Lagu Hymne Guru
cipt: Sartono
"Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa"
coba nyanyikan lagu tersebut dengan hati, apa yang muncul dalam pikiran anda setelah selesai menyanyikannya?
Ya. semua pasti beda pendapatnya, beda juga di keseharian guru guru saat ini, tentang makna ketulusan dan pengabdian. memang tidak semuanya tapi mayoritas sudah jauh dari arti ketulusan yang sebenarnya. Lebih tepatnya Motto Guru yang ada di sekitar lingkungan daerah kita adalah 'Sertifikasi YES, meMINTARkan murid NO' jangan salah paham dulu ya, bagi pembaca yang berprofesi guru, karena saya yakin anda yang membaca ini tidak seperti yang saya maksudkan di atas. Amin
Dari hasil survei yang tidak sengaja saya kumpulkan di lapangan mulai dari angkot, tempat makan, bahkan acara acara seperti pernikahan, syukuran, banyak di temukan fakta yang membuat dahi mengrenyit karena apa? ya. karena mereka sangat antusias dalam obrolan yang bertemakan sertifikasi, honor, rapelan dan yang berkenaan dengan uang. akan tetapi ketika disinggung soal bagaimana perkembangan murid saat ini, tidak menunjukkan hal positif dalam menjawab pertanyaan tersebut, terkesan cuek terlihat dari mimiknya. Dulu kepentingan murid sangatlah di utamakan di lingkungan sekolah, sekarang pribadinya didahulukan baru murid, terlihat dari seringnya jam kosong di kelas, meninggalkan tugas yang akhirnya tugas tersebut tidak juga di periksa oleh sang oknum, kadang catatan yang bejibun, yang jauh dari kata manfaat.
Inilah sedikit gambaran pendidikan di sekitar kita.
Di sini muncul pertanyaan besar apakan karena UANG lah mereka sudah mengkesampingkan tugas pokoknya, atau profesi nya hanya untuk alibi mendapatkan apa yang menjadi keinginan mereka sang oknum? Wallahu a'lam.
Twitter @5adja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H