Bintang adalah remaja berusia lima belas tahun yang baru lulus SMP dan mencoba daftar ke salah satu SMA favorit dan syukurlah akhirnya dia diterima, dan disinilah langkah awal Bintang untuk memulai hal baru.
Dulu semasa SMP dia hanya berpikir ingin segera lulus SMP dan SMA lalu bekerja, punya penghasilan dan memulai semuanya saat telah bekerja namun itu semua hanyalah pikiran anak SMP yang tidak tau apa-apa tentang kehidupan setelah tamat sekolah, sejak kelas satu SMP dia tidak mengikuti ekstrakulikuler apapun hingga kelas tiga SMP karena dia berpikir itu hanya menambah kesibukannya saja, yang dia  ingin berangkat sekolah, pulang, lalu bermain tidak memikirkan apapun yang penting dia bisa lulus, itulah pemikiran saat dia berada di SMP.
Setelah pengumuman diterimanya dia di SMA favorit itu, dia dan kakak nya menyiapkan segalanya untuk memulai hari pertama dia masuk SMA, sambil menyiapkan semuanya kakak nya memberi saran agar dia mengambil beberapa ekstrakulikuler agar dia tau caranya membagi waktu karena jika dia ingin kuliah dia harus mempersiapkan nya dari sekarang dan kehidupan di masyarakat tidak semudah yang ada dalam pikiran ku begitulah saran dari kakak nya, dan dia akhirnya memutuskan untuk mengambil beberapa ekstrakulikuler dan juga mencoba untuk mengubah pola pikiran dia untuk melihat dunia lebih luas.
Tiga minggu dia sekolah di SMA ini dia merasa sudah banyak tugas yang diberikan guru, dia terkejut berbeda sekali dengan SMP yang tugas nya masih tergolong mudah dan di penuhi dengar rangkuman saja, dia pun mulai membiasakan diri untuk menghadapi tugas yang akan diberikan guru SMA ini ke depan nya.
Kadang dia merasa kesal disaat guru memberikan tugas dalam jangka waktu sehari karena akan bertemu dengan mata pelajaran guru tersebut keesokan harinya, dan juga hari dimana guru tersebut memberi tugas setelah selesai sekolah dia harus mengikuti kegiatan eskul kadang sampai sore sedangkan ada tugas yang harus dikumpulkan esok hari, terkadang dia berpikir untuk berhenti eskul dan fokus saja untuk belajar, tapi rasanya hati tidak ingin melepas beberapa eskul yang sudah membuat dia nyaman.
Dia mempunyai beberapa teman dekat yang saling mendukung satu sama lain, disitulah dia memiliki tujuan untuk kehidupan dia setelah lulus SMA nanti. Azka adalah teman dekat dia dan mereka berada di kelas yang sama dan mereka selalu mengerjakan tugas bersama, mereka berada di eskul yang berbeda.Â
Mereka memiliki sebuah klub pertemanan dimana ada Dia, Azka, Doni, Langit, Teguh, dan Reno, Mereka sering berkumpul dihari sabtu dan minggu untuk belajar bersama dan berbagi cerita untuk mengejar impian mereka masing-masing, tidak jarang juga mereka bertengkar satu sama lain tapi itu malah membuat mereka semua makin dekat dan saling mengerti satu sama lain. Setelah dia mengenal mereka dia mempunyai tujuan dia ingin kuliah tanpa membebani orang tuanya lagi, dan dia juga bukan termasuk orang tergolong pintar dia hanya siswa biasa saja.
Disaat liburan sekolah semester pertama hampir tiba mereka merencanakan untuk mendaki satu gunung kebetulan mereka semua suka mendaki gunung jadi mereka memutuskan untuk mendaki gunung gede. Sambil menunggu waktu liburan mereka semua belajar giat dan mempersiapkan semuanya untuk mendaki, dengan syarat siapapun yang memiliki nilai di salah satu mata pelajaran tidak mencukupi kkm dia tidak boleh ikut mendaki, selama satu minggu mereka belajar bersama setiap hari agar tidak ada satupun nilai di bawah kkm. Setelah pengumuman pembagian rapot akhirnya tidak ada satupun dari mereka yang memiliki nilai dibawah kkm dan akhirnya mereka semua berangkat untuk mendaki gunung.
Singkat cerita saat mereka telah berhasil mencapai titik camp area gunung tersebut, mereka beristirahat sebentar dan mencari tempat yang pas untuk mendirikan tenda, mereka ber enam berbagi tugas Dia dan Azka bertugas mendirikan tenda, Langit dan Teguh bertugas memasak, lalu Reno dan Doni bertugas mengumpulkan beberapa ranting pohon untuk membuat api unggun saat malam hari.Â
Saat Reno dan Doni pergi untuk mengumpulkan beberapa ranting pohon tidak lama kemudian ada empat pendaki wanita yang mendatangi mereka dan meminta izin untuk mendirikan tenda disamping tenda mereka lalu mereka mengijinkan rombongan wanita tersebut agar suasana malam hari nanti bisa ramai.Â
Sambil menunggu Doni dan Reno mereka ngobrol sambil mendirikan tenda masing-masing dan masak untuk makan bersama nanti, nama mereka adalah Mentari, Alisa, Yeji, dan Intan mereka sama seperti Bintang dan teman-temannya, siswi kelas satu SMA yang sama suka mendaki juga. Tak lama setelah tenda terpasang dan makanan hampir siap Doni dan Reno datang membawa ranting pohon untuk malam hari nanti lalu mereka berkenalan satu sama lain dan mereka pun sudah akrab dalam waktu yang sebentar. Mereka pun makan lalu memutuskan untuk beristirahat karena perjalan yang cukup jauh dan menguras tenaga.
Kira kira jam 10 malam suasana di camp area masih ramai dipenuhi para pendaki yang datang kesini dan beberapa dari mereka juga menyalakan api unggun, mereka pun memutuskan menyalakan api unggun karena mereka sudah merasakan dingin, saat api unggun nyala mereka mengelilingi api unggun dan bermain sedikit game untuk memeriahkan suasana malam ini.Â
Setelah lelah mereka tertawa Mentari memberi ide bagaimana kalau mereka menyebutkan impian mereka masing-masing disaksikan terangnya malam ini ditemani bulan dan banyak bintang dilangit.Â
Mereka saling menggenggam tangan satu sama lain membentuk lingkaran mengelilingi api unggun dan mengucapkan impian masing-masing "saya berjanji akan mengejar impian saya" setelah mengucapkan impian masing-masing kami mengucapkan kata itu bersama-sama. Bintang memiliki impian ingin kuliah tanpa mengeluarkan uang sama sekali, Azka memiliki impian ingin menjadi seorang prajurit TNI angkatan darat, Langit memiliki impian sama seperti Bintang, Teguh memiliki impian ingin kuliah lewat jalur SNMPTN, Doni dan Reno juga memiliki impian yang sama dengan Teguh.
Saat mereka pulang dari gunung tersebut mereka memiliki semangat yang luar biasa untuk mengejar impian mereka, mereka pulang kerumah masing-masing dengan penuh semangat. Seminggu kemudian mereka bertemu kembali dan membuat kesepakatan mereka tidak akan berkumpul seperti ini lagi sampai mereka mencapai tujuan mereka masing-masing. Mereka akan bertemu lagi sangat kelulusan SMA. Selama mereka menempuh perjalan yang sulit mereka banyak mendapatkan jalan buntu namun mereka tetap berjuang, mereka mempunyai masalahnya masing masing dan mereka pun hanya berdiskusi dari sosial media karena saat disekolah mereka menganggap satu sama lain adalah saingannya mereka hanya bertegur sapa disekolah selama satu tahun lebih.
Saat mereka semua menemui kelulusan mereka semua menepati janji untuk saling bertemu, rasanya seperti sangat canggung karena mereka sudah lama tidak berkumpul seperti ini, akhirnya Bintang memulai kabar bahagianya pertama dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah ke luar negeri, Lalu Azka setelah ini dia akan menjalani pendidikan TNI angkatan darat, Langit mendapat beasiswa untuk kuliah di universitas terkenal di Indonesia, Teguh, Doni, dan Reno berhasil masuk ke PTN yang mereka inginkan lewat jalur SNMPTN.Â
Mereka menangis bahagia karena perjuangan mereka dibalas dengan setimpal sesuai harapan mereka, lalu mereka menyatukan tangan mereka dan berkata "kita akan bertemu lagi disaat kita telah menyelesaikan pendidikan kita masing-masing dan kita jangan pernah lupa pada teman kita" Bintang bicara disaat mereka bertemu nanti mereka semua sudah bersinar karena kerja keras mereka, layaknya seperti bintang dilangit bersinar terang dengan cahaya nya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H