Mohon tunggu...
Ayu Ningtyas
Ayu Ningtyas Mohon Tunggu... Guru - A life traveller

Adventuring, writing, and celebrating

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asyiknya Jalan-Jalan ke Pazaarseni #6 Semarang

15 September 2019   07:59 Diperbarui: 15 September 2019   08:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bazar lukisan di area Pazaar Seni (Dokpri)

Hai, Kompasianers.


Hari Minggu paling asyik untuk dinikmati dengan jalan-jalan. Liburan memang saat yang tepat untuk menyegarkan pikiran setelah sepekan bersibuk diri dengan berbagai rutinitas. Kalau Anda berada di wilayah Semarang dan masih bingung mau jalan-jalan kemana, silakan datang ke Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) di Jl. Sriwijaya No. 29, Tegalsari, Candisari, Semarang.

Ilustrasi: Karya lukis 'on the spot' (Dokpri)
Ilustrasi: Karya lukis 'on the spot' (Dokpri)
Selama 3 hari ini, yaitu pada tanggal 13 hingga 15 September 2019, Dewan Kesenian Semarang (Dekase) menggelar acara Pazaarseni #6 2019.

Ilustrasi: Pelukis menjelaskan karya lukisnya pada pengunjung (Dokpri)
Ilustrasi: Pelukis menjelaskan karya lukisnya pada pengunjung (Dokpri)

Pazaarseni yang sudah menginjak tahun ke-6 sejak pertama kali digelar pada tahun 2014 ini dibuka Jumat lalu sekitar pukul 13.30 oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Pembukaan Pazaarseni 2019 dimeriahkan dengan pertunjukan musik yang juga  menampilkan Roy Jeconiah (mantan vokalis grup musik rock Boomerang). Di hari pertama penyelenggaraannya ini pun digelar acara pemutaran film pendek dan performance art oleh seniman Semarang.

Ilustrasi: Pemutaran film pendek di arena terbuka (Dokpri)
Ilustrasi: Pemutaran film pendek di arena terbuka (Dokpri)
Di hari kedua, Pazaarseni semakin meriah dengan beberapa pementasan di area TBRS, antara lain: pertunjukan musik keroncong, pementasan teater dengan lakon Pinangan karya Anton Chekov oleh kelompok Teater Lingkar Semarang, panggung terbuka yang menampilkan pagelaran tari, ansambel musik, serta musikalisasi drama, juga pementasan rutin wayang orang di gedung Ki Narto Sabdo. Selain itu ada pula acara bedah buku dan diskusi seni dan budaya.

Ilustrasi panggung pertunjukan musik keroncong (Dokpri)
Ilustrasi panggung pertunjukan musik keroncong (Dokpri)
Sejak hari pertama dilaksanakan, Pazaarseni juga menggelar pameran dan bazar seni rupa. Tak hanya lukisan,  patung dan hasil karya kerajinan pun ikut dipamerkan. Banyak kelompok seniman daerah ikut memeriahkan acara bazar dan pameran seni rupa. Sebut saja komunitas seniman dari Demak, Jepara, dan Yogyakarta yang tak mau ketinggalan memamerkan karya seni mereka.
Ilustrasi: Stand seni rupa komunitas seniman Jepara (Dokpri)
Ilustrasi: Stand seni rupa komunitas seniman Jepara (Dokpri)

Ilustrasi: Stan seni rupa (Dokpri)
Ilustrasi: Stan seni rupa (Dokpri)

Ilustrasi: Stan lukisan komunitas seniman Demak (Dokpri)
Ilustrasi: Stan lukisan komunitas seniman Demak (Dokpri)

Ilustrasi: Stan lukisan komunitas pelukis wanita (Dokpri)
Ilustrasi: Stan lukisan komunitas pelukis wanita (Dokpri)

Ada pula stan yang mempromosikan wisata daerah. Di stan ini, Anda bisa mendapatkan informasi tentang beberapa paket wisata dan menjumpai berbagai macam suvenir dan kaos bertuliskan nama tempat wisata yang bisa Anda beli dengan harga mulai 30 ribuan.  

Ilustrasi: Salah satu stand wisata (Dokpri)
Ilustrasi: Salah satu stand wisata (Dokpri)
Di acara Pazaarseni ini, para pengunjung bisa menikmati kopi dan teh gratis yang dipersembahkan oleh sponsor acara. 

Saat berkunjung ke Pazaarseni kemarin, sorenya, saya masih kebagian kudapan berupa kue sus yang berisi fla, lumpia, dan kue nagasari. Penganan ini disajikan dalam tampah di atas meja yang diletakkan di tengah arena antara panggung pertunjukan keroncong dan bazar lukisan. Penganan ini disediakan gratis bagi para pengunjung.

Ilustrasi: Pojok minum gratis (Dokpri)
Ilustrasi: Pojok minum gratis (Dokpri)

Semakin malam, arena Pazaarseni semakin ramai pengunjung; dari yang mulai menonton pertunjukan, melihat-lihat pajangan di bazar seni rupa, hingga berfoto dengan latar lukisan para perupa. 

Ilustrasi: Bazar lukisan (Dokpri)
Ilustrasi: Bazar lukisan (Dokpri)

Gemerlap lampu-lampu di arena bazar dan panggung semakin menghidupkan suasana. Belum lagi alunan musik dari panggung keroncong yang beradu dengan suara gamelan pertunjukan tari di panggung yang lain, menjadikan acara Pazaarseni semakin meriah. 

Instalasi panggung yang berada di bawah pohon beringin raksasa dengan sulur-sulur menjuntai, tampak lebih eksotis di malam hari.

Ilustrasi: Salah satu sudut bazar lukisan (Dokpri)
Ilustrasi: Salah satu sudut bazar lukisan (Dokpri)
Nah, masih ada satu hari lagi untuk ikut bergembira di acara Pazaarseni #6. Di hari Minggu ini, Anda masih bisa menyaksikan beberapa acara mulai pagi hingga malam hari. Salah satunya adalah pertunjukan musik oleh beberapa kelompok band.
Ilustrasi: Pertujukan ansambel musik oleh siswa siswi SMAN 4 Semarang (Dokpri)
Ilustrasi: Pertujukan ansambel musik oleh siswa siswi SMAN 4 Semarang (Dokpri)
Mari hadir untuk ikut menikmati kemeriahan seni dan budaya Jawa Tengah.


Salam jalan-jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun