Mohon tunggu...
Alfaridzi WAS
Alfaridzi WAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Abdul Kahar Muzakkir pada Kemerdekaan dan Pendidikan di Indonesia

27 Oktober 2024   23:58 Diperbarui: 28 Oktober 2024   00:12 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Di balik keberhasilan panitia sembilan dalam merumuskan dasar negara, ada banyak kerja keras dan keringat yang dikorbankan oleh para tokoh pendiri bangsa kita. Diantara dari mereka yang dikenal dengan peran dalam dunia politik, terdapat tokoh yang juga berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di tanah air. Beliau adalah Abdul Kahar Muzakkir yang namanya masih cenderung asing di telinga sebagian besar orang, tetapi berperan besar dalam membangun fondasi pendidikan Islam di Indonesia.

Abdul Kahar Muzakkir merupakan salah satu tokoh perintis kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi tokoh penting dalam membangun mengembangkan pendidikan tinggi islam di Indonesia. Lahir pada 16 April 1907 di Kotagede, Yogyakarta, Muzakkir yang biasa dikenal dengan nama Dalhar, merupakan putra dari K. H. Muzakkir yang merupakan tokoh Muhammadiyah di Kotagede.

   Abdul Kahar Muzakkir  awalnya  bersekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah, tetapi hanya sampai kelas dua. Beliau menempuh sebagian besar pendidikan pada masa mudanya di pondok pesantren. Pada tahun 1925, saat beliau masih berusia 16 tahun, Muzakkir melanjutkan studi di Universitas Al Azhar dan Darul Ulum, Kairo, Mesir. Selama tinggal di Kairo, Muzakkir aktif dalam gerakan Islam di Mesir seperti mewakili pelajar Indonesia dalam Konferensi Islam di Timur Tengah. Pada tahun 1933, ia memainkan peran penting dalam pendirian Perhimpunan Indonesia Raya di Kairo. Beliau lulus pada tahun 1936 dengan memperoleh gelar sarjana di bidang Ilmu Pendidikan, Hukum Islam, Bahasa Arab, dan Bahasa Ibrani.

    Sekembalinya dari Mesir, Muzakkir mulai bergabung di Muhammadiyah dan terjun ke dunia politik Indonesia dengan bergabung bersama Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938. Di PII, ia turut berperan dalam menyusun program aksi partai yang menghendaki negara kesatuan berdasar pada pemerintah yang demokratis dengan suatu parlemen dan lembaga perwakilan lain yang bergerak bersama membangun masyarakat merdeka. Perluasan hak-hak politik, kebebasan berbicara, berpendapat dan berpikir, serta kemerdekaan pers menjadi hal-hal yang diperjuangkan oleh Muzakkir dan PII. Pada zaman pendudukan Jepang, Muzakkir tampil sebagai pemimpin pemuda Muhammadiyah yang disegani melawan Japanisasi. Ia tegas menentang kebijakan Jepang jika dianggap tidak memihak khususnya kepada masyarakat muslim Indonesia. Dengan pengaruh wawasan dan keilmuannya, Muzakkir dipercaya oleh pemerintah militer Jepang dan pada bulan Mei 1945, Muzakkir ditunjuk menjadi anggota Panitia Sembilan bersama Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Muhammad Yamin, dan tokoh besar lainnya. Mereka bertugas bersama dalam merancang Undang-Undang Dasar 1945. Panitia Sembilan ini melahirkan Piagam Jakarta.

    Di sisi lain, Abdul Kahar Muzakkir memfokuskan pandangannya pada dunia pendidikan yang menjadikannya salah satu perintis dalam berdirinya Sekolah Tinggi Islam (STI) yang diresmikan bersama Moh. Hatta, Moh. Roem, dan  K.H. Abdul Wahid Hasjim  pada 8 Juli 1945. Abdul Kahar Muzakkir pun dipercaya menjadi rektor STI. Dengan situasi ibu kota yang masih bersinggungan dengan agresi militer kolonial, STI kemudian dipindahkan ke Yogyakarta, kota kelahiran Abdul Muzakkir, seiring dengan perpindahan ibu kota pada tanggal 10 April 1946. Pada tahun 1947, STI berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) seperti yang kita kenal saat ini.

    Seluruh peran yang diberikan tidak terlepas dari kecintaan beliau terhadap kedamaian di tanah air. Sikap beliau yang seirama dengan nilai Pancasila dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan serta aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan hingga berani dalam menyebarkan nama Indonesia pada dunia dalam menyatukan semangat rakyat Indonesia. Beliau merupakan inspirasi bagi para penerus bangsa dalam mewujudkan cita-cita bersama.

Sumber:

https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Abdul_Kahar_Muzakkir

https://tirto.id/tokoh/abdoel-kahar-moezakir-tD

https://gerakanpemudaislam.com/amp/2020/03/profil-singkat-prof-kh-abdul-kahar-muzakir-tokoh-gerakan-pemuda-islam/

https://academic.uii.ac.id/2024/02/07/abdul-kahar-mudzakkir-sosok-inisiator-dalam-dunia-pendidikan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun