Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memori Picisan Bersama Laila

26 April 2010   18:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_162938" align="alignleft" width="181" caption="http://alformer259.wordpress.com/tag/gaya-hidup/"][/caption] LAILA tersayang, saat ini kuingin sampaikan padamu bahwa ada sepasang sayap impian yang sedang kurancang untuk terbang ke arahmu. Bersamaku ada sebuah paket berisi cinta yang besarnya melebihi apapun di dunia ini yang tak bisa diberikan oleh siapapun. Sekarang, aku hanya membutuhkan beberapa bahan baku dasar untuk menjadikan sayap itu mampu mengudara dan melaju kencang yang akhirnya bisa mendarat tepat dihadapan semua keindahanmu yang kurindukan. Aku penuhi janjiku untuk membawa semua oleh-oleh yang selama ini kita perbincangkan dengan jelas tanpa kutinggalkan tersisa dalam ruang sepi ini, hanya untukmu dan akan setiap saat menjadi kenikmatanmu. Laila cintaku, masih kuingat saat-saat dulu kala kita menyantap ikan bakar nikmat di sebuah Café yang tak remang-remang di tepi kali kutaradja itu. Ingatkah engkau bahwa malam itu sepasang lilin ungu dan merah jambu tersenyum menatap kita dari atas meja makan itu? Aku tahu bahwa kamu bukanlah wanita yang pelupa. Bahkan, aku selalu bisa membayangkan wujudku saat itu yang kuyakin begitu laki-laki. Dan masih pada malam itu di tengah gerimisnya hujan kuantarkan kamu pulang. Sungguh, malam itu penuh romansa dengan disaksikan hujan aku ikrarkan sebuah janji sehidup semati memberikan cintaku hanya milik jiwa dan ragamu. Laila yang terhebat, bagiku dirimu tak sekedar menarik tapi juga terlalu baik, bijak, lembut, seksi dan entah apa lagi namanya. Doakan sepasang sayapku cepat selesai dan segera terbang menuju dirimu. Harapanku, jangan kuatirkan kata-kataku yang terlalu picisan diaduk aroma pop klasik tempoe doeloe karena sebenarnyalah cintaku tak pernah lekang oleh waktu seperti alunan Sammy yang kini mendekam di Hotel Prodeo. Selamat tidur Lailaku. Banda Aceh, 27 April 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun