Kata suluk dan salik biasanya berhubungan dengan tasawuf, tarekat dan sufisme. (wikipedia)
Bagi para pencari tuhan, ada empat jalan untuk menempuhnya, Syariat, Tarekat, Hakikat dan Ma'rifat. ke 4 itu merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa kita tinggalkan. dan itu bersinergi satu dengan yang lainnya. nah berkait dengan buku Suluk Gunung Jati ini, Penulisnya yaitu kang Enang Rokajat Assura, yang juga merupakan penulis buku yang sangat produktif, beberapa karyanya antara lain.
Prabu Siliwangi, Wangsit Siliwangi, Soedirman; Kupilih Jalan Gerilya, Jugun Ianfu, Siapa Pengkhianat Pangeran Diponegoro. dan masih banyak lagi. KAng enang memaparkannya begitu mengalir, seperti yang di katakan oleh Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama (NU) Australia – New Zealand dan dosen senior di Fakultas Hukum, Monash University.
"Saya harus berulangkali meyakinkan diri saya bahwa yang saya baca ini ‘Cuma’ sebuah novel. Tapi nyatanya saya tidak bisa menghindar bahwa ini bukan ‘sekadar’ novel. Banyak pelajaran kehidupan yang diceritakan mengalir begitu saja, menyajikan kisah tanpa batas pemisah, dan membuat kita merenung tanpa harus duduk termenung. Sosok Sunan Gunung Jati menjadi terasa begitu akrab selepas membaca buku ini.”
Pun demikian dengan Anis Sholeh Ba’asyin, budayawan dan pengasuh Suluk Maleman
“Menenggelamkan! Menyusuri perjalanan Sunan Gunung Jati dalam besutan E. Rokajat Asura ini begitu menghanyutkan kesadaran spiritual kita. Kita dibawa ke tengah samudera hikmah yang makin membangkitkan semangat keislaman, bersuluk mengikuti jalur- jalur yang dilalui Sunan Gunung Jati. Meski sebuah novel, tapi pijakan historisnya cukup meyakinkan dan hamparan narasinya makin meneguhkan bahwa khasanah Islam Nusantara begitu indah dan mberkahi.”
Selamat membaca buku yang renyah ini.
Aymara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H