Hari ini saya datang ke Bogor untuk membuktikan bahwa nyala warna merah terbaik di Surya Kencana adalah ketika Imlek.
Gerbang Surya Kencana atau yang biasa disebut Lawang Surya Kencana jauh terlihat lebih megah dan menyala. Puluhan lampion berwarna merah berbaris rapi membentuk lengkungan di belakangnya.
Lawang Surken juga terlihat lebih ramai dibanding biasanya. Beberapa pengunjung tengah bergantian mengambil foto ketika angkot 02 yang saya dan suami naiki tiba di bibir gerbang. Saya pun tak mau ketinggalan. Kalau mau dapat gambar simetris memang agak riskan. Harus cepat-cepat karena banyak mobil berlalu lalang.
Di belakang gerbang ada juga beberapa penjual mainan barongsai. Mereka rata-rata berbaris di sisi kanan Gerbang tepat di seberang vihara Dhanagun. Ada juga pedagang kaki lima yang mencoba peruntungan menjual dagangan di seberang vihara.
Kira-kira pukul 11.39 kami sampai di depan vihara. Beberapa mobil terlihat masih lalu lalang ke luar masuk vihara. Rupanya tak hanya masyarakat Tionghoa, banyak juga saudara muslim juga hadir di sana. Mungkin mereka juga ingin melihat kemeriahan Imlek atau penasaran ada apa di dalam vihara. Beberapa warga juga terlihat mengabadikan kegiatan melalui kamera ponsel maupun kamera profesional.
Warga cukup tahu diri dan hanya berdiri beberapa meter dari bangunan vihara. Ada puluhan atau bahkan mungkin ratusan lilin  berwarna merah dengan ukuran raksasa dalam kondisi menyala yang terbaris rapi di depan area tersebut.
Anak-anak (terlihat seperti akamsi) berantusias melihat aktivitas warga Tionghoa dari halaman. Entah apa yang ingin mereka lihat mungkin perayaannya atau mungkin mereka kira akan ada atraksi barongsai?! Pasalnya puncak perayaan Imlek (Cap Go Meh) baru akan digelar nanti tanggal 12 Febuari 2025.