Mohon tunggu...
Alif Farhanudin
Alif Farhanudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Barista Kedai Mifeng Kopitiam Ijen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Percaya Seakan Tidak Percaya

19 Juni 2023   13:41 Diperbarui: 19 Juni 2023   13:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia di ciptakan di dunia ini adalah untuk beribadah (QS Az-Zariyat ayat 56). Tetapi apakah benar semua orang menjalankan hal tersebut ?, padahal agama seseorang adalah sebagai bentuk peraturan untuk kehidupanya, yang dipendomani oleh Al-Qur'an dan Al-Hadist.

Kehawatiran manusia akan masa depan, jodoh, rezeki, kematian dan lain sebagainya adalah sesuatu yang dapat dikatakan pemakluman terhadap semua manusia. Dengan landasan ayat:

 

Dengan artinya yaitu "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar".

Dari arti ayat al-baqoroh ayat 155 diatas berfokus terhadap bahwa kegembiraan akan hadir pada merea yang bersabar atas ujian. Jika di pahami kembali apa itu sabar, Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, sabar adalah bertahan diri untuk menjalankan berbagai ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi berbagai ujian dengan rela dan pasrah.

Ujian yang dihubungkan dengan kesabaran, dengan arti bahwa seseorang berhasil menjalani ujian diatas jika dapat bersabar. Tetapi bagaimana jika terlalu overthingking untuk mengantisipasinya ?

Surat at-thalaq 2-3 yang berbunyi:

(2)

(3)

Ayat ke-2 memiliki arti "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" dan ayat ke-3 memiliki arti "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya".

Dari dua ayat tersebut dengan keterbatasan penulis menanggapi persolan kehidupan ini yang mencari pelarian dengan ujian dari ayat al-baqoroh 155 dengan terlalu fokus ke persiapannya dan mengesampingkan hubungan vertikal, seharunya manusia berfokus ke hubungan vertikalnya seperti yang dijelaskan di surat at-thalaq 2-3.

Tetapi menjadi persoalan baru kalo hanya vertikal bagaimana mendapatkan solusinya jika bukan dengan persiapan yang matang, bukankan allah memberikan sesuatu kepada hambanya dengan perantara ?

Keterbatasan penulis menanggapi pertanyaan tersebut adalah bahwa manusia di ayat albaqoroh 155  berfokus pada bersabar bukan bersiap, dan di surat at-thalaq 2-3 adalah solusinya. Dan menjadi pembahsan lain tentang topik berusaha atau ikhtiar dan tawakal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun