Mohon tunggu...
Ervan Iksan p
Ervan Iksan p Mohon Tunggu... Freelancer - PENULIS

UKSW

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

[Kreanova] NapierMulsa, Inovasi Limbah Rumput Gajah Sebagai Mulsa Organik Lembaran

3 Juli 2021   12:08 Diperbarui: 3 Juli 2021   12:17 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NapierMulsa (Dok. Pribadi)

Mulsa merupahkan salah satu material yang dihamparkan atau ditaruh pada permukaan tanah dalam budidaya tanaman dengan tujuan membuat pertumbuhan tanaman menjadi menguntungkan. 

Selain itu tujuan penggunan mulsa sendiri untuk menekan pertumbuhan gulma, menjaga kelembaban tanah, menjaga temperature atau suhu tanah, mencegah kehilangan air, dan dapat mengurangi penguapan. 

Berdasarkan jenis mulsa dapat dibedakan menjadi mulsa anorganik  dan organik. Mulsa anorganik merupakan mulsa yang terbuat dari bahan yang tidak dapat terurai seperti mulsa plastik, sedangkan Mulsa organik merupakan biomasa yang berasal dari sisa-sisa dari tanaman seperti jerami padi, daun tebu, kelebot jagung, pelepah pisang dan rumput gajah.

Cacahan Batang Rumput Gajah (Dok. Pribadi)               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Cacahan Batang Rumput Gajah (Dok. Pribadi) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Salah satu hasil limbah dari budidaya rumput gajah adalah batang rumput gajah sisa panen. Dalam proses pemanenan hasil tanaman yang diambil hanya daunnya saja sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, dan kerbau, sedangkan batang dari rumput gajah tidak bisa digunakan untuk pakan ternak, dikarenakan teksturnya yang terlalu keras. 

Kebanyakan masyarakan mengira bahwa batang rumput gajah tidak memiliki nilai jual maka hanya dibuang begitu saja. 

Tetapi hal tersebut mebuat kami berinovasi untuk membuat produk dari batang rumput gajah yang mudah diaplikasikan dan memiki fungsi yang baik yaitu mulsa organik yang berbentuk lembaran yang kami beri nama "NapierMulsa".

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)

NapierMulsa itu apasih?

NapierMulsa merupakan suatu produk yang diproduksi oleh 5 mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bianis Universitas Kristen satya wacana dalam rangka kegiatan praktik kerja lapangan 3 (PKL 3). 

NapierMulsa ini terbuat dari bahan yang tersedia dialam dan tidak menggunakan bahan kimia didalamnya yaitu sisa dari rumput gajah yang berupa batangnya untuk dimanfaatkan.

Cara pembuatan NapierMulsa ini sangat simpel yaitu menggunakan batang rumput gajah yang dicacah hingga menyerupai serabut kelapa, kemudia disusun kedalam cetakan dan di beri laleks yang dicampur dengan air untuk perekatnya yang disemprotkan kedalam cacahan batang rumput gajah dengan perbandingan 1 : 1 milsalnya 1 liter lateks dan 1 liter air, lalu dikeringkan menggunakan bantuan sinar matahari selama 1-2 hari, kemudian dipres menggunakan pipa paralon.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
NapierMulsa ini didesain dengan diameter 25 cm dan 30 cm seta memperhatikan ketebalannya yaitu 0,6 cm. ukuran tersebut sesuai dengan diameter pot, karena produk NapierMulsa ini dibuat untuk tanaman hias sehingga dibuat dengan bentuk lingkaran yang mererupai bentuk pot. 

Namun jangan khawatir produk NapierMulsa ini Selain untuk tanaman hias juga bisa untuk tanaman sayuran dan palawija yang menerapkan sistem pertanian organik maupun berkelanjutan. 

Cara penggunaan produk NapierMulsa ini cukup mudah, sangat simpel, dan tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, karena tinggal dipasangkan atau diaplikasikan kebatang saja melalui perpotongan mulsa yang sudah diberkan. 

Kemudian untuk harga produk NapierMulsa ini sangat terjangkau dalam 1 kemasan (terdiri dari 2 pcs NapierMulsa) dibandrol dengan harga Rp 39.000 untuk setiap kemasan.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Untuk apa sih kegunaan NapierMulsa itu sendiri ?

Produk NapierMulsa ini memiliki nialai fungsi dan estetika, nilai fungsi yang terdapat pada NapierMulsa ini yaitu: mampu menyerap air dengan baik, mampu menghemat air, menjaga kelembaban tanah, menyeimbangkan suhu tanah, mampu mengurangi gulma atau tanaman penganggu disekitar tanaman, dan mampu mengurangi penetrasi sinar matahari yang berlebih. 

Sedangkan nilai estetika yang terdapat pada NapierMulsa ini yaitu : mampu meningkatkan keindahan tanaman, mampu menutupi seluruh permukan tanaman, dan membuat tanaman di pot lebih menarik perhatian.

Dalam pengujuan yang dilakukan dengan menggunakan NapierMulsa yang diterapkan pada tanam hias aglonema dan tanaman cabai selama kurang lebih satu minggu diamati sangat terlihat perbedaan pada tanam yang tidak diberi mulsa dan yang diberi mulsa. 

Tanaman yang tidak diberi mulsa sangat terlihat bahwa tektur tanahnya kelihatan kering dan masih tumbuh gulma, sedangka tanaman yang diberi mulsa, tekstur tanahnya kelihatan masih lembab dan sudah tidak tumbuh gulma disekitar tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun