Mohon tunggu...
Anak Bangsa NKRI
Anak Bangsa NKRI Mohon Tunggu... Penjahit - cinta Indonesia

Cinta NKRI, cinta Bangsa Indonesia. NKRI adalah harga mati. Perpecahan bangsa adalah disebabkan "Kejahatan dan KECURANGAN pihak tertentu dari dalam negeri dan profokasi dari luar negeri".

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ibu Pertiwi Sedang Menangis

13 Oktober 2018   19:38 Diperbarui: 13 Oktober 2018   20:08 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bencana terjadi silih berganti

Belum selesai yang satu bencana

Muncul lagi bencana yang baru

Ada apa gerangan hai manusia Indonesia ?

Penderitaan rakyat terjadi dimana mana

Beli susu untuk balita rakyat sudah tidak mampu

Anak kami sayang hanya meminum air tajin dan gula kawung

Sedih kami sebagai rakyat, susu untuk anak kami tak terbeli

Ibu anak kami sudah tiada susu, karena asupan pangan yang seadanya

Kami rakyat makan seadanya, nasi juga kami jadwal dengan umbian

Lauknya kami ambil dari dedaunan tanaman umbian

Lauk protein kami rakyat sudah tidak terbeli

Kapan kami bisa berubah nasib hai para pemimpin ?

Kami rakyat selama ini menunggu janji janji pemimpin

Tapi janji janji itu hanya tinggal janji yang tidak menjadi kenyataan

Kapan bisa sila ke lima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat terpenuhi ?

Kalian pemimpin jangan hanya pamer kemewahan didepan kami rakyat miskin ini

Kami butuh lapangan pekerjaan

Kami butuh harga komoditas pertanian yang bisa mengasilkan keuntungan

Kami butuh harga budidaya peternakan yang bisa menghidupi rakyat.

Hai para pemimpin lihatlah kehidupan nyata kami

Janganlah kata "Kesejahteraan Rakyat" hanya menjadi pidatomu saja

Apa kerja kalian untuk rakyat yang difasilitasi dari uang rakyat ?

 Jangan bohongi kami dengan pembenaran pembenaran kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun