Mohon tunggu...
4_ Rahmat Julio
4_ Rahmat Julio Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Rahmat Julio merupakan alumni dari Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kreatif dan Peduli Lingkungan! Dosen dan Tim Mahasiswa Ajak Masyarakat Desa Sumber Tempur Ubah Limbah Kebun Jadi Pupuk Berkualitas

8 November 2024   08:00 Diperbarui: 8 November 2024   08:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangabdian kepada masayarakat yang dilaksanakan oleh Prof. Dr. Ir. Didik Hariyono, S.U dan Tim merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga November 2024. Materi pengabdian masyarakat dipilih berdasarkan kebutuhan petani untuk dapat mengolah limbah seresah dari kebun kopi menjadi pupuk organik. Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Desa Sumber Tempur merupakan salah satu desa yang terdapat banyak kebun kopi karena sebagian wilayahnya ditanami kopi Robusta. Seresah daun yang dihasilkan dari budidaya kopi dan tanaman penaung belum diolah atau dimanfaatkan secara optimum. Salah satu cara untuk mengatasi masalah limbah adalah dengan menerapkan pengelolaan limbah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Pengomposan limbah kebun kopi dilakukan dengan pengumpulan bahan baku, persiapan alat dan bahan, pencacahan, dan fermentasi. Selain dari limbah kebun kopi robusta, kompos juga ditambahkan dengan kotoran ternak sebagai pengaya bahan organik. EM4 ditambahkan sebagai bahan pembantu dekomposisi karena kaya akan bakteri dekomposer. Hasil dari proses dekomposisi limbah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perbaikan sifat tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Dalam menanggapi permasalahan ini, fasilitator pemberdayaan mengusulkan rekomendasi solusi melalui penyusunan panduan teknis. Upaya dilakukan untuk mengolah limbah dari perkebunan kopi sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik. Panduan teknis yang disusun oleh fasilitator pemberdayaan berfokus pada pemanfaatan limbah kebun kopi menjadi pupuk organik sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama bagi masyarakat atau petani di Desa Sumber Tempur yang sebelumnya lebih dominan menggunakan pupuk anorganik.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Metode yang digunakan fasilitator dalam menyampaikan program ini dengan Sekolah Lapang (SL) yang merupakan proses pembelajaran dilakukan langsung di lapangan dengan objek berupa seresah hasil pengumpulan. Kegiatan pengabdian akan dilakukan dengan pendampingan secara langsung dari tim pelaksana. Luaran yang tercapai selama program berlangsung terdiri atas materi sosialisasi berupa ppt, modul pengomposan, video pembelajaran, dan produk pupuk organik kemasan. Tercapainya luaran program pengabdian juga diukur dari antusiasme petani dalam mengikuti runtutan kegiatan secara keseluruhan sehingga mampu memahami langkah-langkah pengomposan limbah kebun kopi yang sesuai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun