Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Baduy Dalam; Eksotisme, Kemewahan dalam Kesederhanaan

8 Januari 2016   14:19 Diperbarui: 9 Januari 2016   17:32 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai prosesi itu semua. Akhirnya kami semua masuk SB dan zzzzzzztttt. Sungguh ternyata kami mampu mengkhatamkan ketiga kampung Baduy dalam itu dalam seharian, dengan melalui proses yang luar biasa, belum lagi cerita pada saat kami turun dari cibeo menuju ciboleger, belum lagi cerita seorang Sapri menjadi TT (trending topic) di Republik Narkopian ini, itu hanya serpihan-serpihan cerita yang ada di catatan ini, jelas kawan-kawan yang lain pasti mempunyai ceritanya sendiri. Pengalamannya sendiri dan hikmahnya sendiri. hahaha. Jelas kami dapat pembelajaran dari budaya mereka ini. Adat istiadat dan budaya yang mengakar kuat sampai saat ini masih mampu mengcounter budaya-budaya asing yang masuk. Masih jelas kulihat ketulusannya. Keluguannya

Namun dalam hatiku selalu gusar, akankah adat istiadat mereka itu akan sanggup bertahan dari gempuran orang-orang kota yang datang dengan membawa budaya moderinasasi. lihatlah tatapannya yang kosong, karena baduy sekarang ini merupakan destinasi budaya yang sangat terkenal. Karena sebuah kebudayaan itu akan lestari jika semua pihak (Pemerintah dan Masyarakatnya) ikut mendukung akan kelestariannya.

Suatu negara akan beradab, jika pemimpin dan masyarakatnya menghargai kebudayaan dan mau belajar dari budaya itu sendiri.budaya positif.

Terima kasih kepada warga Narkopian yang sudah berjibaku dengan Lumpur dan jalan licin ini, semoga kita selalu bisa menghargai budaya dan alam nusantara yang memang sangat kaya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun