Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mohamed Salah Sang Pembawa Kebahagiaan

25 April 2018   13:35 Diperbarui: 25 April 2018   13:49 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: http://sportku.com/

Sosok Muhammad Salah, bukanlah sekadar seorang pesepakbola handal. Muhammad Salah juga seorang pribadi yang mengagumkan Mohammed salah adalah sosok yang mampu mengimplementasikan sebuah ajaran agama tentang  sebuah akhlak yang akan membuat kontribusi besar dalam membuat sebuah perubahan tidak hanya untuk kampung halamannya, Nagrig. Bahkan hingga menembus batas benua bahkan mendunia.

Bagi negaranya, Mesir setelah memastikan lolos ke Piala Dunia tahun 2018 ini, ada hal yag menarik dari sosok Mohamed Salah, bahwa pada tahun tersebut Moh Salah belum lahir. Dan kini ia menjelma menjadi seorang "Raja" Mesir yang membumi. Bagaimana tidak?

Ketika ia membawa negaranya Lolos ke Rusia, ia diberikan bonus villa mewah oleh Mamdouh Abbas, seorang mantan Presiden klub Zamalek.Namun dengan halus, bonus tersebut ditolaknya, dan Moh Salah memberikan saran lebih baiknya bonusnya tersebut di berdayakan untuk membeli peralatan medis di kampung halamannya. Asik kan gan. Oh iya ada lagi nih cerita kerennya. Simak yak.

Bahwa, suatu ketika Moh Salah ketika masih bermain di Klub Mesir, rumah orang tuanya pernah kemalingan. Betapa gusarnya kan orang tua Moh Salah, hingga dua hari kemudian orang yang mencuri di rumahnya itu tertangkap dan sang Ayah meminta kepada polisi untuk menghukum seberat-beratnya.

Namun, apa yang di lakukan oleh Moh Salah, ia bilang sama Ayahnya agar tuntutannya dibatalkan saja, tak hanya sampai di situ, Moh Salah malah memberikan uang dan mencarikan pekerjaan untuk pencuri tersebut agar dengan bekerjanya seseorang, bisa merubah nasib seseorang. Sentuhlah hatinya, manusiakanlah manusia lain, nah jika kita sudah belajar menjadi manusia, kita akan mengenal Tuhan.

Cerita di atas adalah untuk Mesir, lain lagi untuk Liverpool, atau liverpudlian. Fans liverpool ini begitu antusian dan memuja seorang Salah. Mungkin bisa saya katakana bahwa "Ustad' yang paling fenomenal di Liverpool sekarang ini ya Moh Salah. Bagaimana tidak setiap mau bertanding Moh Salah selalu berdoa, dan ketika mencetak gol selalu sujud syukur.

Sumber foto:http://www.inikata.com/ (daily mail)
Sumber foto:http://www.inikata.com/ (daily mail)
Fans bernyanyi riang: Ini linknya:

If he's good enough for you, he's good enough for me, If he scores another few then I'll be muslim too

If he's good enough for you he's good enough for me then sitting in a mosque is where I wanna be.

Mo Salah La La La
Mo Salah La La La

Kembali ke kampung Moh halaman Salah. Dilansir BolaSport.com dari The Sun, saat ini Mohamed Salah sedang membangun sekolah dan pusat medis di Nagrig, Gharbia, Mesir. 

Desa Nagrig merupakan sebuah tempat lahir bintang Liverpool ini, Mohamed Salah. Jelas tujuannya sangat mulia, bahwa kita tahu, yang merubah kehidupan kita adalah pendidikan. Dengan dukungan sekolah dan pengajar yang mumpuni, tidak ada seorang anak manapun yang bodoh. 

Sekolah itu dibangun bertujuan agar anak perempuan di Nagrig tidak perlu ke luar kota untuk mengenyam bangku pendidikan. Moh Salah juga memberikan bantuan 68 juta rupiah sebulan untuk membantu warga yang membutuhkannya. Akibat dari akhlak yang baik tadi, akibat dari implementasi sebuah ajaran yang agung, tak segan, penduduk kampung itu menjuluki Mohamed Salah sebagai 'Pembawa Kebahagian'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun