Mohon tunggu...
Allven
Allven Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Yo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tidak Senang Tidak Sedih: Cara Mengisi Kehampaan Diri

20 Desember 2024   19:28 Diperbarui: 20 Desember 2024   19:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang ada hari ketika kita merasa dapat mendengar dan mencicipi warna, dan terkadang ada hari ketika kita merasa hampa atau empty inside. Sebenarnya, perasaan apa itu? Apakah itu kesedihan? Kebosanan? Pasrah? Kecukupan? Itu adalah campuran dari segalanya. Tetapi ada satu hal yang pasti: Perasaan itu tidak menyenangkan untuk dirasakan, apalagi untuk berberapa hari kedepan.

Pertama-tama, banyak orang membandingkan perasaan hampa dengan depresi, menyebutkan bahwa kedua hal tersebut adalah hal yang sama. Apakah mereka benar? Yes and no. Dilansir dari psychcentral.com, menurut Ashley Eder, LPC, seorang psikoterapis dari Boulder, Colorado, menyatakan bahwa perasaan hampa bisa jadi merupakan tanda lain dari depresi, tetapi bukan depresi secara keseluruhan. Namun, perasaan hampa tidak selalu merupakan tanda depresi dan satu-satunya orang yang dapat mendiaknosis kondisi tersebut dengan akurat adalah professional kesehatan mental.

Nah, dari mana perasaan hampa ini muncul? Dilansir dari verywellmind.com, perasaan hampa tersebut dapat disebabkan oleh faktor mental dan fisikal. Diantara lainnya untuk faktor mental adalah kebosanan, kesepian, kesedihan setelah kehilangan sesuatu atau seseorang, dan kondisi mental tertentu, serta untuk faktor fisikal adalah kekurangan tidur dan kelelahan.

Perasaan tersebut dapat berdampak besar dengan kesehatan mental diri kita sendiri. Dilansir dari psychcentral.com, kehampaan diri yang berkepanjangan akan mengakibatkan kehilangan identitas diri, pengalaman masa lalu yang tak terselesaikan, lupa untuk merawat diri sendiri, dan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Jika kehampaan tersebut tidak diisi dalam jangka waktu yang lama, maka perasaan tersebut akan memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi depresi.

Wah, ternyata sesuatu yang dianggap kecil ini memiliki dampak yang signifikan, ya! Kalau gitu, bagaimana mengatasi, atau biar kedengeran keren, mengisi kehampaan itu? Dilansir dari pyschcentral.com, berikut adalah berberapa cara untuk mengisi kehampaan diri:

1. Akui kekosongan tersebut

Daripada menyangkalnya dengan pura-pura bahagia, anda lebih baik akui keadaan diri sendiri, termasuk kekosongan tersebut. Mulailah mengenali perasaan dan kebutuhan anda, serta ingatlah bahwa pemulihan membutuhkan waktu dan jika perlu, carilah pertolongan dari orang yang dipercaya.

2. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Kadang-kadang apa yang anda butuhkan adalah sedikit me-time, dimana anda bisa melihat kondisi diri sendiri dengan jelas. Berberapa kegiatan yang anda bisa lakukan selama itu berupa mengeksplorasi keinginan, ketakutan, harapan, dan impian anda sendiri, tetapi bisa juga berbeda untuk setiap orang. Hal ini mungkin terasa tidak nyaman pada awalnya, tetapi semakin anda berlatih untuk mendedikasi waktu dan energi untuk merawat diri sendiri, maka perasaan hampa tersebut akan semakin berkurang.

3. Explorasi perasaan saat ini

Apakah anda punya catatan pribadi seperti diary? Coba luangkan waktu 5 menitan saja untuk memperhatikan perasaanmu dan menuliskannya. Boleh itu sekedar menulis “bosan”, “senang”, “sedih”, dll, atau melakukan metode favoritku, yaitu mengembangkan perasaan tersebut ke dalam cerita atau karakter tulisan fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun