Mohon tunggu...
532_Muhamad Riski Eriksan
532_Muhamad Riski Eriksan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya mahasiswa semester 5 yang lagi mengerjakan tugas kuliah

Hobis saya olaraga,musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Motif Batik Tulis Jati Atman Kriya; Panji Asmorobangun

22 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 22 Desember 2022   14:12 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dikenal sejak zaman sejarah dengan banyak versi cerita yang berbeda sepanjang cerita  sejarah. Panji Asmorobangun dikenal sebagai seorang lelaki dengan kepribadian yang rendah  hati, rendah diri juga berwibawa, selain itu Panji Asmorobangun juga dikenal sebagai seorang  yang memiliki sifat yang jujur, sabar, gesit, dan berjiwa perwira yang dituangkan dalam  simbol mata hijau dalam pewayangan atau topeng Malangan.  

Sejarah Panji tidak hanya dalam lingkup Indonesia saja, namun membentang hingga  Asia Tenggara. Di era Kerajaan Majapahit di era abad ke -- 14 hingga abad ke -- 15, cerita Panji  menyebar hingga hampir seluruh wilayah Nusantara; mulai dari Jawa, Bali, Sumatra,  Kalimantan, Sulawesi hingga Lombok. Namun tidak hanya di wilayah Nusantara saja, cerita  Panji berkembang dan populer di wilayah Kamboja, Thailand, Myanmar dan Vietnam pada  abad ke -- 17. Kisah Panji sering dikenalkan oleh orang -- orang zaman dahulu dengan Raden  Panji Inu Kertapati (Panji Asmarabangun), seorang pangeran dari Kerajaan Jenggala, dan Putri  Candra Kirana (Dewi Sekartaji) seorang putri dari Kerajaan Daha atau Kediri. 

Cerita Panji berpusat pada nilai kepahlawanan, keberanian, keteguhan, dan kasih  sayang. Tidak hanya kasih sayang antar manusia saja, tetapi juga kasih sayang kepada Tuhan. Kisah Panji diyakini merupakan susunan yang mengacu pada peristiwa, tokoh sejarah, dan  budaya yang terjadi di wilayah Jawa Timur pada abad ke-12 Masehi. Cerita Panji memiliki  autentisitas karya pujangga pada masa Kerajaan Majapahit dengan latar tempat yang benar benar ada seperti Jenggala, Kediri, Urawan, dan Gagelang. Merefleksikan kreativitas dan  kearifan lokal yang orang Jawa zaman itu menjadikan cerita Panji ditetapkan sebagai Memory  of the World (MoW) oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017 lalu. 

Cerita rakyat populer seperti Ande-ande Lumut, Keong Emas, dan Golek Kencana juga  diyakini merupakan turunan dari cerita Panji. Nilai-nilai universal yang terkandung di dalam  kisah Panji dan turunannya ini menjadikannya mudah diterima oleh masyarakat, berkembang 

dan meluas dengan lebih cepat. Perbedaan dari cerita -- cerita turunan Panji tersebut terletak  pada penokohan saja, premis -- premis yang ada di dalamnya sama atau serupa. Ande -- Ande  Lumut dan Keong Emas adalah contoh cerita yang tidak lagi asing di telinga kita.  

Selain motif batik Panji Asmorobangun, Jati Atman Kriya juga memiliki beberapa  motif batik tulis lain yang juga merupakan turunan dari cerita Panji juga yaitu Ande -- Ande  Lumut; dalam cerita sejarah Ande -- Ande Lumut merupakan pseudonym; nama samaran dari  Panji Inu Kertapati (Panji Asmorobangun) yang merupakan dari Kerajaan Jenggala.  Berdasarkan kisahnya, Panji Inu Kertapati (Panji Asmorobangun) menyamar dan  menyembunyikan identitasnya yang asli untuk mendapatkan atau menemukan cinta sejatinya  yakni Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri yang menghilang saat hendak dinikahi oleh Panji  Inu Kertapati (Panji Asmorobangun).  

Kisah Ande -- Ande Lumut merefleksikan bagaimana arti kesetiaan yang  sesungguhnya, bagaimana Kisah Ande -- Ande Lumut atau Panji Inu Kertapati (Panji  Asmorobangun) dan Dewi Sekartaji sama sama berjuang dan tetap teguh pada pendirian masing  -- masing di tengah berbagai rintangan yang menghadang mereka.  

Dalam kisah Keong Emas ini mengisahkan Panji Inu Kertapati (Panji Asmorobangun) yang hendak menikahi Dewi Candra Kirana, yang merupakan Putri dari Raja Kertamarta dari  Kerajaan Daha, namun hal tersebut tidak berjalan mulus, harus melewati rintangan yang begitu  berat akibat ulah Putri dari Raja Kertamarta yaitu Dewi Galuh yang iri dan dengki melihat  pertunangan antara Panji Inu Kertapati (Panji Asmorobangun) dengan Dewi Candra Kirana.  Karena perasaan iri dan dengki Dewi Galuh inilah yang membuat Dewi Galuh melakukan  kejahatan dengan mengutuk Dewi Candra Kirana menjadi seekor keong emas. Sehingga dari 

kisah Keong Mas ini dapat menjadi introspeksi bagi kita agar menjauhi sifat iri dan dengki  yang dimana sifat iri dan dengki akan mendatangkan malapetaka bagi kita, juga segala  kebohongan yang kita lakukan dan telah kita tutupi nantinya akan terkuak juga.  

Batik bukan hanya sekedar kain biasa, namun dalam batik tercipta refleksi diri yang  dituangkan dalam bentuk seni, dalam seni kita dapat lebih memahami dan mendalami jati diri  sehingga muncullah keinginan untuk mengintropeksi diri. Sehingga alam membuat batik tulis  Jati Atman Kriya tidak hanya sekedar membatik biasa. Batik merupakan sentuhan tangan  manusia, yang memadukan keterampilan, presisi dan emosi yang dituangkan dalam goresan  tinda di atas kain putih. Setiap goresan yang ditulis pada kain putih berisi pengharapan dengan  proses yang sudah dipelajari dalam ilmu psikologi terutama subconscious. Batik tulis yang di 

hasilkan oleh Jati Atman Kriya menggunakan metode subconscious atau dalam istilah bahasa  jawa sering disebut dengan klenik. Tapi tidak seperti klenik pada umumnya, dengan  menggunakan program subconscious yang dipelajari dalam ilmu sains sehingga setiap batik  yang dihasilkan oleh Jati Atman Kriya memiliki value yang berbeda; language bisa  mempengaruhi pola pikir kita, dan languange bisa berbentuk simbol. Jati Atman Kriya dapat  mere-program subconscious dalam diri kita melalui batik; karena batik bisa berbicara dengan  alam bawah sadar. Simbol yang ditulis dengan program subconscious dapat diterima oleh alam  bawah sadar kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun