
Irvan Sembiring Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

jangan pernah menilai dari kovernya, tapi percayalah kovernya itulah yang selalu dinilai orang!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyelewengan Sejarah Dunia

21 Desember 2011   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garis Meridian 0 Waktu itu saya masih semester 1 di jurusan Geografi UNIMED. Salah seorang dosen saya bernama Prof. Dharmono, asli Pujakesuma (Putera Jawa Kelahiran Sumatera). Beliau adalah lulusan Amerika Serikat. Usia yg sudah uzur tidak menggoyahkan tekadnya untuk berbagi ilmu. Orangnya ramah, murah senyum, tegap. Aku yakin beliau ganteng pas mudanya ^_^> Beliau pernah berkata kepada kami, mahasiswanya, bahwa garis imajiner meridian nol (bujur 0 derajat) sesungguhnya BUKAN melintasi Greenwich di Inggris, melainkan melewati tepat di atas Ka'bah, Mekkah, Arab Saudi. Pernyataan ini dikuatkan dengan fakta ilmiah ketika Neil Amstrong melakukan perjalanan pertama kali ke luar angkasa. Dari angkasa, Sang astronot melihat bahwa Bumi mengeluarkan sinar radiasi yang terpancar ke angkasa. Sinar tersebut ternyata tak berujung (infinitif). Terbukti ketika Amstrong memotret permukaan Mars, sinar radiasi tersebut masih terlihat, terus berlanjut. Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa radiasi tersebut bermula dari Mekkah, Ka'bah. Ilmuwan muslim percaya sinar tersebut merupakan penghubung antara Ka'bah di Bumi dengan Ka'bah di Akhirat. Penegasan garis meridian nol terletak di Inggris hanyalah propaganda kesombongan Kerajaan Inggris yang mengklaim pernah menguasai hampir 1/3 wilayah bumi. Tanah jajahan Inggris dulunya memang teramat luas, mulai dari Amerika Utara (USA dan Kanada), Asia (India, Timur Tengah, Malaysia), Afrika, dan Australia. Sampai sekarang negara bekas jajahan Inggris masih bergabung dalam negara persemakmuran Inggris yang dikenal dengan Commonwealth. Orang Asing Pertama ke Amerika Buku Sejarah saya pas SD, SMP, hingga SMA dulu sepakat membubuhkan nama "Cristopher Colombus" sebagai penemu sah benua Amerika. Bahkan dia masuk dalam jajaran "100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah". Begundal biang penghancur peradaban Maya, Inca, Aztec ini disanjung-sanjung karena membuka jalan ke dunia baru. Tapi tahukah kita bahwa peta perjalanan yang dipakai tim ekspedisi Spanyol itu diperoleh dari peta buatan bangsa Cina yang memuat lengkap gambar benua Amerika di dalamnya!! Yaah..sebelum Colombus menancapkan kukunya di Amerika, sudah banyak pelaut yang berdatangan. Di antaranya yang tercatat sejarah adalah kedatangan para pelaut ulung dari China yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho. Laksamana muslim ini tiba 70 tahun sebelaum Colombus. Jadi bukan Colombus orang asing pertama yang camping di Amerika. Bisa jadi pelaut Cina itu. Namun tidak tertutup kemungkinan nenek moyang kita, para pelaut Bugis, kayak La Galigo yg terkenal jago mengarungi samudera sebagai manusia luar pulau yg pertama jalan2 ke Amerika. Hanya waktu yang bisa membuktikan. Bisa kan! Kenapa Harus PKI? Dulu ketika masih zaman mbah Harto, kita selalu disuguhi film dokumenter tentang kekejaman PKI setiap tanggal 1 oktober. Di situ tergambar bagaimana kekejaman yg terjadi ketika sekelompok bersenjata mendobrak paksa rumah para jenderal dan memberondong tubuh sang jenderal dengan senjata otomatis. Ada lagi jenderal yang diculik, disiksa dengan sabetan-sabetan silet di wajahnya lalu disiram air. Pedihnya! Bahkan ada juga cuplikan pembantaian sadis umat Islam yg sedang sholat shubuh. Mereka dibantai dngan menggunakan kelewang, parang, arit, sabit, (mungkin cangkul dan traktor juga), kitab Al Quran dirobek2. Na'udzubillah! Cuplikan peristiwa biadab tersebut mengarah pada satu tersangka: PKI. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai resmi peserta Pemilu kala itu. Memiliki hak politik yg sama dgn Masyumi, PNI, dan yg lain. Partai tiga besar Pemilu 1955 ini memiliki simpatisan yg tersebar di Aceh, Sumut, Jawa, Bali, dan daerah lain. Konstituennya kebanyakan petani, buruh, pengangguran, pedagang. Setelah peristiwa G30S, PKI bubar. Setelah pmbubaran, seolah semua urusan beres. Akan tetapi tahukah kita tentang nasib elit PKI dan pendukungnya? Para petinggi partai diburu, ditangkap, dibunuh. Banyak yg melarikan diri ke Luar negeri. Mahasiswa Indonesia yg belajar di luar negeri atas beasiswa Bung karno, tidak berani pulang. Simpatisan partai_rakyat jelata yg tak tahu apa2_ditangkap, dipenjara, diasingkan, disiksa dan dibunuh. Di Bali terjadi pembunuhan massal simpatisan PKI. Taksiran korban 35.000-80.000 jiwa. Air sungai Berantas di Jawa Timur mampet akibat ribuan mayat yang dihanyutkan. Di Sumatera Utara terjadi masalah sanitasi akibat air sungai yg terkontaminasi bangkai mayat, dan busuk yg menyengat. Ribuan anggota GERWANI ditangkap, diperkosa, lalu dibunuh. Ratusan ribu dipenjara sebagai Tahanan Politik. Perkiraan total korban pembunuhan massal di berbagai daerah mencapai 500.000-3.000.000 jiwa. Itu menjadi tragedi kemanusiaan terbesar bangsa Indonesia dan itu TIDAK TERTULIS DALAM BUKU SEJARAH. Ini bisa menyadarkan kita penulisan sejarah tergantung siapa pemimpinnya. Tak heran jika sekarang peringatan pembunuhan ketujuh jenderal tersebut dikenal dengan "G30S.." Tidak ada kata "PKI" yang mengikutinya. Itulah sejarah, kawan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun