Menurut beliau juga, kembali lagi ke pemahaman persatuan indonesia. Mereka sebagai warga indonesia atau bukan , jika mereka mengaku warga indonesia seharusnya tidak akan terjadi keributan atau perbedaan suku. Sesama warga indonesia tidak seharusnya saling ribut, karena kita juga sudah ada sumpah pemuda , cinta tanah air, dll. Kemudian tentang adanya pembeda-beda dari asal suku timur. Kemungkinan terjadi juga seperti itu karena adanya keterlambatan adaptasi budaya yang ada di jogja ini. Karena adanya berbagai budaya jadinya mereka merasa di bedakan dan direndahkan , jadi tentang pengamalan sila ketiga ini harus memiliki rasa cinta terhadap tanah air , bangsa dan bangsa , menerapkan asas bhineka tunggal ika dan menjaga kemerdekan perdamaian abadi serta keadilan sosial.
-Pengamalan pancasila yang keempat
Dalam lingkungan kampus beliau ketika sebelum melaksanakan pekerjaan selalu mengadakan brifieng dalam menata kerjaan satu persatu. Contohnya yaitu jika ada acara kampus, terlebih dahulu diadakan brifieng untuk kelancaraan acara tersebut dan melakukan pembagian pekerjaannya. Dalam lingkungan masyarakat sering dilakukan adanya bantuan-bantuan yang membutuhkan , contohnya terjadi banjir , longsor , kebakaran dll. Setiap diakhir acara tersebut selalu adanya evalusi tersendiri supaya jika ada acara kedepanya lagi bakal lebih baik. Nilai yang terkandung sila keemima bapat ini setiap warga negara menilai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama , sehingga tidak boleh saling memaksakan kewajibannya.
-Pengamalan pancasila yang kelima
Tentang adanya orang-orang yang tidak menerima bantuan atau tepat sasaran padahal ada yang tempat langsung , karena biasanya banyak penipuan agar mereka bisa menerima bantuan tersebut. Jadi nilai yang terkandung sila  ke lima ini berupa gotong royong , kekeluargaan , saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing , suka menolong ,  tidak menggunakan hak dan kewajiban untuk merugikan orang lain.
