Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Baduy Dalam; Eksotisme, Kemewahan dalam Kesederhanaan

8 Januari 2016   14:19 Diperbarui: 9 Januari 2016   17:32 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Balada orang-orang pedalaman

Di hutan di gunung dan di pesisir

He....ya...ya...ya...he...ya....ho

Manusia yang datang dari kota

Tega bodohi mereka

Lihatlah tatapannya yang kosong

Tak mengerti apa yang terjadi

(Balada Orang-Orang Pedalaman)

Iwan Fals

Kembali Narkopian mengexplore salah satu suku yang masih mempertahankan niali budaya dan kearifan lokal. Atau lebih tepatnya kembali kami akan mencoba mengenal lebih dekat budaya dari Suku Baduy Banten. Jelas ketika kita mengunjunginya, baik itu ke sebuah puncak gunung, ke sebuah mall besar atau kemanapun kita melangkah, kita akan dapat mengambil sebuha pelajaran dari tempat yang kita kunjungi. Dengan 48 personel plus 3 orang anak di bawah 10 tahun kami berniat mengunjunginya. Meeting point (MP) sudah di tetapkan, Stasiun Tanah Abang adalah MP kita. Karena memang dari sanalah kita mulai untuk menuju stasiun Rangkas Bitung. Ada juga kawan yang lain yang berangkat dari Stasiun Serpong dan juga ada kawan yang sudah menunggu di Stasiun Rangkas Bitung.

Jam 07.00 kami semua sudah berkumpul dan langsung kami menuju peron 6, sambil menuggu kereta Rangkas Jaya yang akan membawa kami ke tatar Banten. Dengan Rp 4.000,- kami sudah akan menginjakkan kaki disana kawan, ya hanya seharga 4 batang rokok 234, cukup murah bukan kawan. Sekira pukul 09.30 kami tiba di stasiun Rangkas, dan langsung mencari lapak untuk menaruh barang-barang dan juga untuk berkoordinasi sebentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun