Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"From Narkopian to Lombok"

8 Agustus 2018   10:11 Diperbarui: 8 Agustus 2018   10:27 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mei 2012, pertama kalinya aku bersama tim Narkopian jejakkan kaki di Pulau Seribu Masjid itu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa aku akan menjejakkan kaki disana, karena menurutku, pulau itu terasa begitu jauhnya dan pasti untuk mencapainya membutuhkan biaya yang besar. 

Pulau yang di sebut juga sebagai Pulau Kayangan ini begitu memesona. Karena Gunung Rinjani lah, aku akhirnya tiba di pulau itu. Karena keanggunan Dewi Anjani pula membuat aku tak kuasa untuk menolak rayuannya untuk mendaki. Karena tiga bukitmu aku ingin merasakannya. dengan sebuah proses pengumpulan pundi-pundi rupiah yang membutuhkan perjuangan pastinya. 

Kami tiba tengah malam di Lombok. Kota Mataram aku lewati pada malam itu. Hembusan angin malam itu tak membuat kami merasakan dingin, justru rasa hangat bersama sahabat melewati malam menuju penginapan.

dok.pribadi
dok.pribadi
Tiga Gili mu aku singgahi, Gili Trawangan membawa kami serasa masuk ke dalam dunia lain, alunan musik reagge membuat suasana semakin syahdu, tetap kami hanya pesan kopi. Karena kami memegang teguh dengan kata-kata "keep srupuut, stay caur", kawan. Bukan bir apalagi yang berkadar alkohol tinggi.

dok.pribadi
dok.pribadi
Mungkin Slank menciptakan lagu yang super bagus  (Pulau Biru) ini menggambarkan suasana Gili Trawangan yang memang penuh cinta.  Coba kawan maknai syair slank di lagu itu  

"Bicara kita hanya cinta dan cinta"

"satu cinta hilangkan naluri saling menghancurkan" 

Karena hanya cinta yang membuat dunia ini damai. Seperti Jalaluddiin Rumi bilang dalam salah satu puisinya "Cinta adalah ciptaan Tuhan yang pertama". 

Lalu, untuk apa kita hidup jika tidak ada cinta diantara kita, kawan. Sebarkanlah rasa cinta kepada semua dan semesta, maka  kita akan meraih kebahagiaan nan hakiki. Karena tujuan kita sebagai umat manusia adalah kebahagiaan, maka sarananya adalah Cinta.

dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
Kampung Sasak di Sade tak ketinggalan aku kunjungi. Masih bersama tim Narkopian. Aku lihat seorang sepuh yang mendedikasikan hidupnya hanya untuk menenun di kampung itu. 

Wajahnya polos dan tampak optimis dalam raut wajahnya yang sudah senja dalam menjalani hidup ini. Aku pun belajar darinya tentang hidup dan makna hidup. Rumah-rumah di sana unik dan sejuk.

dok.pribadi
dok.pribadi
Kemudian selang  setahun kemudian Tim Narkopian yang kedua berkunjung ke Pulau itu. Dengan tingkat kesolidan tim yang tinggi, mereka mampu menjejakkan kakinya di Puncak Rinjani, pelukan dan air mata mereka keluar. 

Ketika airmata bukan lagi duka. Itu adalah airmata bahagia kawan. Bagaimana mengalahkan semua aral dan rintangan. Ego dikesampingkan dan kebersamaan adalah hal yang paling utama. 

Ada juga kawan atau anggota Narkopian bergerak sendiri mengexplore Lombok-Sumbawa-Flores. Kami semua merasakan bagaimana ikatan batin yang begitu kuat antara kami dengan Lombok.

Namun kini, Pulau Kayangan itu, Pulau Seribu Masjid itu, pulau yang begitu banyak kenangan bagi kami itu, lantah dalam sekejap. Dua kali gempa dalam dua minggu membuat pulau itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan, kita bisa lihat di televsi atau media sosial, Puncak menuju Rinjani longsor kawan, dalam gempa yang pertama. 

Ketika sedang dalam tahap pemulihan bencana gempa yang pertama itu semua elemen sedang giatnya membantu belum selesai, kembali pulau itu di hantam gempa yang justru lebih besar. Akibatnya bisa kita saksikan sendiri. Bangunan roboh dan sempat menyebabkan listrik padam di pulau tersebut.

Aku terhenyak, terhentak dan sangat terasa kesedihan ini. Secara spontan bergerak dengan menggerakkan apa saja yang bisa dilakukan. Terutama jaringan sosial media yang kami punya. 

Ci Lin yang merasa ada ikatan batin dan emosional begitu cepat merespon aksi spontanitas ini. Wilda dan Om JAck yang tinggal di Lombok siap memberikan rumahnya untuk sekadar tempat istirahat atau bebersih atau bahkan menginap sekalipun, bagi relawan. 

Paijo langsung bergerak cepat membuat flyer.  Indro dan Kang Sobar selalu memberi semangat kepada kawan yang lainnya dan memberikan up date an kepada anggota komunitas.

Kami terus berkoordinasi. Apa saja yang paling mendasar yang dibutuhkan untuk mereka. Koordinasi  sesama anggota komunitas narkopian ini begitu singkat, kilat, cepat dan solid. Semua lini bergerak membuat aku begitu terharu dan kagum kepada kawan-kawanku ini.

dok.pribadi
dok.pribadi
Kau tahu kawan, "kenetak kandani". Dengan seringnya aku narkopian bareng dengan kawan-kawanku ini, aku jadi sedikit hapal dengan polah mereka. Narkopian di pantai sering kulakukan, demikian juga di gunung. Sedikit banyak aku tahu gambaran bagaimana karakter dari kawan-kawanku ini. 

(life observer) dan Ini bisa menjadi sebuah laboratorium mini buatku. Kawan-kawanku ini bukan hanya sekadar teman untuk berbagi kebersamaan sembari joint kopi, tapi ia sudah merupakan bagian dari diri kami. Selalu menjabat erat ikatan-ikatan yang walau tak terucap namun bisa ku rasakan.

Pernah kita alami dalam dinginnya malam, ditemani rinai hujan dengan kabut tebal yang membuat menggigil badan kita, tetapi tetap kita masih ceria. Standing party juga pernah kita lakukan kawan, jutaan bintang memperhatikan laku kita, sinar rembulan Kalimati pernah kita rasakan.

dok.pribadi
dok.pribadi
Tenda itupun pernah kebanjiran dengan celetukan "kasihkan alat snorkeling boiyyyy, kita bisa menikmati nemo-nemo disana", mendapati tenda itu dijadikan sebuah gudang. Hahahaha, sungguh cerita yang hanya kita saja yang bisa merasakannya kawan, dan mungkin ada serpihan cerita-cerita lain yang mungkin kawan masih simpan rapat di memori otak kawan-kawan, yang akan keluar nanti ketika kita berjumpa di lain kesempatan.

Ya dari sebuah adventure atau petualangan kita akan merasakan kuatnya sebuah ikatan persahabatan. Dari sebuah moment kita akan mendapati sebuah pengalaman yang menambah kekayaan mental kita. 

Dari sebuah kebersamaan, jalinan itu berkelindan menyatu dan kuat menciptakan sebuah persaudaraan. Karena tempaan di gunung, di pantai,  di hutan dan ganasnya ombak pernah kita lalui bersama kawan. "Mboiyyy ombaknya muter Mboiyyy" kemudian ada lagi, "husssh, kalo ada ombak jangan teriak-teriak, nanti ombaknya semakin kencang",ingat kan kawan.

Dari aksi spontan ini yang baru kami lakukan kemaren, dana sudah terkumpul dan langsung kami salurkan kepada mereka yang pasti jauh lebih membutuhkan. 

Lima juta  merupakan dana yang sangat besar menurutku. aku percaya dengan kekuatan kebaikan dan kebersamaan ini. bahwa kita merupakan bangsa yang sangat dermawan. semua elemen bergerak, juga yang bikin haru dan bangga.

Terima kasih aku ucapkan kepada semua tim yang bergerak cepat. Narkopian, masih ada kopi diantara kita kawan, aku tundukkan kepalaku buat kalian semua.

Ku tuangkan kopiku untuk mu kawan. Ku buatkan kopiku untuk saudaraku di sana. Srupulah, walau dalam keadaan lemah, sedih dan terharu. Akui yakin kekuatran rasa kopi ini mengajarkan banyak hal kepada kita, kopi itu hitam, pahit, namun jika kita tambahkan gula sesuai selera kita, ia akan menjadi manis, pun demikian dengan hidup kita. Dan syair bang iwan menutup tulisan ini.

"Ada benarnya nasehat orang-orang suci"

"Memberi itu terangkan hati"

"Seperti Matahari Yang Menyinari Bumi"

dok.pribadi
dok.pribadi
080818

Aymara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun