Purwokerto, 12 Juli 2024 - Malam Kamis, 11 Juli 2024, menjadi kenangan indah bagi para mahasiswa KKN MIT-18 UIN Walisongo Posko 87. Di malam yang bertepatan dengan Malam Jumat Kliwon, mereka berkesempatan untuk menyelami tradisi unik dan penuh makna di Desa Purwokerto.
Jumat Kliwon, sebuah hari dalam penanggalan Jawa, memiliki arti dan tradisi khusus bagi masyarakat Desa Purwokerto. Pada Juli 2024, momen istimewa ini hanya datang sekali, yaitu pada tanggal 11 Juli yang bertepatan dengan Hari Kamis Wage.
Semangat untuk mempelajari budaya lokal mendorong Kelompok KKN MIT-18 Posko 87 untuk mengikuti tradisi rutinan selametan kliwonan. Acara ini dilaksanakan di 3 tempat berbeda, yaitu:
1. Mushola Al-Muttaqin
Acara tersebuh dipimpin oleh Pak Kyai, Muhammad Taufik (modin desa) dan Pak Masrur (Perangkat desa), acara dimulai ba'da sholat Isya' dan dihadiri oleh masyarakat sekitar mushola.
2. Lokasi Bidan KhosiahÂ
Dimulai pukul 21.00 WIB, acara ini dipimpin oleh Pak Kyai Turmudzi, Pak Subuh, dan Nur Hadi, dan dihadiri oleh masyarakat sekitar.
3. Dusun Kedinding
Berlangsung pada Sabtu, 12 Juli 2024 pukul 08.40 WIB, acara ini dihadiri oleh masyarakat Dusun Kedinding beserta seluruh perangkat desa.
Pada setiap acara, tradisi selametan diawali dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan makan-makan bersama warga. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi Kelompok KKN MIT-18 Posko 87 untuk bercengkrama, menjalin kedekatan, dan merasakan kehangatan keramahan masyarakat Desa Purwokerto.
Lebih dari sekadar tradisi, selametan kliwonan memberikan pengalaman berkesan bagi para mahasiswa KKN. Mereka tidak hanya belajar tentang makna tradisi, tetapi juga merasakan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur yang kental di tengah masyarakat desa.
Setelah selametan kliwon selesai, dengan rasa haru dan penuh kenangan indah, Saya Dimas selaku kordes mewakili teman-teman KKN MIT-18 Posko 87 berpamitan kepada masyarakat dan para tokoh desa yang telah menyambut mereka dengan hangat. Pengalaman ini menjadi pengingat bagi mereka tentang kekayaan budaya lokal dan pentingnya menjaga tradisi yang diwariskan turun-temurun.