Mohon tunggu...
Ahmad Nowaf
Ahmad Nowaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN MIT Ke-18 Tematik Posko 87 Desa Purwokerto Kec.Brangsong Kab.Kendal

Halo sobat, perkenalkan kami dari mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Kita disini hadir untuk sharing-sharing seluruh kegiatan yang berada di desa purwokerto, nantikan update berita dari keseruan kegiatan KKN MIT18 Posko 87 yang sedang berlangsung di Ds Purwkerto Kec.Brangsong Kab.kendal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat Pagi yang Berkah: Mahasiswa KKN MIT-18 Mengawali Hari dengan Sema'an Al-Qur'an Bersama Warga

14 September 2024   18:19 Diperbarui: 14 September 2024   18:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purwokerto, 26 Juli 2024 -- Di sebuah desa kecil bernama Purwokerto, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, terdapat tradisi yang telah berlangsung selama hampir 25 tahun. Setiap Jumat pagi, sejak setelah Sholat Subuh, warga berkumpul di Musholla Annur Dusun Krayapan untuk mengikuti sema'an Al-Qur'an. Kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas, namun juga menjadi warisan berharga yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Tradisi sema'an Al-Qur'an di desa ini bermula dari inisiatif Kyai Khasan Bisri dan Kyai Nur Izzudin pada tahun 1996. Kedua kyai ini terinspirasi oleh ajaran Rasulullah SAW yang menganjurkan umat Islam untuk senantiasa membaca, mendengarkan, dan menghafal Al-Qur'an. Selain itu, sema'an Al-Qur'an juga bertujuan untuk menjadi sarana dakwah dan menjaga hafalan para penghafal Al-Qur'an.

Seiring berjalannya waktu, sema'an Al-Qur'an di Desa Purwokerto semakin berkembang. Tidak hanya diikuti oleh warga sekitar, namun juga mahasiswa KKN MIT-18 Posko 87 UIN Walisongo yang ikut berpartisipasi. Antusiasme masyarakat yang tinggi membuat sema'an Al-Qur'an menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial masyarakat Desa Purwokerto.

Bagi masyarakat Desa Purwokerto, sema'an Al-Qur'an bukan hanya sekadar kegiatan rutin. Mereka meyakini bahwa dengan mengikuti sema'an Al-Qur'an, mereka akan mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah SWT. Sema'an Al-Qur'an menjadi ruang bagi mereka untuk bermujahadah, mempererat silaturahmi, menjalankan ibadah, dan menuntut ilmu agama.

Meskipun sebagian besar masyarakat Desa Purwokerto bekerja sebagai petani, petambak, buruh pabrik, dan pedagang, mereka tetap konsisten dalam menjalankan tradisi sema'an Al-Qur'an. Mereka rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk mendukung kegiatan keagamaan, seperti sema'an Al-Qur'an dan peringatan Maulid Nabi.

Kegigihan masyarakat Desa Purwokerto dalam melestarikan tradisi sema'an Al-Qur'an patut diapresiasi. Tradisi ini tidak hanya menjadi bukti keimanan yang kuat, namun juga menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk terus menjaga dan mengembangkan nilai-nilai agama di tengah kehidupan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun