Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pendakian Gunung Rakutak; Ngadem di Ketinggian Sembari Narkopian

1 Desember 2014   22:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Sangat sunyi kawan, ketika kami tiba di Puncak dua hanya tim Narkopian, yang ada.  Namun menjelang tengah malam ada rombongan sepertinya 12 orang tiba di Puncak 2 dan mereka tanpa tenda kawan, bayangkan tanpa tenda. Ckckck dont try this at the mountain Rinjani kawan. Ketika kesunyian yang aku sebut di atas tadi, bahwa kami bisa menikmati suasana gunung, begitu nikmat. hanya kami, gemintang di atas dan gimintang di bawah (lampu2 kota Bandung). kami buka tenda dan ritual masak serta ritual narkopian tak lupa kami lakukan. Ayah dan Rusli selalu memainkan mainannya. TONGSIS, tiada waktu yang terbuang selalu narsis, selfie dengan tongsisnya, lakukan terus kawan. ya di gunung ini benar2 hanya kami, hanya tenda kami yang ada, walau ada beberapa kawan narkopiwati mengatakan bahwa pendakian kami ini PAIT, karena tidak ada srikandi narkopiwati yang hadir, namun kawan jangan salah. kami menikmati pendakian ini dengan lagu galau tingkat dewa. bhahahahaha.lihatlah ekspresi kami...perhatikan dengan seksama kawan.bhahaha

[caption id="attachment_379702" align="aligncenter" width="540" caption="foto taken aymara"]

14174237442045666063
14174237442045666063
[/caption]

1417423622536082631
1417423622536082631

Pagi hari tiba, dan kami terbangun waaaaaw..matahari mengintip dari balik bukit TOP satu, lama kelamaan besar dan om Kidiie mampu mengabadikan moment itu, tak lupa juga kami mengabadikan moment itu sambil angkat gelas kita bersulang dengan kopi hangat yang nikmat. Langsung kami setelah melihat moment matahari terbit itu menuju puncak Satu. Kami lewati jalur Shirotol Mustqiem ini dan kawan, nikmatilah sensasinya. Luar biasa. Tidak berapa lama kami tiba di puncak satu dan ritual foto adalah hal yang tak lupa kami lakukan. ”barang siapa yang tidak mau di foto maka dia akan dilewati oleh sejarah”. So berfotolah, jangan lupa sambil angkat gelas kita bersulang.

[caption id="attachment_379700" align="aligncenter" width="518" caption="foto taken aymara"]

14174236531560727753
14174236531560727753
[/caption]

[caption id="attachment_379701" align="aligncenter" width="504" caption="foto taken kiddie"]

14174236971861615022
14174236971861615022
[/caption]


Terima kasih kepada Ayah Rusmayadi, Bang Togi Tham, Ruslie, Om Kiddie dan Faisal. Karena kita masih diberikan kebersamaan dalam menjelajahi alam nusantara yang indah ini. Seperti yang pernah di ucapkan oleh Pramoedya Ananta Toer ”Tanpa hobi orang hanya sebongkah batu tanpa semangat” #Bumi Manusia. Kita mempunyai hobi yang sama kawan. Angkat cangkirmu, tuangkan kopimu kawan. Jelajahi dan kenali Budaya Nusantara
Salam Narkopain.

[caption id="attachment_379705" align="aligncenter" width="477" caption="foto taken Faisal"]

1417423879923339869
1417423879923339869
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun