Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang Alm. K.H. Zainuddin MZ: Da'i Sejuta Umat dan Gosip Hitam

5 Juli 2011   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:55 5337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_122194" align="aligncenter" width="276" caption="Ilustrasi/Google"][/caption] KEHIDUPAN di Dunia ini bagi umat manusia adalah sebuah perjalanan yang harus dilalui dengan ikhlas dan tulus. Komitmen dan integritas merupakan dua hal yang harus dimiliki agar ia bisa berjalan dengan baik, tanpa hambatan, dan yakin sepenuhnya bahwa Dunia dan semua isinya adalah hasil kreasi terbaik Tuhan Yang Maha Esa. Ketika Sang Pemilik segala puji yang tak pernah gila pujian itu mengambil semua kesuksesan yang kita raih di dunia ini maka sebagai makhluk sempurna ciptaanNya kita tak bisa berbuat apa-apa. Sang Pemberi kasih sayang tak pernah pandang sayang dan Maha Mengetahui apa pun yang terbaik bagi kita itulah yang menentukan apa yang akan terjadi pada diri manusia manapun di muka bumi ini. Hanya kepadaNya kita kembali dan mengharapkan pertolongan. Begitulah kehidupan ini, seorang manusia akan pergi, dan manusia-manusia lain pun diciptakan kembali olehNya. [caption id="attachment_122195" align="aligncenter" width="297" caption="Ilustrasi/Google"]

1310449226344985211
1310449226344985211
[/caption] Hari ini, salah seorang Putra terbaik bangsa kita telah pergi menghadapNya. Ya, tadi pagi kira-kira Jam 09. 22 Wib di Rumah Sakit Pertamina Jakarta K.H. Zainuddin Muhammad Zein (MZ) menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit jantung yang lama beliau derita. Kepergian sosok yang dikenal dengan sebutan Da'i Sejuta Umat itu tentu saja meninggalkan duka yang dalam bagi kita semuanya. Mengapa? Beliau selalu mampu menenangkan kita dengan kata-kata bijak dan canda khasnya. Beliau memberikan banyak pesan moral dalam setiap dakwahnya. Tak ada hujatan dan makian untuk saudara-saudara kita di luar keyakinan kita semua dalam kesempatannya memberikan penyejuk bagi jiwa. Ajakan menghormati orang lain di lingkungan tempat tinggal kita dan juga membenarkan apa yang terkandung dalam Pancasila sebagai Lima Dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Hal ini menjadikan beliau banyak menuai pujian dan simpati dari sebagian besar penduduk Indonesia. Kepiawaian dan ketegasan Almarhum K.H. Zainuddin MZ dalam menyampaikan dakwah-dakwahnya tersebut sungguh luar biasa.  Kadang kala kita melihat ada Sukarno di tubuhnya ketika beliau dengan tegas dan keras memberitahu kita apa yang harus kita lakukan dalam hidup di dunia ini. Dan kita juga bisa melihat sosok seorang K.H. Quraish Shihab dalam ucapannya yang lembut dan mengharukan ketika beliau memberikan nasehat-nasehat yang begitu sejuk dalam menjalan ibadah kita dan juga cara-cara yang baik berhubungan dengan umat Agama lain. Tak ada provokasi negatif dari isi dahwahnya selama beliau memberikan siraman rohani di setiap tempat atau daerah yang mengundang beliau berdakwah. [caption id="attachment_122196" align="aligncenter" width="259" caption="Ilustrasi/Google"]
1310449269940839501
1310449269940839501
[/caption] Ketenaran, tentu saja hasil dari sebuah perjuangan panjang yang dibarengi dengan ketulusan, komitmen, adn intergritas itu tak membuat beliau membanggakan diri. Penampilannya yang selalu saja sederhana adalah pembuktian atas semua itu. Hanya ketulusan yang selalu terkesan dari setiap dakwah yang disampaikan Almarhum Da'i Sejuta Umat tersebut. Komitmennya yang tinggi dan integritas luarbiasa yang dimilikinya akan selalu dikenang oleh seluruh umat Muslim di Indonesia dan juga saudara-saudara kita dari Agama lain. Semua kesuksesan yang pernah beliau raih disini telah ditinggalkan semuanya. Kini, kebaikan lewat amal ibadahlah yang hanya bisa beliau bawa ke alam kubur menghadap Sang Tuhan; Allah SWT. Namun, dunia bukanlah sekedar tempat untuk hidup tenang dengan segala hal positif yang kita perjuangkan. Semakin tinggi Anda mendaki dan tiba di puncak impian kehidupan Anda, maka seketika itu juga angin kencang datang menimpa. Dan inilah ancaman yang bisa mendatangkan petaka besar. Bumbu kehidupan yang tak bisa kita pakai dalam meramu kelangsungannya dan harus dihadapi dengan bekal kesabaran. Kekeringan di tengah derasnya hujan, dan kebeningan hidup juga menimbulkan bercak-bercak noda kehitaman akibat ulah para makhluk bernama pendengki dan iri hati. Inilah kehidupan yang sebenarnya. Dan Almarhum K.H.Zainuddin MZ pun telah sempat merasakan semua kepahitan dunia tersebut. Ketenaran dan nama besarnya pun diusahakan jatuh ke dalam lembah jahat para penebar gosip hitam. Tuduhan tak senonoh dialamatkan padanya ketika itu dengan menyebutkan bahwa beliau pernah merenggut kesucian seorang Artis penyanyi dangdut bernama Aida Saskia. Berita ngatif ini begitu terasa sengatannya ketika itu. Hampir semua media cetak/elektronik  memberitakan masalah tersebut. Pro dan Kontra terhadap berita ini pun muncul dari banyak orang dan di mana pun. Layar kaca dan lembaran surat kabar menghadirkan banyak ilustrasi dan mimik-mimik wajah kedua subjek yaitu Almarhum dan sang artis. Dan ditambah lagi dengan pendapat-pendapat penikmat gosip tersebut dari pendukung keduanya.  Dan ujung dari berita hitam itu telah berakhir meskipun menyisakan pertanyaan bagi mereka yang senang akan gosip murahan khas infotaimen bangsa ini; Apakah benar Pak Kiyai dan Aida berbuat mesum? [caption id="attachment_122197" align="aligncenter" width="207" caption="Ilustrasi/Google"]
1310449309159767515
1310449309159767515
[/caption] Akhirnya, penulis menutup tulisan ini dengan beberapa bait kata-kata Almarhum K.H. Zainuddin MZ yang pernah teringat ketika mendengarkan ceramah-ceramah Almarhum.
Tipikal Manusia yang paling membahayakan adalah manusia yang manis bila berhadapan, balik belakang lain bicara. Pandai bermain minyak di dalam air, yang pada gilirannya; menggunting dalam lipatan dan menjegal kawan seiring. Jika Agama sudah dianggap seperti baju maka akan terjadi; suka dipakai, ogah diganti, dan bila jemu akan ditukar. Umat Islam banyak..! Tapi tak punya jati diri dan kekuatan. Ibarat buih di lautan yang dihempaskan ke tepian pantai tanpa punya makna dan arti. Saya tak bisa bersalaman dengan Anda satu per satu, tapi percayalah bahwa sebenarnya hati kita telah saling bersalaman. Bagi saya, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa kita yang sudah benar secara pencetusannya. Hanya tinggal saja Pemerintah kita mau menerapkan apa yang ada dalam butir-butir lima sila itu ke dalam kehidupan seluruh bangsa indonesia ini lewat aturan-aturan yangbaik, sehingga semua umat beragama dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Selamat jalan Da'i Sejuta Umat. Kami semua berdoa untuk kebaikanmu di dunia ini diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa. Salam Kompasiana.[BA]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun