Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

El Classico Jilid Satu: Psywar Para Pendatang Baru Berakhir Memalukan!

30 November 2010   05:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_77815" align="alignright" width="258" caption="Ilutrasi/Google"][/caption] Fantastis! Tak ada kata lain yang lebih tepat untuk menggambarkan keberingasan skuad Azulgrana asuhan Pelatih Muda berbakat Pep Guardiola ketika menyumpal Tim yang diarsiteki Jose Maurindho tadi pagi dini hari Selasa, 30/11/2010 dalam duel klasik sarat intrik untuk lanjutan Liga Spanyol musim ini. Rekor kemenangan Real Madrid pun terhenti di Camp Nou markasnya Barcelona. Saya mengibaratkan Madrid seperti David yang melawan Goliat. Tanpa bisa berbuat banyak Anak Asuhan Maurinho harus menunduk kepala usai pertandingan. Tak ada tendangan pisang khas milik Cristiano Ronaldo dan aksi-aksi Galacticos lainnya. Madrid harus membayar pertandingan jeleknya dengan skor telah 5-0! Sebuah hasil pertandingan yang sungguh tak pantas mereka terima karena dihuni para bintang hebat. Tujuan manajemen Madrid membawa Jose Maurinho melatih pemain-pemain bintang mereka untuk mengambil alih dominasi Barcelona dalam 3 tahun terakhir pun seakan jauh panggang dari api. Para punggawa baru Madrid seperti Angel Di Maria, Sami Khedira, Ricardo Carvalho, dan Mesut Oezil hanya bisa menjadi pelengkap tim raksasa dari Ibukota Spanyol tersebut. Leonel Messi dan kawan-kawan berhasil menemukan puncak permainan terbaiknya dan kini mereka seolah-olah telah menarik 60%  Gelar Liga Spanyol musim 2010/2010 menjadi milik mereka. Mungkin atau tidak masih harus dibuktikan. Entahlah. Saya tak berani membuat opini sepihak karena itu tak terlalu penting, bukan?!? Saya lebih tertari sedikit menyoroti aroma perang urat saraf yang dilontarkan para pendatang baru seperti Pelatih Jose Maurinho dan Mesut Oeziel yang mewakili Kubu Madrid menjelang laga El-Classico digelar. Tentu Anda Ingin tahu apa pendapat mereka untuk memanas-manasi Tim Barcelona? Mari kita lihat paragraf-paragraf berikut; Ya, tentu para bolamania tak pernah lupa bagaimana sesumbarnya Oziel memberi pendapat sebagai bagian dari "psywar" atau perang urat saraf mereka menjelang laga bejuluk "el classico" tersebut. Saya ingat bagaimana Oezil begitu yakin dapat mengalahkan Barcelona dalam duel tadi pagi ketika pernyataannya di situs resmi Timnya pada Jum'at 12/11/2010. [caption id="attachment_77814" align="aligncenter" width="228" caption="Ilustrasi/Google: Mesut Oezil"]

1291093922918751401
1291093922918751401
[/caption]
"Saya tak peduli kapan El Clasico digelar. Ya memang saya belum pernah bermain di hari Senin, namun ini merupakan laga yang indah dan kami berniat memenanginya." "Tim kami memiliki potensi luar biasa dan saya pikir kami melakukan tugas dengan baik. Kami merupakan skuad yang sangat muda dengan potensi luar biasa. Di setiap laga kami akan semakin kuat,"

Dan inilah ungkapan the special one Maurinnho yang kutip Reuters dan Fifa.com;

"Dari ingatan saya, saya sudah tahu bagaimana menghadapi Barca. Anda bisa membuat mereka tak berkembang dengan memaksimalkan gaya bermain sendiri. Sebab bila kita ingin bermain dengan gaya Barcelona, kita bakal kalah. Sebab secara individual dan kolektif, Barca adalah yang terbaik dalam memainkan gaya itu." "Kita tidak bisa membiarkan Barcelona di fase pertama posession. Kita harus langsung mengirim umpan, dengan pergerakan bola panjang dari area defensif untuk membuat mereka terkejut. Barcelona memiliki masalah ketika harus menghadapi gaya ini." "Setiap pemain dan pelatih bakal ingin terlibat dalam clasico semegah ini. Barca versus Real Madrid adalah laga spesial, mata dunia tertuju ke duel ini. Aku bahkan dengan senang hati akan memainkannya besok saking luar biasanya laga itu." "Begitulah sepakbola. Aku pernah mengalahkan mereka bersama Inter, lalu Inter dan kini aku melatih rival terbesar mereka, Real Madrid. Dalam jangka waktu pendek, itu terlalu banyak. (Tapi) Masa lalu tidak penting, yang terpenting adalah apa yang terjadi baru-baru ini. Begitulah cara sepakbola berjalan,"

[caption id="attachment_77818" align="aligncenter" width="259" caption="Ilustrasi/Google"]

129109494438648736
129109494438648736
[/caption] Dan hasilnya adalah Madrid dipermalukan anak asuhan Pep Guardiola dengan skor 5-0!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun