Kesuksesan adalah impian semua orang, tidak tua ataupun muda pasti menginginkan kesuksesan, seperti pada saat kita kecil, kita dahulu menjadikan nilai bagus, pringkat satu, dan menjuarai perlombaan adalah kesuksesan, dan semakin bertambah umur pengertian kesuksesan menjadi lebih rumit dan tiap orang memiliki kriteria-kriteria yang berbeda-beda.
Perubahan kesuksesan bukanlah hal yang harus kita permasalahkan, akan tetapi alangkah lebih baik jika kesuksesan kita itu dapat bermakna bagi kehidupan kita bahkan untuk orang sekitar kita. Banyak sekali konten media sosial saat ini yang membahas tentang pengertian kesuksesan yang hakiki, yang tanpa kita sadari kita justru terdikte oleh pengertian kesuksesan versi orang lain, dan meredupkan cahaya kesuksesan yang telah kita buat.
Kata-kata yang selalu kita ingat dan sering digaungkan yaitu "usaha tidak membohongi hasil", dan menurut penulis saat ini banyak generasi muda sudah mulai mengkritisi makna usaha yang telah dilakukanya, ha; demikian terjadi karena mereka cenderung tidak mendapatkan hasil yang mereka mau, dan menurut penulis bukan usaha yang harus kita koreksi tetapi apakah benar tujuan kesuksesan yang kita buat berarti bagi hidup kita sehingga nantinya tidak akan kita sesali.
Sedikit lebih filosiofis kita harus tahu fundamental atau latar belakang tujuan kita, apakah itu bersumber dari etika karakter atau personal karakter. Etika karakter adalah karakter etis yang sejatinya dimiliki semua orang dan dapat diraih oleh semua orang tanpa kecuali, seperti kejujuran, kebersamaan, kesabaran, dan lain sebagainya, sedangkan etika personal adalah etika setiap individu yang ditujukan untuk mempengatuhi orang lain, yang terklasifikasi menjadi dua bagian yaitu teknik relasi publik manusia, dan sikap positif mental.
Kita perlu mendalami makna hidup kita dari dua etika diatas manakah sebenarnya yang melandasi pengertian atau tujuan kesuksesan kita, demikian karena menurut penulis lingkup etika karakter lebih luas dan menitik beratkan pada personal, sedangkan etika personal meski ada kata personalnya sejatinya hanya dibuat untuk menjadi baik versi orang lain, sehingga dengan mengoreksi tujuan kesuksesan kita maka, kita akan menemukan kesuksesan yang benar bermakna bagi kehidupan kita dan tidak akan merasa menyesal nantinya.
Selain memiliki makan dalam kehidupan kita, kita cenerung lebih sedikit usaha untuk meraihnya, jika dimisalkan tujuan kesuksesan kita adalah dapat berbagi bagi orang lain, bukankan sedari dulu kita sudah dalam meraih itu? Tanpa maksud merendahkan penulis ingin menekankan pada lingkup tujuanya, meskipun jika skalanya adalah untuk masyarakat yang membutuhkan kita tidak akan menyesalinya ketika sudah memberi karena itu dilandaskan etika karaktek yaitu saling membantu, dan akan berbeda jika didasarkan etika personal yaitu ingin dianggap orang yang dermawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H