Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Ketika Orang Heran Mengapa Kami Murah Bayar Listrik Bulanan

22 Januari 2025   22:57 Diperbarui: 22 Januari 2025   23:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh label hemat energi pada AC (sumber : nationalelektkronik.com )

Setiap ada kawan, saudara, tetangga datang ke rumah mereka selalu bertanya, "kamu bayar listrik bulanan berapa?" Beberapa kawan memang sempat mengeluh kalau listrik di rumah mereka cukup mahal dan ketika mendengar bahwa kami bayar listrik tidak sampai Rp. 200.000 sebulan mereka pun heran dan bertanya-tanya, "kok bisa?"

Padahal daya listrik di rumah kami 1300 VA dengan alat-alat elektronik di antaranya;  AC, kulkas, mesin cuci, kipas angin, TV, rice cooker, cooker hood, setrika, lampu, vacuum cleaner serta pompa air yang menaungi beberapa kontrakan. Beberapa kawan yang jumlah alat elektroniknya tak sebanyak kami mengeluh dan heran. Jangankan mereka, saya pun ikut heran, kok bisa ya?

Bahkan lucunya lagi, ada tetangga yang alat elektroniknya tak banyak tapi listrik bulanan pernah mencapai angka 800 ribu. Berkali-kali lipat besarnya dari jumlah yang kami bayar setiap bulan. Aneh sungguh aneh.

Saya sendiri pun tidak akan sadar bahwa listrik di rumah kami tergolong murah andaikata tetangga dan kawan-kawan tidak menceritakan biaya listik bulanan mereka. Maklum, setiap bulan, suamilah yang membayar listrik secara online dan saya jarang bertanya berapa total yang ia bayar.

Ternyata selama ini suami menerapkan beberapa strategi (yang sebenarnya sederhana) agar listrik di rumah kami tidak membengkak. Kali ini saya akan membocorkannya agar semua kawan, tetangga dan keluarga tidak lagi bertanya-tanya.

Menggunakan Peralatan Elektronik yang Hemat Energi

Sadar tidak ketika membeli barang elektronik kita lebih sering kemakan diskon dan harga murah tanpa memikirkan efek setelahnya? Contoh saat membeli AC orang cenderung akan memilih harga yang paling murah padahal penggunaan listriknya cukup besar.

Seharusnya kita memilih AC yang hemat listrik meski harganya sedikit lebih mahal. Kalau dihitung-hitung, pemakaian satu tahun AC inverter (misalnya), hematnya  bisa menutup selisih harga beli dengan AC yang biasa. Bonusnya, kita bayar listrik lebih hemat di tahun-tahun selanjutnya.

Cara mudah memilih AC yang hemat energi adalah dengan melihat label hemat energi yang ditunjukkan dalam gambar bintang. Semakin banyak bintangnya maka semakin hemat energi. Usahakan beli dengan label bintang 4 atau 5.

Contoh label hemat energi pada AC (sumber : nationalelektkronik.com )
Contoh label hemat energi pada AC (sumber : nationalelektkronik.com )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun