Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

PKK: Perempuan Keluarlah Dari Krisis!

8 Maret 2011   03:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:58 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_94899" align="alignleft" width="800" caption="Images:http://www.unwomen.org"][/caption] Hari ini Selasa, 08 Maret 2011 secara historis sejak pertama sekali dirayakan di  Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada 19 Maret 1911 yang diikuti jutaan wanita telah genap 100 tahun Hari Wanita Sedunia dirayakan serentak di seluruh penjuru dunia termasuk di negara kita Indonesa. Berbagai kegiatan dilakukan oleh kelompok yang bekerja membela hak-hak perempuan dari penindasan, kekerasan, pelecehan seksual, dan segala bentuk diskriminasi lainnya yang dilakukan oleh Negara, Perusahaan atau Lembaga, individu baik laki-laki maupun oleh perempuan itu sendiri. Keseriusan kelompok yang bekerja untuk kesamaan hak perempuan di setiap Negara adalah bentuk penghormatan atas kesetaraan hidup di dunia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan sama untuk saling mengisi dan berbagi bersama kaum laki-laki. Ada banyak  lembaga/organisasi apa saja yang bekerja untuk isu ini. Namun saya ingin menyegarakan ingatan Anda semua pada sebuah lembaga Dunia dibawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bekerja mengurusi masalah-masalah sehubungan dengan perempuan dan isu Gender. Adalah UNIFEM; United Nations Fund For The Development of Women yang menjadi motor penggerak untuk mendukung semua semua organisasi lainnya melakukan kampanye persamaan hak untuk perempuan di seluruh di seluruh belahan dunia dalam dukungan dana dan meningkatkan kapasitas pemahaman bagaimana semua wanita di dunia dapat diberdayakan. Pada tahun 1975, Lembaga PBB mulai mengubah peringatan Hari Wanita Sedunia untuk diperingati setiap tahun pada 08 Maret. Dua tahun kemudian tepatnya pada bulan Desember 1977, Rapat Umum PBB mengeluarkan sebuah resolusi yang merupakan penegasan resmi dari PBB menjadikan hari ini, 08 Maret untuk diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia sebagai bentuk persamaan hak asasi dan kedamaian hidup bagi semua wanita yang ada di dunia. Hal ini telah disetujui oleh seluruh anggota PBB yang hadir dalam Rapat Umum tersebut untuk menjadikan 08 Maret setiap tahun diperingati sebagai Hari Wanita Sedunia. Tak hanya itu, seluruh kepala Negara yang hadir juga telah sepakat untuk mendukung setiap kegiatan dan upaya bagi persamaan hak, keterlibatan perempuan dalam semua aktivitas positif dan mendapat dukungan penuh berupa jaminan keselamatan dari Negara. Hari Wanita Sedunia ini telah membuka dimensi baru bagi kaum wanita dalam mengembangkan dirinya serta dapat berperan aktif terlibat dalam pembangunan di Negaranya masing-masing. Kesejahteraan hidup semua orang di dunia akan ikut berpengaruh jika kaun wanita diabaikan hak-haknya kerena penindasan, pemerkosaan fisik dan psikologis, serta kekerasan yang dilakukan suami, tempat mereka bekerja, dan dimanapun. Oleh karena itu, Negara kita sudah seharusnya memberi perhatian lebih kepada para wanita Indonesia dengan meningkatkan kapasitas mereka sehingga dapat menghidupi diri secara fisik dan mental guna menciptakan Negara Indonesia yang kuat, sehat, dan nyaman ditinggali oleh warganya, serta aman dikunjungi oleh wisatawan manca negara untuk peningkatan ekonomi seluruh warga Indonesia. Perayaan Hari Wanita Sedunia di Indonesia Sebagai informasi pagi ini tepatnya jam 10:00 WIB rekan-rekan kita para aktivis Pembela Hak-Hak Perempuan akan melakukan aksi damai yang didukung oleh ratusan wanita di depan istana negara dengan selogan: PKK! Apa itu PKK? Mungkin, bagi kita warga Indonesia yang baik sudah tak asing lagi dengan kata PKK tersebut apalagi Anda yang selama ini aktif di kelembagaan Desa, Kelurahan, dan Kecamatan karena PKK adalah Pusat Kegiatan Keluarga yang dimotori oleh Ibu-Ibu dari perangkat Desa yang tujuannya adalah untuk menciptakan kenyamanan hidup bagi semua keluarga di lingkungan kita tinggal dengan berbagai kegiatan positif untuk meningkatkan kesehatan, ekonomi, dan keamanan dalam rumah tangga seluruh penduduk pedesaan, kelurahan, dan kecamatan. Namun PKK yang saya maksud diatas adalah Perempuan Keluar dari Krisis. Ada penekanan yang saya lakukan dari judul tulisan saya ini yang terkesan lebih untuk mengajak para perempuan di Indonesia keluar dari krisisnya.  Apa saja butir-butir perubahan yang diusung dalam aksi rekan-rekan yang dikordinir oleh Kualisi Perempuan Indonesia (KPI) yang sekarang sudah ada di depan Istana Kepresidenan? Dibawah ini, saya menuliskannya kepada Anda dengan hati tulus sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang saya kepada kaum Ibu yang telah melahirkan saya ke dunia. Selamat membaca dan merenunginya. Harapan saya semua wanita yang ada di Indonesia akan menjadi Cut Nyak Dhien, Malahayati, Cut Meutia, dan Raden Anjeng Kartini yang baru. Jadilah wanita Indonesia yang selalu sopan dan santun dengan membawa pesan perdamaian yang elegan karena dibungkus wawasan era kini sesuai dengan budaya dan adat istiadat Bangsa kita. Selamat merayakan hari wanita sedunia dari saya; Bahagia Arbi, lelaki penuh cinta. 10 Tuntutan PKK (Perempuan Keluar dari Krisis) : 1. Turunkan harga bahan pangan (produksi, distribusi dan konsumsi) 2. Dukung keterwakilan perempuan dalam politik dan ruang publik 3. Cabut kebijakan yang mendiskriminasikan perempuan 4. Hentikan kekerasan, berikan jaminan dan perlindungan hukum bagi perempuan 5. Kebebasan informasi dan media yang ramah terhadap perempuan 6. Peningkatan Akses Pelayanan Publik , Kesehatan dan Pendidikan 7. Kembalikan Akses dan kontrol Perempuan terhadap Sumber Daya Alam 8. Perlindungan dan pemenuhan HAM Pekerja Perempuan 9. Lindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan 10. Hentikan investasi yang merusak lingkungan dan merugikan perempuan Konferensi Perempuan Indonesia dalam International Women's Day 8 maret 2011 jam 10.00 -13.00 wib didepan istana Negara, Jakarta. Gabung dan rayakan bersama kami .......ditunggu ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun