Setelah debat capres ke 3 kemaren banyak pendukung jokowi yang dengan sombong mengatakan hanya jokowi yang perhatian kepada TKI, hanya karena pernyataan yang akan lebih memberi bantuan kepada TKI.
Boleh2 saja mengklaim yang paling memperhatikan TKI dengan ini itu yang kadang2 kami sebagai TKI malah tambah nggak faham dengan apa yang di utarakan pak capres no2.
Menurut saya yg TKI di Saudi ini apa yang di utarakan Jokowi adalah kaset lama yang di putar2 berulang2 dari jaman Presidan Suharto Sampai SBY, haqqul yakin kalau misal jokowi menjadi presiden hal tersebut bakal jadi jargon kosong.
Dari yang menugaskan Dubes , menambah petugas ,dan lain2 yang keliatannya membela TKI tapi inti permasalahn bukan hal tersebut. Tentu saja hal2 tersebut penting untuk dilaksanakan tetapi seharusnya bukan hal yang utama atau pokok inti masalah.
Masalah kami(TKI) ini adalah bahwa kami kesulitan mencari kerja di negeri kami sendiri kalaupun ada kerja gaji sangat tidak manusiawi. di manapun di dunia ini pasti berlaku hukum alam di mana ada gula pasti ada semut.
Buat apa kami pergi  ke luar negeri seandainya di negeri kami gemah ripah loh jinawi makmur tentrem, ya pasti lah kami nggak bakal menjadi TKI kalau di negeri sendiri sejahtera.
Maaf pak Jokowi anda menurut saya tidak mempunyai gagasan besar bahwa benar kami harus di lindungi tetapi bukan itu bayangan di benak saya tentang penghargaan kepada kami.
Di benak saya adalah suatu hari nanti tidak ada lagi pengiriman TKI non  formal selamanya karena mereka mudah mendapat pekerjaan di negaranya sendiri dengan gaji yang cukup untuk di bawa pulang kepada keluarganya.
Maaf pak Jokowi saya tidak memilih anda karena menurut saya yg kurang berpendidikan ini melihat gagasan pak Prabowo lebih mudah kami fahami.
Beliau berkali-kali mengatakan akan menjaga kekayan Indonesia untuk kemakmuran rakyat dan juga meningkatkan pendapatan juga menambah terciptanya lapangan pekerjaan hingga akhirnya tujuan bernegara tercapai.
Menurut saya yang bodoh ini tujuan bernegara adalah sejahteranya seluruh rakyat Indonesia hingga meningkatkan harkat martabat dan harga diri sebagai manusia.