Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak tempat atau hal lain yang bisa dieksplore secara gratis untuk membahagiakan anak.
Saya pernah juga melihat keluarga kecil (ayah ibu dengan 2 anak) memakai seragam (couple-an) sekeluarga untuk naik bis tingkat gratis dari Monas ketika hari pencoblosan Pilkada lalu. Semua anak terlihat bergembira dan bersemangat.Â
Mungkin malam harinya si anak susah tidur dan ingin cepat-cepat bertemu pagi. Sudah lama ia menantikan ayahnya libur dan menagih janji untuk naik bis tingkat keliling Jakarta.Â
Bahkan mungkin si anak sudah lebih dulu bercerita dan pamer ke teman-temannya bahwa dia dan orang tuanya akan naik bis tingkat keliling Jakarta nanti saat libur Pilkada.
Semua hal itu membuat saya teringat tentang masa kecil. Meski tumbuh dalam kondisi ekonomi yang kurang baik tapi bapak saya selalu berusaha membahagiakan anak-anaknya.
Pernah suatu ketika saya bilang ke bapak ingin ke taman Unyil. Sebuah taman di ujung kota yang bisa dijangkau dengan naik angkot. Bapak pun berjanji kalau libur akan membawa kami ke sana.
Dan hari itupun tiba, saya, adik dan bapak (ibu masih kerja) bersama-sama naik angkot untuk ke taman Unyil. Di sana tidak ada apa-apa. Layaknya taman yang lahir di tahun 90an, hanya ada perosotan, jungkat jungkit dan ayunan.
Saya senang sekali bisa bermain ayunan. Bahkan hanya untuk permainan gratis sederhana seperti itu bapak butuh waktu untuk mewujudkannya hanya karena ia butuh uang untuk naik angkot.
Bapak selalu berusaha agar saya bisa tumbuh seperti teman-teman yang lain. Saat teman-teman punya gitar bapak mencoba membuatnya dengan tangan sendiri. Jangan ditanya suaranya tentu tak sebagus gitar toko.
Saat musim Tamia dulu bapak membuatkan adik arena sirkuit berbahan triplek dengan tangannya sendiri meski sederhana. Kami sadar buatan bapak tidak seperti punya orang lain dan kualitasnya jauh dengan pabrik tapi kami cukup tau diri sebagai anak, kami tidak protes dan mau memakainya.
Saya paham menjadi orang tua itu capeknya luar biasa. Fisik dan mental seolah terforsir secara bersama-sama. Tapi sayangnya anak-anak tumbuh dengan cepat dan masa - masa itu tak akan kembali setelah dewasa. Bermain dan berbahagia adalah kebutuhan anak.