Mohon tunggu...
Diana Salvira
Diana Salvira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lasem, "Tiongkok Kecil" dengan Sejuta Budaya

17 September 2018   13:22 Diperbarui: 17 September 2018   14:26 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lasem adalah kecamatan kecil yang masuk dalam wilayah Kabupaten Rembang, tepatnya berada di pesisir pantai utara jawa. Luas kecamatan Lasem ini hanya sekitar 45,05 km dan dengan jumlah penduduk 47.868 (pada tahun 2005). Banyak sekali hal menarik yang patut untuk ditelisik dari Kota Lasem ini, karena selain mempunyai banyak julukan Lasem juga bisa dikatakan menjadi pusat perdagangan di Kabupaten Rembang.

Lasem "Tiongkok kecil"

Lasem dikenal juga sebagai "Tiongkok kecil" karena merupakan kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa untuk melakukan proses perdagangan karena memang sudah mendapatkan ijin, kemudian mereka menetap. Bukti bahwa hal itu benar adanya adalah toko-toko yang kini berada disepanjang jalan raya Lasem yang masih beridiri kokoh. 

Tak jauh berbeda terdapat pula perkampungan tionghoa yang sangat banyak tersebar di kota Lasem tepatnya di desa Karangturi. Tak jarang rumah-rumah tionghoa ini sering dijadikan sebagai objek berfoto para kaula muda atau wisatawan yang sedang berkunjung.

Lasem kota santri yang unik

Selain itu Lasem juga dikenal sebagai kota santri. Di kota Lasem kita dengan mudah bisa menemukan pesantren-pesantren yang sudah tua namun tetap eksis, karena dahulu memang banyak sekali tokoh agama Islam yang mendirikan hingga wafat di Lasem. 

Namun ada satu pesantren yang unik dan berbeda dengan bangunan pesantren pada umumnya, bangunan pesantren ini bercorak tionghoa, dan letak pesantren ini pun ditengah-tengah penduduk tionghoa. Mereka pun hidup berdampingan dan saling menghormati. Sungguh indahnya keberagaman di bangsa ini.

Batik Lasem mampu bersaing

Selama ini mungkin yang sering terdengar di telinga adalah daerah yang memiliki batik tulis hanyalah Cirebon, Solo, atau kota lain. Namun siapa sangka, perlahan namun pasti Batik Lasem mampu menyaingi ketenaran dari batik tulis khas kota lain.

Hal itu terbukti pada beberapa literatur tentang batik, disebutkan bahwa batik Lasem sebagai salah satu varian klasik atau pakem dengan pola dan ke khasan tersendiri, yaitu paduan warna yang berani dan mencolok serta motif yang beraneka macam dan khas tetapu tetap terlihat elegan dan anggun. 

Batik tulis Lasem juga mempunyai sebutan diantaranya ada batik tulis kendoro kendiri atau batik pesisir Laseman. Batik Laseman ini sangat bercirikan egalitarian, yang mana penggunaan batik ini lebih umum atau dapat dipakai seluruh lapisan masyarakat.

Batik Lasem pun mempunyai keunikan tersendiri, ketika kita pertama membeli corak warnanya pasti akan terlihat kusam tak menarik, namun jika sudah dicuci sampai 2x atau 3x warnanya justru akan semakin keluar atau nampak. 

Tak main-main kini harga batik Lasem pun sudah bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan, tergantuk tingkat kesulitan dan warna dari batik tersebut. Kini batik Lasem bisa dengan mudah ditemukan di sudut-sudut kota Lasem.

Lasem penunjang wisata Kabupaten Rembang

Walaupun Lasem hanya sebuah kecamatan, namun destinasi wisata dan kuliner yang ada di Lasem sangatlah menarik minat. Mulai dari Budha Tidur, Pasujudan Sunan Bonang, Makam Putri Cempa, Klenteng tua yang bersejarah, Heritage City, Durian Criwik, Lontong Tuyuhan.

Pantai-pantainya pun tentu sangat indah seperti pantai Caruban, Karangjahe, yang sudah terkenal dimanapun, karena memang banyak wisatawan yang berdatangan untuk menikmati pantai tersebut. Semua itu bisa dengan mudah ditemui begitu memasuki kawasan Lasem.

Satu lagi, Lasem juga mempunyai tarian khas daerah yaitu tari "Gagrag Lasem". Gagrag berarti corak yang khas dari batik Lasem dan Lasem adalah nama daerah tersebut. Sarana untuk tari ini sendiri adalah memakai batik khas Lasem.

Tari ini memang bisa sebagai alat untuk memamerkan batik Lasem. Tari ini juga sudah mempunyai nama di masyarakat luar Lasem, terbukti di berbagai acara di luar kota Lasem tari ini sering ditampilkan.

Maka dari itu sebagai generasi penerus yang mengetahui akan sejarah kota tua Lasem, sangat patut bagi kita untuk turut menjaga serta melestarikan kebudayaan yang belum tentu daerah lain miliki. Jika luar negeri saja mengetahui akan keberadaan kota Lasem, kita sebagai orang Indonesia harusnya bisa lebih dari sekedar mengetahui dengan kata lain tau sejarah Lasem secara mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun