Â
Indonesia punya sejuta potensi yang layak untuk dibanggakan. Setiap daerah memiliki ciri khas dan potensi yang sangat beragam. Entah itu budayanya ataupun alamnya. Salah satu hasil alam Indonesia yang cukup tenar adalah Kayu jati.
Kayu jati memiliki nama ilmiah Tectona grandis. Kayu ini dikenal  sebagai kayu yang kuat dan tahan cuaca. Kayu ini terbilang unik karena meskipun keras, kayu ini mudah dibentuk. Tidak seperti kayu-kayu yang lain , meskipun lunak tetapi susah dibentuk dan cenderung rawan rusak. Inilah alasan mengapa harga kayu jati tidaklah murah.Â
Di Indonesia, persebaran pohon jati meliputi Jawa dan Muna. Di Bali dan daerah-daerah di Nusa Tenggara lainya, kayu jati sedang dikembangkan.Di pulau jawa, kayu jati banyak ditemui di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, diantara banyak daerah penghasil kayu jati ini, Kabupaten Blora menjadi salah satu daerah yang di klaim sebagai penghasil kayu jati terbaik di Indonesia.
Daerah Penghasil Kayu Jati Terbaik
Kayu jati yang berasal dari daerah Blora memiliki tekstur lebih halus dan kayunya lebih kuat. Karena memiliki kayu jati dengan kualitas terbaik, tentu juga menjadikan kayu jati sebagai sektor ekonomi utamanya.
Banyak olahan untuk kayu jati di Blora. Mulai dari perabot rumah tangga, suvenir, karya seni dan masih banyak lagi. Seorang pengrajin kayu jati di Blora bernama Antonius Sunarto berpendapat," Kayu Jati adalah hidup kami (para pengrajin kayu jati)". Ia sudah menjalankan usahanya selama kurang lebih 30 tahun lamanya. Dengan mengekspor kerajinan kayu jati keberbagai daerah, perekonomian keluarganya sangat tercukupi.
Pohon Jati Patut untuk Dilestarikan
Ada 1001 alasan kayu jati perlu untuk dilestarikan. Selain karena menjadi sektor ekonomi yang diandalkan oleh masyarakat Kabupaten Blora, Kayu jati juga punya fungsi yang dimiliki pohon lainnya yaitu membersihkan polusi udara dan memproduksi oksigen.Â
Dengan jumlah pohon jati yang melimpah tentu kemampuan pohon untuk mengikat udara kotor akan semakin besar. Maka dari itu kemungkinan untuk meminimalisir jumlah polusi akan semakin mudah.
Namun, merealisasikan hal tersebut adalah hal yang sulit. Banyak oknum yang melakukan penebangan liar. Bahkan pelaku tebang liar pun juga tidak melakukan reboisasi.Â
Di saat seperti ini harusnya peran para pengrajin juga diperlukan untuk melakukan penanaman kembali. Namun para pengrajin tampak tidak peduli tentang hal tersebut. Yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana bahan baku kerajinan mereka dapat terpenuhi.
Lain halnya dengan bapak Antonius Sunarto. Beliau mengaku bahwa ia menanam dan merawat bibit jati di lahan desa yang kosong. Beliau menanam 3 bibit setiap tahunnya. Cara ini memang tidak langsung terlihat hasilnya. Namun, beliau percaya bahwa di masa yang akan datang, bibit-bibit yang ditanamnya itu akan berguna bagi banyak orang. "Kalo mujur ya bisa dijual, kalo enggak ya dipakai sendiri.",kata Antonius Sunarto.
Tanggung Jawab dan Inisiatif
Tidak ada seorangpun yang tidak tahu kata "tanggung jawab". Tapi tidak banyak orang yang mau melakukan tanggung jawab. Ketidaktahuan ini bisa berasal dari banyak hal, karena tidak tahu atau tidak peduli. Sikap apatis ini sangat tidak dapat dibanggakan.Â
Meskipun kerajinan mereka  dikatakan sangat luar biasa, tetapi jika rasa tanggung jawab tidak mereka miliki sama saja mereka membunuh usaha mereka sendiri, karna lambat laun bahan kayu jati yang menjadi penyokong hidup mereka akan habis oleh waktu.
Namun masih ada orang yang mengenal kata "inisiatif". Di mana orang tersebut mau memulai untuk menghasilkan sesuatu yang baru ( revolusi ). Ada banyak organisasi  di Indonesia yang ingin melestarikan keasrian alam. Diantarannya yaitu: WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), KEHATI (Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia), dll. Jadi, alangkah baiknya jika kita semua juga punya Inisiatif seperti mereka. Tidak hanya untuk Pohon Jati, tetapi demi kelestarian alam Indonesia dan kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan yang akan datang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H