Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia, Hati Manusia

27 April 2018   14:15 Diperbarui: 14 Mei 2018   13:24 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, hai hai warga kompasianer, sebelumnya dalam sebuah tulisan https://www.kompasiana.com/4ym4r4/5ac5f6ebab12ae59363b80b2/solo-trip-pekalongan-petung-kriyono-dan-gunung-rogojembangan, saya sedikit keluar jalur dari tulisan itu, yaitu membahas masalah tasawuf. Nah sekarang saya akan mencoba sedikit membahas masalah itu, dan berkaitan dengan hati, lebih jelasnya penyakit hati yaitu hasad.Monggo

Hati menurut Al-Quran, diibaratnya seperti sebuah cermin, yang dapat memantulkan cahayanya, ketika ia bening dan jernih. Kemudian bayangan itu memantulkannya kepada kita dalam bentuk yang sama persis. Namun ketika cermin itu kotor, buram dan kotoran/debu menutupinya, ia tidak bisa memantulkan cahayanya. Maka itu kita perlu membersihkan cermin itu dari kotoran atau debu-debu yang menempel.

Jika kita mengacu pada makna dan definisi hati, dalam bahasa arab, qalbun, dan dalam bahasa latin, energy atau motion (saya tidak ahli dalam bahasa, saya mencari dari google). Energi itu kan selalu bergerak, mobile, seperti ombak yang tak pernah lelah untuk bergerak. Untuk menggerakkannya pasti ada sebuah power. Begitu juga dengan hati kita, ia harus terus dikontrol atau selalu dievalusi. Karena, hati ini adalah tempat berbagai macam pergulatan baik dan buruk. Masalah hati ini, para cendikiawan maupun ahli tasawuf sering sekali membahasnya.

Kita harus sadar bahwa, jika kita membicara masalah hati, kita sebenarnya membicarakan diri kita sendiri. Karena kita tahu bahwa berdasarkan hadist nabi "Sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah "Qolbu" yaitu hati ". (Hadis Riwayat Bukhari). Karena hati tadi yang sifatnya selalu bergerak, tak mungkin ia terbebas dari kotoran. Maka itu kita harus juga sering-sering untuk membersihkannya, agar pantulannya sama persis seperti diri kita, tidak suram, buram bahkan tidak ada.

Nah, salah satu penyakit hati yang juga menggangu bahkan merugikan diri kita adalah Hasad, kata Hasad ini yang dalam KBBI berati iri, atau dengki. Jadi orang yang hasad adalah orang yang iri atau dengki terhadap keberhasilan orang lain. Pertanyaannya, mengapa ada orang yang terkena penyakit ini? Mungkin, Salah satu jawabannya adalah orang itu tidak rela orang lain berbahagia. 

Atau orang itu tidak rela orang lain lebih dari dirinya. Orang yang menderita penyakit hasad ini akan sakit hati, cemburu atas prestasi  kerja orang lain. Orang lain bekerja keras, berprestasi sementara kita tidak bekerja, tapi kerjanya malah menghasut pada orang.

Nah orang yang berpenyakit hati seperti ini ketika sukses dia sulit bersyukur, dan dia akan membanggakan kesuksesannya, kemudian dia cenderung merendahkan orang miskin karena dia merasa bahwa semua ini karena kerjaku.

Sebaliknya nanti orang yang kena penyakit hasad, kalo dia jatuh miskin, dia akan membuat konspirasi sesama orang yang miskin kemudian dia akan membuat fitnah, dan makar dan menggerogoti orang yang dianggap sukses. Yang repot nanti, kalo orang hasad ini menjadi kekuatan kolektif

Hasad dalam konteks Sosial

Pertama, kata kunci dari hasad itu adalah orang yang sulit untuk bersyukur. Kemudian tidak rela orang lain naik, makanya ciri orang hasad itu adalah jika ada orang bercerita tentang kebaikan orang lain, dan orang itu merasa terancam, maka dia cenderung mencela. Ciri lainnya dari orang hasad cenderung a-sosial. Cenderung menjatuhkan orang lain. Kareana hanya aku yang harus tinggi, hanya aku yang harus lebar. Penyakit seperti ini merugikan diri sendiri, tapi juga bisa merugikan orang lain.

Pertanyaan

Orang hasad itu justru biasanya pandai mengajak orang lain ikut-ikutan, dan mengiyakan pendapat-pendapat dia, yang belum tentu benar pendapatnya. rumor-rumor, sosial politik yang sekarang banyak berkembang,atau mungkin dalam teori politik ada juga yang di sebut dengan manajemen konflik?

Jawabanya

Hasad ini jika kita tidak hati-hati memang bisa menimbulkan fitnah, oleh karena itu Al-Quran kemudian hadis jelas sekali ""iyyakum wal hasada fainnal-hasada yak kulul hasanaati kamaa takkulunnaarul hathoba"(HR Abu Dawud) artinya: Jauhilah sifat dengki karena sesungguhnya dengki itu bisa merusak amal kebaikan,seperti halnya api memakan kayu.

Maka jika orang yang berpenyakit hasad, dia cenderung menjatuhkan semua yang ada dilingkungannya. Karena orang hasad itu orang yang tidak bisa menerima keadaannya .

Nah dalam masyarkat, dalam kehidupan sosial politik, kalo orang sudah punya sifat hasad, bertemu sama orang hasad, cenderung destruktif, memfitnah, menggerogoti, membuat rumor dan sebagainya. Kemudian menjegal-jegal.

Karena dalam diri manusia itu ada sebuah dorongan untuk berprestasi. Dorongan itu begitu kuat. Namun kompetisinya seperti apa? Apakah unfair atau fair, namanya fastabiqul khairat, tapi yang satu lagi unfair. Nah yang unfair ini jatuhnya menjadi hasad. Dan kemudian dia main kotor. Tapi jika fair kompetision itu bagus. Itulah sebabnya dalam manjemen konflik dan dalam manjemen modern perlu rambu-rambu, aturan yang rasional, ada hukum. Dengan demikian, silahkan orang berprestasi tapi terbuka, tapi rasional, tapi fair. 

Nah kita bayangkan coba, sekarang ini misalnya Jadi kalo hasad  ini jika masuk dalam sebuah gerakan politik, dan ekonomi menjadi kekuatan kolektif, maka hasad ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat bisa untuk menghancurkan.

Dengan demikian, setelah melihat begitu mengerikannya seseorang yang terkena penyakit hasad ini. Kita berdoa semua untuk kebaikan kita semoga kita dijauhkan dari penyakit hati ini.amiiin

Aymara

Dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun