Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jejak Langkah: Catatan Mendalam Pendakian Gunung Gede bersama My Angel dan Tim Narkopian

25 April 2024   11:33 Diperbarui: 25 April 2024   11:43 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melewati hutan lebat dengan aroma segar pepohonan, bersama-sama dengan suara riuh angin dengan gesekan daun di sepanjang perjalanan, membawa kedamaian yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Setelah melewati hutan, langit biru cerah mulai terlihat di antara dedaunan, memberikan semangat baru untuk melanjutkan perjalanan. Sinar matahari siang itu yang masuk diantara pepohonan membuat perjalanan semakin indah. Kami berdoa agar dalam pendakian ini kami tidak terkena hujan apalagi badai. Semangaaaaaaad, itu yang aku lakukan terhadap diriku sendiri. Tapi rupanya hujan dating juga di sekitar pos 3, untung aku sudah tiba di pos bayangan, dan ada warung disitu. Aku berteduh. Angelku sudah didepan, rupanya ia Bersama pendaki lain rombongan dari Cibinong. Stelah agak reda aku lanjutkan perjalanan. Masih berat Langkah ini, akibat terlalu lama break (istirahat) kaki ini mulai sedikit keram, begitu juga Gendok dan Indro. Sakti kawan, spray penghilang keram itu membuat betis dan sekitar lutut Indro yang keram langsung sembuh, dan dengan gaya khasnya Indro berguman, ah beli ah. Mau beli ah. Hahahah. Lanjuuuuuuut.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Aku terus melangkah, rupanya angelku menunggu juga di pos bayangan Bersama kawannya tetapi bukan Tim #Narkopian.  Akhirnya sejak saat itu aku Bersama angelku menikmati pendakian Bersama. Kami lewati jalur akar, tanjakan curam dan suara dedaunan yang bergesekan menambah syahdu suasana. Langkah demi Langkah kami paksakan untuk melangkah, Lelah, capek dan sebagainya menjadi satu. Simpang Maleber, ang merupakan pos terakhir sudah kami lalui, masih ada satu tanjakan lagi yang akan kami lalui. Hiyaaaaaaaaaaaaaaaaa, bonuuuuuuuuuuuuuuuuuus.  Jalan mendatar sekarang sebelum nanti akan tiba di Alun-Alun Timur Suryakencana. Akhirnya kami tiba di sana, ku kecup manis kening dan pipi angelku yang dengan semangad baja mampu hingga alun-alun timur surya kencana. Disana rupanya sudah ada Paman Togo, Kang Sobar, kang TG, KK tutu, indro, Agan dan Gembok.  Setibanya di alun-lun suryakencana kami disuguhu kabut tebal hanya berjarak 2 meter saja kawan penglihatan ini leluasa, kami melanjutkan perjalan untuk ngecamp di Alun-Alun Barat Suryakencana yang dekat dengan sumber air.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Akhirnya kami menemukan tempat untuk buka tenda, ngopi dan masak, makan makan. Tetapi hujan sebentar, membuat paman togi dan Kang Sob PW dengan tenpatn yang sudah di dapaitnya. Kami membuka flysheet di Tengah tenda kami untuk tempat masak. Eko masak air, untuk menyeruput kopi kami di Tengah susasan yang syahdu ini, angkat gelas kita bersulang. Seperti biaasa kami bercengkrama, indro, kk tutu Bersama keluarga cemaranya, kang tg, kang sob, agan, gembok,  dan paman togi. Kami berbicang tentang aapa saja dari tetnang war takjil hingga bahsan Onada dan Habib Ja'far,. Dari idealisme hingga koruptor, dari type2 tenda hingga Wanita, ups. Dan yang psti  dari semua itu, kami di persatuakan dalam frekwensi berfikirbahwa KEMANUSIAAN Adalah di Atas Kepentingan Apap pun. kami adalah manusia jangka panjang, karena membicarakan tentang CINTA dan kemanusiaan, sementara mereka yang membicarakan tentang politik adalah manusia jangka pendek

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Akhirnya, setelah melalui perjuangan yang panjang, kami mencapai puncak yang dirindukan. Di sana, di atas langit-langit dunia, kami merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Pemandangan indah yang terbentang di bawah kami memenuhi hati kami dengan keajaiban alam.

Dalam momen itu, semua rasa lelah dan keraguan terbayar lunas. Kami memeluk satu sama lain dalam kebersamaan yang penuh arti, menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai puncak fisik, tetapi juga tentang mengatasi rintangan dalam diri kita sendiri.

Dengan keberanian dan tekad yang sama, kami turun dari puncak gunung dengan hati yang penuh kepuasan dan kenangan yang tak terlupakan. Perjalanan ini telah mengubah kami, mengukir cerita tentang keberanian, persahabatan, dan keindahan alam yang akan kami kenang seumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun