Mohon tunggu...
Alif Farhanudin
Alif Farhanudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Barista Kedai Mifeng Kopitiam Ijen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seputar Ilmu Mantiq: Menjaga dari Kesesatan Berpikir

28 Oktober 2023   19:16 Diperbarui: 28 Oktober 2023   19:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/true-false-choice-decision-word_17139419.htm

Perkembangan teknologi yang terjadi dewasa ini adalah buah dari berkembangan manusia dalam mengelola informasi, hasil penelitian, dan merespon SDA sehingga terciptanya internet, transportasi, dan turunan dari ilmu yaitu ilmu dasar dan terapan. Adapun jika ditelaah kembali semua ini dapat terjadi akibat berkembanganya pikiran manusia.

Pikiran manusia dapat dianalogikan oleh penulis sebagai alat, dan alat tersebut dapat bermanfaat jika digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, serta menjadi sebaliknya jika digunakan untuk sesuatu yang negatif. Bagaimana kita menjadikan pikiran kita sehat dalam mengaplikasikan ilmu, pengetahuan, dan informasi tergantung dari logika dasar yang kita miliki, kenapa demikian ? jawabanya akan kita temukan setelah kita mengetahui apa itu ilmu mantiq atau yang umum disebut logika.

Ilmu mantiq dapat didefinisikan dalam dua pembagian yaitu berdasarkan objek dan berdasarkan kegunaan. Definisi ilmu mantiq berdasarkan objek yaitu ilmu yang membahas tentang pengetahuan yang berupa gambaran dan pembenaran, yang sudah diketahui sebagai jalan yang dapat mengantarkan kita menuju pengetahuan gambaran dan pembenaran yang belum diketahui, sedangkan definisi ilmu mantiq menurut kegunaanya yaitu ilmu yang membahas tentang aturan dan kaidah-kaidah berpikir, yang kalau kita indahkan kaidah-kaidah tersebut, niscaya akan selamat dari kesesatan berpikir.

Selanjutnya terdapat dua kegunaan dari ilmu mantiq yaitu 1) agar kita terhindar dari diskusi yang tidak bernilai dan bemanfaat (debat kusir), 2)dapat membangun silogisme atau persamaan yang benar. Manfaat pertama berguna bagi profesi yang mencari atau menerima pengetahuan atau ilmu, manfaat kedua berguna bagi profesi yang mengaplikasikan atau mengeksekusi pengetahuan atau ilmu.

Pengetahuan atau ilmu dalam pembahasan ini diibaratkan oleh penulis sebagai bahan dan berpikir adalah proses produksinya, sedangkan sikap dan keputusan menjadi hasil produksinya. Selanjutnya penulis akan membahas dari bahanya dulu.

Manusia secara umum dalam memperoleh pengetahuan dan ilmu melalui:

  • Panca indra, yaitu segala pengetahuan yang didapat dari panca indra, misalanya bentuk gelas dari melihat
  • Imajinatif, yaitu objek yang diimajinasikan, misalnya setelah melihat gelas, suatu saat kita tidak dapat melihat objek gelas tetapi dalam pikiran kita masih dapat mengimajinasikan gelas.
  • Illusi, yaitu improvisasi dari objek, misalnya kita tahu bentuk gelas, dan dapat membayangkan bentuk gelas meski tidak ada objek gelasnya, dan kita dapat membayangkan bagaimana jika gelas itu pecah, terisi oleh air, dan lain sebagainya.
  • dan Rasional, yaitu mempertanyakan hakikat objek, misalnya setelah kita tahu gelas, membayangkan bentuk gelas, dan improvisasi bayangan objek dalam pikiran, selanjutnya kita menanyakan kenapa bentuk gelas sepeti itu.

Beberapa yang disebut diatas, yang membedakan manusia dengan hewan yaitu rasional dan juga rasional ini yang menjadikan manusia tersesat dalam pikiranya, sehingga menghasilkan hasil produksi yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai atau bahkan berbahaya.

Setelah membahas bahan sekarang proses, proses berpikir menurut ilmu mantiq memiliki tiga kaidah yaitu 1) law of identity, 2) law of non contradiction, 3) law of excluded middle. Hukum pertama menyatakan bahwa setiap objek memiliki ciri khas atau identitas, hukum kedua menyatakan setiap objek tidak mungkin berlawanan, dan hukum ketiga meghilangkan kemungkinan ketiga, misalnya gelas itu untuk minum, hukum pertama menyatakan gelas alat untuk minum, hukum kedua gelas tidak mungkin digunakan selain untuk minum, dan hukum ketiga menghilangkan kemungkinan gelas untuk minum dan tidak untuk minum.

Dan terakhir hasil dari proses produksi bahan adalah sikap dan keputusan, misalnya kita mencari ilmu memasak dari buku atau video, selanjutnya kita menggunakan salah satu dari cara memperoleh pengetahuan, dan hasil kita memutusakan untuk membuat masakan. Hasil dari proses berpikir tersebut adalah makanan yang berguna untuk mengenyangkan, dan menjadi sebaliknya jika dalam proses berpikir dia menghasilkan memasak sebagai cara untuk membunuh, maka hasilnya adalah makanan yang telah diberi racun.

Dari penjelasan bahan, proses, dan hasil diatas penulis ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa ilmu mantiq dalam kegunaanya untuk membuat silogisme atau kesamaan dapat menjadi bumerang ataupun alat pembunuh sesama lainya, dan pembahasan yang lebih mengkerucut yaitu tentang worldview.

Referensi:

Nuruddin, M., (2019) Ilmu Mantik: Panduan Mudah dan Lengkap Untuk Memahami Kaidah Berpikir, Depok: Keira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun