Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menggapai Mahkota Dewi Anjani (I); Dwilogi Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Rinjani

7 November 2018   12:23 Diperbarui: 22 Maret 2022   16:28 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak jejak yang tertinggal

Menyimpan rahasia hidup

#Iwan Fals# #Doa Dalam Sunyi#

Jika hidup ini seumpama syair Bang Iwan yang terakhir di atas, maka pengalaman demi pengalaman yang menghantam kita dari waktu ke waktu adalah laksana kilatan-kilatan petir yang meyambar-nyambar dan melesat di dalam dada kita. Pengalaman-pengalaman itu akankah bisa kita jadikan pelajaran dalam mengarungi kehidupan nan luas ini? atau sekadar menempel di dalam kehidupan kita saja. 

Aku ingin mengambil pengalaman itu, meraihnya, menggapainya, dan merenunginya seperti gunung, lalu menguraikannya. Tak lupa juga aku sertakan jejak-jejak yang pernah tertinggal itu, akan aku simpan di dalam memori otakku yang kemudian berharap bisa merealisasikannya dalam kehidupan yang sebenarnya.

Untuk itu aku selalu camkan kata-kata bijak yang mungkin sering kawan dengar juga"Pengalaman Adalah Guru yang paling Berharga". Iya kan kawan. Dengan pengalaman yang kita dapatkan, kita bisa mengambil pelajaran itu, lalu kita jadikan sebagai hal yang lebih baik lagi. 

Namun kawan, banyak dari kita yang sudah di hantam berbagai macam pengalaman namun mereka tak kunjung belajar dan sadar. ia hanya terpaku dan terpukau dengan pengalamannya. ia tidak jadikan pengalaman itu sebagai pelajaran. 

Sebenarnya orang itu adalah orang yang merugi, karena ia tidak peka dengan apa yang sudah di alaminya. Nah kawan, aku ingin mengambilnya, ingin meraihnya dan menurutku, pengalaman ini akan membuatku semakin termotivasi untuk diriku sendiri.

Aku ingin menjadikan pengalaman mendaki Gunung Rinjani ini bak mutiara, dan mutiara itu adalah Menggapai Mahkota Dewi Anjani. Kabutmu, sabanamu, dan "bukit penyiksaan", "penyesalan" dan "penderitaan" itu sering sekali kudengar. Aku tidak hanya ingin mendengar kawan, aku ingin merasakannya sendiri, dan itu sebentar lagi akan terealisasi.

Untuk merealisasikan mimpi itu, mulailah kita ngobrol-ngobrol baik di gunung ataupun kemping ceria, dan kemudian di matangkan di media social , bahkan sempat terlontar nabung gunung. Hahah ide brilian, walaupun tidak terlaksana, mungkin kita sibuk dengan kesibukan kita. 

Kami merencanakan pendakian ini, cukup lama kawan, hngga akhirnya dari sebuah proses yang lama tadi, tanggal di sepakati, waktu sudah disetujui, tinggal kita hunting tiket menggunakan aplikasi pegipegi untuk memudahkan perjalanan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun