Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seniman Mimbar Abadi Itu Adalah KH. Zainuddin MZ.

19 Oktober 2010   04:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:18 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat ISLAM banyak, tapi centang prenang. Umat Islam banyak, tapi bagai buih di lautan. Dihempas ketepian Pantai tanpa punya makna dan arti. Bila Umat ISLAM tidak fanatik, maka Islam akan dianggap seperti baju; senang pakai, ogah ganti, jemu tukar!

Penggalan kalimat Dakwah khas ala KH. Zainuddin MZ. itu selalu saya ingat hingga kini. Cara Da'i Sejuta Umat itu berdakwah telah ikut mempengaruhi 75% cara saya berpidato dalam berbagai lomba yang saya ikuti saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1994 - 1997. Banyak perlombaan Pidato yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten dan Propinsi Aceh yang saya ikuti. Dan saya juga tak pernah absen ikut serta dalam beberapa lomba Pidato yang diadakan oleh Beberapa Perusahaan besar semacam PT. PUPUK ISKANDA MUDA, PT. Pupuk ASEAN, PT. ARUN LNG, dan lain-lain. Diantara sekian banyak lomba pidato tersebut tentu saja saya pernah menjadi Juara, walau hanya sebatas tingkat Kabupaten, atau pun juara harapan satu untuk tingkat Propinsi. Semua ini tak lepas dari rajinnya saya mendengarkan kaset-kaset pidato KH. Zainuddin MZ tersebut. [caption id="attachment_294783" align="aligncenter" width="200" caption="Ilustrasi/Images.Google.com: Seniman Mimbar Abadi sedang ada di depan massa PBR."][/caption] Kemampuan berbicara diatas mimbar ala Da'i kondang itu telah sering juga mengantarkan saya berani tampil dihadapan banyak orang dalam berbagai acara resmi keagamaan. Saya sering dipercaya panitia pelaksana menjadi Protokol. Bahkan, berkat kemampuan pidato yang saya miliki, tak jarang ketika kuliah pun saya sering dipaksa menjadi moderator dalam berbagai seminar. Ini sungguh pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Dan Saya masih bisa berpidato dengan baik jika diundang dalam kegiatan Safari Ramadhan atau pun perayaan Maulid Nabi Besar Muhamaan SAW. Semua karena magnet kata-kata dan cara penyampaian luar biasa Pak Kiya'i itu sudah menjadi daging bagi tubuh saya. Namun, saya kaget bukan kepalang ketika tanpa sengaja membaca berita miring tentang beliau yang di(fitnah)kan oleh artis dangdut murahan yang namanya tak bisa saya ingat siapa. Terlepas apapun kata si artis (maaf) terbiasa nakal itu, bagi saya dengan penuh keyakinan tak percaya bahwa seorang KH. Zainuddin MZ. berbuat sekeji yang dituduhkan si penyanyi dangdut itu. Beberapa Stasiun TV Swasta Negara ini pun seperti biasa dengan penuh wibawa dan sangat bijaksana memberikan kuliah rutin khas mereka dengan tujuan membodohi masyarakat Indonesia. Gaya presenter mereka yang berdandan menor, berbibir sensual, dan dibalut busana seksi aduhai mencoba menarasikan berita berlabel Gosip menjadi nyata! Televisi-Televisi Swasta yang rata-ratanya memiliki tujuan memajukan wawasan anak-anak bangsa ini ternyata kemampuannya memberikan informasi begitu nista! Sungguh tak masuk akal hinanya cara mereka berbisni, ini menurut saya. Da'i seperti KH. Zainuddin MZ. bukanlah orang sembarangan. Wawasannya yang luas dan terbukti dia tak melakukan korupsi. Walaupun sempat terlibat dalam politik praktis negeri ini karena dipaksa oleh morat-maritnya pola berpolitik tokoh-tokoh kita yang sudah sangat hitam bukanlah alasan memojokkan beliau dengan cara-cara khas zionis. Bagi saya, dan juga banyak orang di Indonesia, Zainuddin MZ adalah seorang Seniman Mimbar terbesar yang pernah dilahirkan Bangsa Indonesia. Namanya begitu abadi hingga keseluruh penjuru negeri ini. Semoga Para pemilik Stasiun Televisi Swasta murahan yang ada di Negeri ini bisa lebih pandai memberikan informasi kepada kita semua. Salam Kompasiana.[Bahagia Arbi] Tulisan saya yang baru lalu bisa juga dibaca  Mancini dan Tevez Berdamai Sebagai Penentu Sukses City! Beberapa tulisan teman bisa juga dibaca ; @Della Anna                    Indonesiaku, Indonesiamu @Trihito Eribowo             Jelang Belanda vs Swedia Oranje incar hasil sempurna @Muma Buana                 Dunia lain di alam pikiran @Fidel Dapati G               Bersembunyi di balik RMS @Dinar Manaf                  Sangar lewat gol kejutan Boaz @Ragile                           Air liur orang Indonesia menangkal racun mie instant Indomie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun