Mohon tunggu...
Kharina Dewi
Kharina Dewi Mohon Tunggu... Aktris - Selamat membaca , semoga bermanfaat.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sri Gunung Pukau Wisatawan dari Berbagai Kalangan

15 September 2018   21:58 Diperbarui: 15 September 2018   22:14 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Batang. Mungkin beberapa orang masih asing dengan wilayah Batang , Batang merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya terletak diantara kota Pekalongan dan Kabupaten Kendal. Wisata alam yang berada di Kabupaten Batang pada saat ini sangat berkembang pesat. Para warga sangat antusias untuk menciptakan tempat  yang menarik perhatian para wisatawan. 

Mereka berlomba-lomba agar tempat yang mereka  buat dapat dikunjungi banyak orang supaya menambah pundi-pundi penghasilan warga sekitar yang mengelola tempat tersebut. Destinasi wisata di Kabupaten Batang ini ada berbagai macam, seperti : kebun teh pagilaran , hutan pinus Lobang , kembang langit , sigembok hill top , curug jeglong , curug bidadari , curug agung , curug gombong pantai ujung negoro , pantai kuripan , pantai sigandu , pantai celong , pantai jodo , telaga dringo , dan masih banyak lainnya. 

Disini saya akan membahas salah satu destinasi wisata di kabupaten Batang , yaitu Bukit "Sri Gunung" yang berada di dusun Kedondong , Desa Kedawung , Kecamatan Banyuputih.  Lokasinya berada di jalur Pantura Banyuputih sekitar 500 meter di sebelah kanan. 

Akses menuju ke tempat wisata satu ini juga sudah sangat mudah, sepeda motor dan juga mobil sudah bisa masuk dengan leluasa. Jalanannya lebar, ada yang sudah dicor ada pula sedikit bagian yang masih tanah , tetapi kita juga membutuhkan tenaga untuk berjalan sedikit untuk naik keatas , karena wisata tersebut berada pada ketinggian 350 meter diatas permukaan air laut.  Tempat wisata Sri Gunung ini merupakan buah kreativitas dari PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Siluwok, Kabupaten Batang. 

Salah satu pengelola Taman Sri Gunung, Riyanto Atmojo, mengatakan, sebelumnya bukit ini merupakan perkebunan karet.  Tempat ini dulunya sudah banyak dikunjungi orang untuk menikmati keindahan alam dari atas bukit. Mereka berfikir sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan untuk wisata , kemudian tempat wisata ini mulailah untuk dikelola.

dokpri
dokpri
Bukit Sri Gunung sudah dapat dikunjungi oleh para wisatawan dari bulan Mei tahun 2017 . Untuk tiket masuk saat ini membayar Rp3000,00 dan untuk parkir Rp2000,00 , cukup terjangkau supaya dapat dinikmat dari berbagai khalayak. Untuk menambahkan keindahan dan daya tarik  wisatawan pengelola Bukit Sri Gunung berinisiatif untuk menambahkan beberapa jenis tanaman hias untuk mempercantik tempat wisata tersebut. 

Pengelola menaman kurang lebih 4.000  bunga jengger (Celosia) yang beraneka warna , yang tersedia disana yaitu bunga jengger (Celosia) berwarna kuning dan merah. Selain bunga jengger (Celoisia) pengelola menanam bunga matahari dan tanaman berdaun ungu serta masih banyak tanaman hias berwarna-warni yang menghiasi taman di bukit sri gunung tersebut. Tetapi harus diingat , bahwa tanaman yang berada disana tidak boleh untuk dicabut sembarangan , biarkan tanaman tersebut tumbuh dengan subur dan dapat mempercantik taman.

Tak hanya itu , saat berjalan menuju keatas di kanan kiri jalan , pengelola juga menanam pohon pisang sehingga sambil berjalanpun sudah memandang yang hijau-hijau menyegarkan mata. Jangan khawatir , saat sudah mencapai bukit Sri gunung kita dapat melihat pemandangan yang begitu indah dari atas bukit , mata kita seakan menjadi fresh karena telah memandang indahnya berbagai pepohonan yang terlihat begitu luas, ditambah dengan semilir angin yang sejuk. Apabila datang ketempat tersebut di pagi hari kita dapat melihat sunrise dan di sore hari kita juga dapat menikmati  sunset. Fasilitas yang lain pengelola menyediakan gazebo , yang jumlahnya kurang lebih ada 10 ,  gardu pandang untuk dapat berfoto agar foto terlihat instagenic atau dapat juga disebut instagramable , kemudian jika wisatawan mendadak haus dan lapar mereka juga menyediakan warung-warung yang menjual minum dan jajanan lainnya , jadi tak usah bingung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun